Chapter 7 (3)

95 8 0
                                    

Setelah mendengar ucapan parisya,james terdiam.Dia mencoba mempelajari ekspresi parisya.Sejauh ini dia tidak bisa menebak pikiran perempuan didepannya itu.Tentu saja diamnya james tak luput dari perhatian parisya.Karena itulah dia mengalihkan pandangannya menjadi menatap lantai sambil tersenyum sarkas.

"Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk melupakannya.Tapi ternyata tidak bisa.Padahal aku sudah berjanji pada professor johnson untuk berhenti"

James mengerutkan keningnya saat mendengar pengakuan parisya.Bahkan parisya sendiri terdiam setelah selesai mengatakannya.Seakan dia baru saja mengatakan hal yang seharusnya tidak ia bicarakan.James tak membuang kesempatan itu dan bertanya.

"Sebentar,kapan kau bertemu professor johnson?",tanya james dengan penuh tatapan selidik.Karena yang ia tahu dan yang pernah parisya ceritakan,parisya belum pernah berbicara langsung dengan Grind johnson.Jelas berbanding terbalik dengan yang barusan parisya katakan.

Itu kesalahan.Parisya mengakuinya.Sekarang dia menatap james,dia tahu kalau james cerdas dan langsung peka terhadap satu kesalahan kecil yang ia lakukan.Meski begitu,parisya tersenyum tipis seolah itu sudah bukan apa-apa.Dia masih bisa menjadikan kesalahan itu sebagai peluangnya.

"Itu akan termasuk dalam hal yang akan anda peroleh jika menyetujui syaratku tadi",ucap parisya sambil tersenyum.Terlihat jelas sekali kalau parisya akan melakukan segala hal agar james setuju.Tapi itu justru terlihat seperti jebakan untuk james.James menatap parisya lekat.Dia berpikir jebakan apa yang parisya siapkan dibaliknya.

Tapi seolah langit tak merestuinya berpikir,ponselnya tiba-tiba  berdering.James mengerutkan keningnya saat melihat nama yang terpampang dilayar dan kemudian menerimanya.Dia lebih terkejut lagi mendengar apa yang dikatakan orang itu.Spontan matanya beralih melihat kearah cctv kamar itu.Seolah melihat kearah orang yang ada dibalik cctv.

"Apa anda yakin?,orang ini lebih berbahaya daripada siapapun"

.... ... ....

"Begitu ya,baik"

Panggilan itu berakhir.Parisya yang sedari tadi mengamati ekspresi james menatapnya dengan tatapan penasaran.Karena jelas sekali yag dibahas dalam panggilan itu adalah dirinya.Bahkan parisya sempat mengikuti arah mata james yang menatap cctv.Dari situ dia mulai menebak siapa yang menghubungi james.

Sedangkan james masih belum berbicara,dia menatap dingin parisya seolah dia sedang memikirkan sesuatu yang bertolak belakang dengan keyakinannya.Tapi kemudian ponselnya berdering lagi,james tak langsung mengangkatnya tapi dia malah berdiri.

"Baiklah,aku terima tawaranmu.Jadi kuharap kau akan menepati janjimu",ucap james sebelum pergi meninggalkan parisya dan menerima panggilan itu.Parisya terdiambeberapa detik,kemudian tersenyum puas penuh kemenangan.

"Aku tidak tahu kenapa orang itu membantu,tapi akhirnya saat seperti ini datang juga.Kali ini aku benar-benar 1 tingkat lebih dekat dengan sampah itu",gumam parisya sambil menatap kilauan pisau bedah yang kini dia mainkan ditangannya.
Dan menghujamkannya ke bantal disampingnya tanpa melihat.

*

Mereka bergerak malam hari.Parisya dibawa kesebuah ruangan.Disana sudah ada beberapa orang termasuk james,kepala sipir,willi dan kevin juga.Dan ada satu orang yang menarik perhatian.Dia tidak terlihat seperti seorang polisi maupun detektif atau lainnya.Dengan kacamata bulat besarnya parisya bisa menebak kalau dia adalah seorang teknisi,mungkin.

Parisya diarahkan untuk duduk dan pria berkacamata itu melepaskan borgol leher parisya yang memiliki kejut listrik.Parisya masih bertanya-tanya tentang identitasnya,tapi dengan berdirinya disini berarti orang itu cukup punya peran penting.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now