Chapter 24 (2)

94 6 0
                                    

"Oh,aku punya ide yang lebih baik.Kurasa dengan ide ini aku juga bisa sekalian memberikan hadiah untuk kekasihmu itu",ucap parisya dengan antusias.Orang yang dia maksud adalah jesline.

Mendengar perkataan parisya,fred jadi memikirkan banyak hal.Dia tidak bisa menebak apa yang akan direncanakan gadis gila didepannya itu.Tujuannya kesini malah berbalik padanya.Melihat parisya antusias malah membuat fred ketakutan.Dia ingin menghubungi seseorang,tapi dia tidak punya tenaga untuk mengeluarkan ponselnya.Kepalanya juga mulai sakit.

"mmm....bagian mana ya?",tanya parisya pada dirinya sendiri sambil mengetuk-ketuk jari telunjuk kepipinya sendiri.

"Ah...kurasa aku harus mengirim kepalamu kesana",ucap parisya sambil menatap fred dengan berbinar seakan sudah mendapatkan ide yang luarbiasa.Tentu saja jantung fred langsung berdegup kencang.Apalagi melihat pisau yang diarahkan kepadanya.

"Tidak tidak tidak.Pisau ini tidak akan bisa memotong lehermu yang seperti babi itu",ucap parisya menolak idenya sendiri.Dia menatap langit-langit ruangan kosong itu.Kemudian tersenyum.

"Ya,aku bisa mengirimkan itu.Sesuatu yang sangat berharga bagi seorang pria.Sesuatu yang mereka bangga-banggakan.Benda yang kau gunakan untuk menjual diri",ucap parisya sambil melirik kebawah dan menampilkan smirknya.

"Benar juga.Aku akan memasukannya kedalam kotak.Lalu mengirimkannya kepada jesline.Dan menulis surat yang isinya,"hay jesline.Pacarmu sudah tiada.Tapi tenang dia meninggalakan sesuatu yang kau sukai".Benar begitu bukan?",tanya parisya sambil tertawa geli.Bahkan dia sampai menitikan air mata.Tapi kemudian ekspresi parisya berubah serius.Dia mendekat dan jongkok didepan fred yang nafasnya sudah tersengal.Pantas saja dia tak menimpali kata-kata parisya.Parisya menyeringai dan mengangkat pisau tinggi-tinggi.

"Akan aku lihat,seberapa besar dan panjangnya milikmu sampai kau bisa bertingkah seperti tadi",ucap parisya sambil menyeringai.Dia langsung menghujamkan pisaunya kearah itu.Teriakan menggema di ruangan kosong itu.Gonggongan anjing yang berada diluar saling bersahutan.

Daerah benar-benar seperti tempat yang mati.Orang yang terlihat bisa dihitung dengan jari.Juga tidak ada kamera yang terpasang dijalanan.Sebuah taksi berhenti dipinggir jalan untuk menaikan penumpangnya.Sopir taksi itu meliht dari kaca tengah.

"Sepertinya anda gemar sekali berolahraga",basa basi sopir itu.
Tebakannya adalah perempuan yang ada dikursi penumpang itu baru saja melakukan lari malam.Dilihat dari kemeja yang dia pakai tak terkancing dan memperlihatkan tanktopnya.
Parisya tersenyum kearah sopir itu.

"Anda benar.Saya memang baru selesai berolahraga ringan",ucap parisya sambil tersenyum.Sopir itu membalas senyuman dan sedikit bercerita kalau anaknya juga suka lari malam.Malam yang gelap itu seakan menelan segala hal yang terjadi didaerah itu.

Sebelum kembali kehotel,parisya mampir kesebuah toko pakaian.Dia membeli hoody dan pakaian lainnya.Dia juga membeli beberapa makanan.Dia sengaja merangkap pakaiannya dengan hoody tanpa melepaskan kemeja yang kancingnya hilang itu.Dan membawa papper bag menuju kekamarnya.Kemudian dia mandi.Saat selesai mandi,ternyata henry sudah menunggunyadidalam kamar sambil menatap tas tas belanjanya itu.Dia menoleh kearah parisya.

"Kau baru saja keluar?",tanya henry karena melihat beberapa papper bag.

"Oh,iya.Aku sedikit lapar.Jadi aku membelinya.Dan tadi aku melihat toko pakaian.Karena semua bajuku ada dirumah jadi sekalian saja",ucap parisya pada henry.Henry menghela nafas.

"Baiklah kalau begitu,lain kali kau bisa menghubungiku jika memerlukan pakaian.Untuk makanan kau bisa memesan direstoran hotel,itu akan lebih mudah dan aman",ucap henry dan diangguki parisya.Setelah itu henry pergi kekamarnya.Dia juga mengatakan kalau ada apa-apa bisa langsung menghubunginya.

