Chapter 2 (2)

77 5 0
                                    

"Kau benar-benar sudah membereskannya sebelum dia membuka mulutnya?",tanya orang yang memakai topeng putih.Dia saat ini sedang duduk dikursi dan memutar-mutar kursi itu.

"Iya bos.Aku sudah memastikan ethan sudah tiada sebelum berkhianat.Aku juga yakin sidetektif itu tidak melihat wajahku ataupun mengikutiku.Semua barang yang dibawa ethan juga sudah ia lenyapkan sendiri",lapor orang yang memakai masker dan hanya terlihat kedua matanya.

"Bagus.Kerja bagus",ucap topeng putih sambil menyeringai.

"Oh ya,kau yang akan menggantikan tugas ethan.Kau tahu kan konsekuensi kalau kau ketahuan olehnya.Jadi kuharap kau lebih baik daripada dia."

"Baik boss"

*
Kau sengaja membidik kamera itu bukan?

Aku melakukannya karena kau

Kau pasti sudah pernah memegang senjata api sebelumnya

Tatapan matamu

Seorang profesional

Wakil kepala akademi memanggilmu

Kau sengaja melakukannya bukan?

Tidak terlalu penting.Bapak hanya ingin menanyakan bagaimana pendapatmu mengenai akademi ini.

Aku tidak akan melepasmu

Jangan salah paham.Bapak menanyakannya karena kau yang baru pindah kesini.

Memangnya hukuman apa yang kau harapkan dari akademi ini

Bapak harap kamu betah dengan lingkungan akademi ini.

Jangan berpura-pura.Siapa kau sebenarnya

Beliau hanya memiliki satu putri.Jadi siapa kau

Penipu

Aku tahu siapa kau

Parisya

Parisya hey

Parisya tersadar.Ternyata sedari tadi ia sedang melamun.

"Iya kenapa?",tanya parisya khas orang linglung dan menoleh kearah emely yang ternyata sedari tadi memanggilnya.

"Ekhem..bisa kau turunkan pisaumu dulu",pinta emely dengan nada takut.Sambil memberikan kode menggunakan matanya.

" Maaf",sesal parisya sambil menurunkan pisau yang ternyata menghadap ke emely.

"Fiuh...apa kau tahu?.Posemu tadi mirip seorang pembunuh seperti pada adegan difilm-film tahu",ucap emely sedikit lega dan juga mengatur detak jantungnya yang tadi berdetak kencang.

Kau tidak salah,batin parisya.

"Benarkah?",tanya parisya

"Aaa lupakan.Lebih baik kau lihat itu!.
Orang mana yang memotong wortel seperti itu",ucap emely sambil menunjuk kearah wortel yang dipotong besar besar tanpa dikupas.
Dan juga ada beberapa yang terpotong asal hingga kecil-kecil tak beraturan.

"Aku melakukannya tanpa sadar.Dan maaf aku sudah mengacaukannya,
padahal aku yang mengajakmu dan sepertinya kau juga sangat senang dengan NC ini,"sesal parisya sambil menundukan kepalanya menatap wortel itu.

Alangkah baiknya kalau aku benar-benar melakukannya.Tidak.apa yang sedang kupikirkan,batin parisya sambil menggeleng pelan.

Benar sekali,saat ini mereka berdua sedang dikelas memasak.Dari awal ini memang pilihan emely dan parisya hanya mengikutinya saja.Tapi hari ini dia sendiri yang memutuskan untuk ikut kelas ini.Sedangkan marko dan tristan ikut NC basket hari ini.

MY LITTLE SECRET Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin