Chapter 27 (2)

76 6 0
                                    

Hari ini terlihat damai.Semua orang menyibukan diri dengan pekerjaan ataupun aktivitas mereka.Hari juga berjalan lancar hingga tak terasa malam pun tiba.Ditengah malam,
disebuah hutan terdapat bangunan tua yang sudah setengah hancur dan ditumbuhi beberapa rumput liar dan tanaman merambat,juga semak semak.Dan beratapkan langit bersih tanpa awan.Hanya ada penerangan dari sinar bulan.Malam ini adalah malam itu.

Jesline sudah menunggu disana.Dia juga sudah membawa berkas dan 2 buah koper berisi tumpukan uang.
Dia menunggu dengan sedikit gelisah.
Menurut jam kesepakatan,seharusnya Pv sudah datang.Semakin banyak waktu yang terbuang,semakin besar pula rasa gelisahnya.

"Tenangkan dirimu,hari ini adalah hari yang kutunggu",gumam jesline yang mencoba menghibur dirinya sendiri.

Namun disisi lain dia juga khawatir kalau PV tidak datang dan hanya mempermainkan saja.Tapi pemikirannya itu salah.Karena saat ini dia sudah melihat bayangan seseorang yang mendekat.Tak terlihat jelas karena kondisi tempat itu yang lumayan gelap.Semakin mendekat,
jantungnya semakin berdegup kencang.

Akhirnya sosok itu terlihat.Memakai jubah hitam dan tudung yang menutupi wajahnya.Jesline sedikit bertanya-tanya bagaimana cara orang itu melihat jalanan.Namun dia menampik pikiran itu dulu.Orang itu berhenti saat jarak diantara mereka tersisa kurang lebih 2 meter dengan terpisahkan oleh sebuah meja.Saat ini tinggal jesline yang memastikan keaslian orang itu.

Tanpa bertanya ataupun mengeluarkan perkataan,
jeslien membuka kedua koper itu untuk memperlihatkan isinya.Dan juga membuka berkas itu dan ternyata isinya beberapa foto parisya dari berbagai sisi.Dan beberapa berkas tentang data diri parisya.

"Aku akan memberikan sisanya setelah kau melakukan tugasmu"
,ucap jesline sambil sedikit mendorong koper itu menjauh darinya.Orang itu tak menjawabnya.
Namun dia mendekat kearah meja.Bukan untuk memastikan uangnya melainkan mengambil berkas itu.Dia melihatnya sekilas dari balik tudung jubah.

"Apa kau menguntitnya?",tanya orang itu dengan santai namun sarkas.
Sambil memegang foto-foto parisya yang jelas sekali diambil secara diam-diam itu.Suaranya terdengar berbeda dari yang menghubunginya kemarin.Kali ini dia tidak menggunakan alat pengubah suara.
Tapi jesline yakin itu juga bukan suara aslinya.

Diluar dugaan,jesline malah tertawa terbahak-bahak.Dia bahkan kini menodong kepala orang itu menggunakan pistol.Orang yang ada dibalik tudung itu tak memberikan ekspresi apapun.

"Hey bangsat!,aku lelah menunggumu sedari tadi.Lebih baik tunjukan dirimu saja.Kau pikir aku tidak tahu identitas aslimu hah?!",ancam jesline dengan gelegaran tawa.Orang itu terlihat tak terganggu dan masih mengamati foto yang jesline berikan seolah dia tak terancam sedikitpun.

Srak...

Beberapa orang berseragam terlihat mengepung mereka.Tentunya dengan senapan yang mengarah ke keduanya.
Dan juga ada sorotan cahaya.Jika dilihat dari waktunya sepertinya mereka memang sudah mengintai sedari tadi.

"Angkat tangan kalian?!",teriak salah seorang dari mereka.Dan saat itulah seseorang yang ternyata pemimpin mereka maju.Siapa lagi kalau bukan james.Suasana itu benar-benar terlihat aneh.

"Turunkan senjatamu kalau kau tidak ingin ikut tertembak",ancam james pada jesline.Jesline ingin sekali menembak orang berjubah itu sekali saja,namun kalau dia melakukannya sudah dapat dipastikan kalau dirinya juga akan ikut tertembak.Karena itulah dia menjatuhkan pistolnya dan berdecak sebal.

Situasi ini membingungkan.
Bagaimana bisa ada kebetulan sesempurna ini.Dan bagaimana james bisa ada ditempat ini.Kemungkinan yang paling besar adalah jesline yang bekerjasama dengan james untuk menangkap seseorang.Siapa lagi kalau bukan orang yang berjubah itu.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now