"Kau menungguku,lucy?,tanya parisya pada kucing yang langsung melompat kekasur dan duduk dipangkuan parisya.Parisya mengelus-elus leher lucy membuatnya menggeram keenakan.Pandangan parisya kemudian teralih kefoto yang ada dinakas samping ranjangnya.Itu adalah satu-satunya benda yang ia bawa kehotel.Parisya bangkit,dia berjalan menghampiri dan mengambil foto berbingkai itu.Dia menatapnya,ada sesuatu yang tak bisa keluar dijelaskan dari sorot matanya.Dia mengembalikan foto itu ketempat semula namun kini dia menutup foto itu.

"Maaf"

Satu kata terlontar dari bibir parisya.Namun begitu lirih hingga hampir tidak terdengar.Dia kemudian menjatuhkan tubuhnya kekasur.Dan menatap langit-langit kamarnya.Tapi kemudian dia memiringkan tubuhnya dan menekuk kakinya kedalam sedikit.Lucy langsung mendekati parisya dan menjilat wajahnya sekali sebelum ikut meringkuk didekatnya.Kamar hotel itu menjadi hening.

Tiba-tiba parisya membuka matanya.Lucy ikut menegakan lehernya saat menyadari gerakan kecil dari majikannya.Parisya duduk dengan wajah bingung.

"Sepertinya aku melupakan sesuatu",ucapnya sambil mencoba mengingat-ingat.Ada perasaan mengganjal dalam dirinya.Sesuatu masuk kepikirannya membuatnya tersenyum.

"Astaga,bukankah aku tadi membeli makanan",ucapnya lagi sambil berjalan mengambil paper bag berisi makanan yang ia beli.Dia duduk dikursi dan membuka makanannnya.
Satu sendok yang masuk kemulutnya,
mengunyahnya perlahan.Dia sangat menikmati makanannya hingga matanya terpejam.Tapi dia melihat bayang-bayang semburan darah,itu membuatnya membuka mata dengan cepat.Parisya menepuk dahinya pelan.

"Aku melupakan hadiahnya",
celetuknya yang menyadari kalau dia meninggalkan yang seharusnya ia bawa.

"Aish menyebalkan.Yah tapi tidak masalah.Dia pasti segera menemukannya sendiri",ucap parisya lagi sambil menghendikan bahu singkat dan memakan sesuap lagi.Dia terus memakannya dengan tenang seakan membunuh seseorang adalah sebuah hal yang biasa untuknya.Oh tidak,ralat.Dia memang sudah pernah membunuh orang,ingat saat menyelamatkan tristan?.Yups.
Meninggalkan parisya yang sedang makan.Bulan diluar jendela itu terlihat indah.Malam ini berlalu dengan ketenangan bagi sebagian orang.

Keesokan paginya,jagat pertelevisian maupun jejaring internet dihebohkan dengan berita penemuan mayat.Tkp langsung dipenuhi petugas.Namun raut wajah mereka terlihat berbeda dari biasanya.Ada kekhawatiran berlebih dimata mereka.Namun berita itu hanya disiarkan secara singkat seakan ada seseorang yang menarik berita itu.Semuanya dihapus seakan berita itu tidak boleh ditonton.
Dan ditimbun dengan comeback idol terkenal yang sudah lama hiatus.
Seakan-akan itu dijadikan pengalihan isu.

Beberapa jam sebelum jejak berita itu dihapus.Ada seseorang yang melaporkan kalau menemukan mayat.Beberapa polisi datang untuk mengecek.Ternyata disana juga sudah ada beberapa wartawan.Mayat itu benar-benar dalam kondisi buruk.
Namun ada sesuatu yang mereka temukan.Salah seorang dari mereka langsung menghubungi james.

James sedang dikantor,kebetulan parisya juga ada disana.Tentunya ada beberapa protokol yang harus dia ikuti sebagai formalitas.Saat sudah selesai dan ingin pulang dia berpapasan dengan james.

"Anda ingin mengatakan sesuatu?",
tanya parisya karena terlihat ingin mengatakan sesuatu.Atau hanya ingin memastikan.

"Sebenarnya aku ingin berbicara dengan pengacaramu.Tapi sepertinya dia tidak mendampingimu",ucap james tenang.

"Paman sedang ada urusan lain.Anda bisa membuat janji denganya.Kalau begitu saya pamit dulu",ucap parisya sambil melangkah melewati james.
Ponsel james berdering membuatnya mengangkatnya.Tidak perlu waktu banyak,ekspresinya langsung berubah.

Mata james langsung menelusuri setiap inchi meja.Dan bergerak menyambar remot.Dia menyalakan televisi yang kebetulan memang dipasang diruangan itu.Tanpa sadar parisya tidak jadi pergi dan ikut melihat kepanikan james.Bahkan para petugas lain juga menghentikan pekerjaannya dan menyimak berita yang tersaji di televisi.Semuanya terkejut,ekspresi mereka juga berubah.

Awalnya parisya tidak terkejut,tapi setelah beberapa kalimat yang disampaikan pembawa acara beserta foto yang tampil membuatnya sama terkejutnya dengan mereka.Ini benar-benar diluar perkiraannya.
Dering telepon yang bersautan membuat suasana kantor itu kacau.
Bahkan ponsel james juga berdering hebat.

''Apa-apaan ini?''

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now