S3.Chapter 1

90 4 0
                                    

PV atau Perfect Villain,begitulah orang-orang menyebutnya.Karena semua kejahatannya selalu sempurna dan tak meninggalkan jejak.Tapi dibalik topeng itu ada seorang gadis bernama parisya valerie yang menikmati kecemasaan mereka sambil berjalan santai menyusuri jalanan kota.Diam-diam menikmati ketakutan mereka.

Awal dari identitas itu adalah akhir dari identitas lamanya.Dia mengubah identitasnya saat masih usia kisaran 8-9 tahunan.Diusianya yang segitu,pikirannya sudah lebih dewasa dari yang lain.Dia anak yang jenius.Dan alasannya mengubah identitasnya adalah karena dia gagal membalas dendam dan malah dijebak oleh orang yang dia tolong.Hingga dia berakhir hampir mati disebuah kapal.
Parisya masih menyimpan dendam untuk orang itu.

*
"Ya"

Suasana diruangan itu berubah  hening dengan james dan parisya saling menatap setelah parisya mengatakan satu kata itu.Bahkan alat pendeteksi kebohongan juga tidak berbunyi.Atau menampilkan grafik abnormal.

Kau....benar-benar yang membunuh ayahku?,ulang james seakan dia mencoba mencari kebenaran dimata parisya.Parisya tak menjawabnya dan hanya menatap james dengan tatapan sama.James melepaskan cengkeramnnya.

Tinggalkan kami berdua,ucap james dengan nada sedikit bergetar karena menahan amarah.

"Ta-.."

"Aku yang akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi diruangan ini"

James sengaja memotong ucapan petugas tadi,membuatnya tak bisa menolak james.Pada akhirnya dia meninggalkan ruangan itu dengan langkah berat.Sekarang james menghela nafas sambil mendongkakan kepala.Dia kembali menatap parisya sambil duduk.James terlihat seolah dia masih belum puas dengan jawaban parisya.Karena itulah dia bertanya lagi.

"Jawabanmu akan menentukan sikapku nanti.Karena itulah biar ku tanya sekali lagi.Apa benar,kau yang membunuh ayahku?

Parisya masih memberikan tatapan yang sama.Tanpa ragu dia menjawab lagi pertanyaan james.

"Ya.Secara tidak langsung,aku yang membunuhnya"

Dia teringat kejadian malam itu.
Dimana dia ada digedung itu.Berjalan diantara para mayat yang berlumuran darah,menuju ke satu orang yang ia kenal sedang kesakitan karena luka diperutnya.Orang itu menyadari keberadaan parisya.

"Ka-kau...."

"Jangan menebak kalau pada akhirnya tebakanmu salah"

Parisya sengaja memotong ucapan albert.Dia tidak mau albert mati sebelum dia mengatakan sesuatu padanya.Albert connor,yang tak lain tak bukan adalah ayah james.
Parisya membuka kain yang menutupi setengah wajahnya.

"Detektif connor,melihat ekspresi anda sepertinya anda tidak mengingatku"

Parisya terdengar sedikit kecewa.
Albert saat itu benar-benar tidak mengingat apapun.Tidak ada yang tergambar sedikitpun di otaknya tentang orang didepannya itu.Parisya berkata lagi,nadanya masih sama.Tapi kali ini dia juga menundukan kepalanya.

Aku benar-benar sedih karena anda tidak mengingatku.

Albert semakin tidak mengerti.Dia merasa tidak pernah bertemu dengan parisya sebelumnya.Satu tarikan di bibir parisya terlihat.

Padahal anda dulu datang dengan senyuman.Menawarkan permen dan mengajak jalan-jalan.

Mendengar itu,seulas kenangan mencoba masuk secara paksa ke dalam otak albert.Parisya mengangkat wajahnya.Kali ini dia menatap albert dengan tajam dan menusuk.

Dan meninggalkan saya dineraka itu tanpa menoleh kebelakang sekalipun,tambah parisya dengab tatapan tajam penuh luka.Albert ingat.Kenangan buruk bertahun-tahun lalu yang ingin dia lupakan tiba-tiba mencuat kembali.
Memaksa keluar hingga jantungnya merasa sesak dan sakit.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now