Chapter 13 (3)

108 11 7
                                    

Waktu berjalan tanpa diketahui.1 sampai 2 jam cukup untuk mereka beristirahat,sisanya menyiapkan peralatan.Mereka menyewa 2 ruangan untuk digunakan bersama-sama.James mengecek persiapan kamar lain,jadi dia mengirim beberapa orang untuk menjadi pengganti mengawasi pasrisya diruangannya,salah satunya orang kepercayaannya,will.

Pikirannya bercabang kemana-mana.
Tujuan awalnya hanyalah menangkap pv, tapi berujung melihat banyak hal.Mulai dari pembantaian, penjualan organ, narkoba,pasar gelap,kemudian penculikan tunangannya,kemudian V, dan sekarang diwilayah dimana kekuasaanya sebagai polisi tidak berguna. Seolah semua itu berpusat pada satu orang.

Cerita dari parisya tadi masih terngiang di kepalanya.Gadis itu mengalami banyak hal dan menyebabkan banyak hal. Masih bamyak yang belum dia pahami.James ingin menanyakan banyak hal tapi pikirannya teralih saat parisya mengatakan sesuatu.

"Bukan aku yang menyerang ayahmu malam itu"

Satu kalimat itu membuatnya kalut.Parisya mengatakannya sambil menatapnya.Benar-benar menatap ke dalam matanya.Dia menceritakan kalau secara teknis dia ikut membunuh ayahnya karena membiarkan ayahnya saat dia terluka parah.

"kau benar, aku memang ada disana. tapi orang lain yang membunuh ayahmu"

Kalimat itu seolah menggoyahkannya.
Diluar kejahatan pv, alasan utamanya mengejarnya adalah balas dendam.Dia ingat dengan jelas bahwa nama pv keluar dari mulut ayahnya.Tapi.jika bukan dia,lalu siapa yang membunuh ayahnya?.Lalu kenapa ayanya menyebut nama pv. Tapi memang benar saat itu tak ada tanda dari pv. Semuanya bukan bertambah jelas malah semakin rumit.
Tapi lagi-lagi parisya pandai memainkan seseorang.

"Aku tidak keberatan jika kau ingin mendengar sisanya disini,tapi kau yakin tunanganmu akan baik-baik saja?"

James tahu kalau parisya hanya memainkannya.Tapi yang dia katakan ada benarnya,sekarang james akan berfokus untuk menyelamatkan jane lebih dulu.

James mengecek persiapan.Jika berdasarkan perkataan parisya,desa ini masih berada dipinggiran.Sedangkan lokasi penyekapan jane ada dikota jadi mereka memerlukan waktu. Tidak tahu darimana dia mendapatkan informasi itu, ketika tidak ada jaringan yang berhasil disini.Parisya hanya mengatakan kalau amggap saja miliknya sedikit lebih canggih dan tempat ini punya koneksinya sendiri.

James membuka peti-peti berisi senjata dan perlengkapan.Kualitasnya bukan main-main.Dia sekarang mengerti kenapa parisya sebelumnya mengatakan kalau tidak perlu membawa senjata dari luar.

Meninggalkan james yang sedang mengecek perlengkapan dengan anggota lain.Di ruangan yang parisya tempati ada will dan juga kevin.Parisya terlihat duduk di kursi dengan tenang dan santai. Berbeda dengan will yang terus menatapnya penuh kecurigaan dan kewaspadaan. Ada sedikit tatapan kebencian terlihat dimatanya.Bahkan kevin yang bisa dianggap pemula saja bisa merasakan itu. Dia sendiri bingung kenapa dia di ajak ke misi sepenting ini.Padahal awalnya dia pergi ke tempat terpencil seperti penjara itu demi terhindar dari mata ayahnya. Tapi dia juga tak sempat menanyakannya.

"PV!"

Panggilan itu membuat bulu kuduk kevin meremang. Dia tanpa sadar mengangkat kepalanya yang entah sejak kapan tertumduk karena tekanan.Sedangkan yang dipanggil hanya tersenyum tipis dengan ketenangan yang tidak goyah.

"Aku punya pertanyaan"

Will menjeda kalimatnya dengan sengaja dan itu membuat suasana di ruangan ini benar-benar serius.

"Bagaimana kau melakukannya?"

Pertanyaan itu cukup ambigu. Tapi will tak terlihat ingin melanjutkan atau menjelaskannya.Parisya menghela nafas tipis.

"Aku tidak mengerti yang mana yang kau maksud"

Dengan senyuman kecilnya dia nenanggapi.Will menatapnya,dia sadar kalau parisya bukan orang yang mudah.

"Melihat kau yang sudah terbiasa dengan lingkungan disini, sepertinya kau sudah pernah berada disini.Apalagi mereka terlihat segan padamu.Tapi itu bukan pujian.

Will berhenti sebentar dan mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan.Punggungnya sedikit membungkuk dengan menautkan jari-jarinya.

"Lalu bagaimana bisa kau mengetahui siapa penculiknya seolah kau mengenal mereka.Bagaimana bisa kau memprediksi keberadaan mereka yang berada di tengah kota ini sedangkan mereka tidak memberi petunjuk sama sekali. Bahkan tidak bisa dilacak atau di cari informasinya.Bagaimana kami bisa mempercayai kalau ini bukan jebakan dan kau bukan salah satu dari mereka?.

Will menyerang parisya dengan cukup banyak pertanyaan.Dia terlihat benar-benar meragukannya. Itu wajar karena dia adalah orang paling lama yang bekerja dengan james. Dia cukup hebat soal pencarian informasi dibanding yang lain.Sejauh ini, kegagalan terbesarnya adalah mencari informasi tentang pv. Hanya saja akhir-akhir ini dia cukup buntu jika mengenai informasi yang berkaitan dengan gadis didepannya ini.Seolah dirinya dan lingkungannya berada di garis dunia lain.

Meski dengan kecurigaan dan tatapan yang cukup tajam,parisya hanya membapas dengan kekehan kecil diiringi helaan nafas.

"Kau punya banyak pertanyaan ya.Pertama,aku tidak meminta kalian mempercayaiku,baik kau, james atau semua orang.Agar kau tahu, aku dan james punya kesepakatan kecil untuk ini.Jadi daripada saling mempercayai,anggap saja ini kesepakatan."

Parisya berhenti sebentar dan menyilangkan kakinya.Dia menyeringai tipis.

"Juga bukankah tugasmu itu untuk menuruti semua perintah atasanmu?.Jadi kenapa kau tidak lakukan saja sesuai apa yang diperintahkan?"

Will terkesiap sejenak.Entah kenapa ada rasa tidak suka saat mendengar perkataan itu keluar dari mulut parisya meski itu benar.Apalagi gadis didepannya mengatakan dengan nada sombong.

"Kedua..aku bisa menjamin kalau aku tidak berkomplot dengan mereka.Aku memang mengenal mereka,tapi lebih tepatnya aku punya sedikit hutang balas dendam dengan mereka.Cerita sisanya bisa kau tanyakam pada james."

Will kembali terkejut saat mndengranya.Bukan mengenai dia yang mengenal penculik itu atau bahkan dia yang mempunyai dendam. Will lebih terkejut karena parisya sudah menceritakannya pada james.Jika melihat timdakan James sampai saat ini, will menyimpulkan kalau james percaya pada cerita itu.Jadu sejauh mana james mempercayai perkataan gadis itu.

"Kemudian untuk pertanyaan terakhir-"

Solah tak memberikan will waktu untuk keterkejutannya atau bahkan untuk merespon, parisya melanjutkan perkataannya.

"Ini mungkin terdengar konyol dan tak masuk akal."

Parisya menjeda kalimatnya dan melirik ke arah kevin yang berdiri tak jauh dari mereka.Parisya tersenyum tipis padanya.

"Tapi anggap saja aku punya teknologi yang lebih canggih dibanding yang sudah terpublikasi saat ini."

Parisya mengatakannya sambil menatap ke arah kevin, kali ini sambil mengedipkan satu matanya.Will sendiri mengikuti arah pandangan parisya.Saat itu juga jantung kevin berdegup kencang

Apa ... arti tatapan barusan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LITTLE SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang