Chapter 17 (2)

71 4 0
                                    

Parisya nekat membuka pintu itu dengan keras dan menimbulkan bunyi.James spontan berteriak sambil siap menarik pelatuknya karena parisya tak menuruti peringatannya.
Melihat apa yang ada didalam lemari itu parisya jatuh terduduk.Bahu parisya terlihat bergetar dan suara tangis lirih keluar dari bibirnya.
Henry memutuskan untuk mendekatinya.

"Parisya apa yang-"

Meong...

Suara tangisan parisya semakin menjadi.Dia memeluk benda hidup berbulu hitam itu dengan erat.Henry mengerti dan memilih berhenti mendekat.James tersadar dan menurunkan senjatanya.Itu benar-benar diluar perkiraannya.Dan bisa dipastikan kalau sedari tadi yang dicari parisya adalah seekor kucing.

Dengan ditemukan kucing itu,parisya sudah terlihat tenang.Dia juga mau keluar dari rumah itu agar polisi yang bertugas bisa melaksanakan tugasnya.
Dan saat ini dia sedang duduk tertidur didalam mobil karena kelelahan.Dan jangan lupakan lucy yang meringkuk dipangkuan parisya.
Sedangkan henry sedang bercakap-cakap dengan petugas dan mengecek apakah ada yang hilang atau tidak.

James menerima panggilan diponselnya sambil berjalan keluar area rumah.Yang terdengar semuanya adalah petuah dan ancaman.James juga sudah menduganya sejak dia bersikeras keluar rumah sakit dan langsung turun ke tkp seperti ini.
Bahkan kepala polisi juga memintanya untuk istirahat dirumah saja.Dan tak jauh beda dengan rekan-rekannya.Setelah cukup panjang,akhirnya panggilan itu selesai.Dan james menghela nafas.Dia menyimpan ponselnya lagi dan saat itu dia teringat racauan parisya.

"Mereka?.Mereka siapa?.Dan,,mereka lolos,karenaku?.Tunggu dulu!...apa yang dimaksud adalah jesline?.Tapi cctv bahkan tak merekam apappun karena sengaja dirusak.Penyusupnya adalah dia?.Tidak tidak.Aku akan bertanya untuk memastikannya?,"
gumam james.Tapi saat dia keluar gerbang dan menghampiri mobil Henry,dia melihat dari kaca yang terbuka kalau parisya sedang tertidur.Meski begitu dia tetap mendekat.

Jika dilihat seperti ini james merasa parisya tak lebih dari orang biasa.
Tapi entah kenapa instingnya tak henti-henti mencurigainya.
Pandangan james beralih pada kucing yang ikut tertidur dipangkuan parisya.James masih tak habis pikir.
Sebenarnya seberapa berharganya kucing itu untuknya.

"Lucy",gumam james membaca nama yang tertera dikalung kucing itu.Dan saat itu juga kucing itu membuka matanya.Seolah dia tahu kalau namanya baru saja disebut.Tatapan matanya dingin dan terkesan waspada.Seolah dia menjaga pemiliknya yang sedang lelap tertidur.

"Apa semua kucing memang seperti ini?",tanya james yang memperhatikan tatapan dingin dan tajam kucing itu.Tanpa sadar dia ingin mengelus kucing itu.Bahkan tangannya sudah masuk kemobil melalui jendela yang terbuka.Parisya terkesiap dan mencengkeram tangan james dengan kuat.Dia membuka matanya dan langsung menatap james.

Ekspresi james menampilkan keterkejutan.Bukan hanya karena cengkeraman tiba-tiba itu.Dia yakin parisya tadi memejamkan matanya tapi bisa dengan cepat mencengkeram lengannya.Dan meski hanya beberapa detik tadi,james menangkap tatapan parisya yang tajam dan menusuk.
Reaksi itu biasanya diperlihatkan oleh seseorang yang sudah terbiasa diincar oleh musuh.

"Kapten?.Kau....tidak berniat mengambilnya dariku bukan?",tanya parisya dengan nada cemas.Tapi kemudian parisya mengalihkan pandangannya dan melepaskan cengkeramannya.

"Ma-maaf.Kupikir kau...maksudku anda akan mengambil lucy.Maaf,saya terlalu berlebihan",ucap parisya dengan nada sedikit pelan.Dia tidak menatap mata james.

"Tidak.Aku yang minta maaf karena mengejutkanmu",ucap james karena memang dia merasa salah.Tapi selain itu dia juga ingin memeriksa sesuatu.
Dia masih mencurigai parisya.James meminta izin untuk masuk kemobil dan parisya hanya mengangguk pelan.James kemudian duduk dikursi pengemudi.Dia melihat botol obat yang diletakan dipintu mobil.

"Apa kau sudah baik-baik saja?",tanya james berbasa-basi.

"Jesline,dia yang melakukannya",ucap parisya yang saat ini mengusap pelan bulu lucy.Dia sengaja tak menjawab basa basi james dan mengatakan apa yang ingin james dengar.James tidak menduga kalau parisya akan langsung mengatakannya.

"Jesline?,bagaimana bisa kau yakin dia yang melakukannya?",tanya james mencoba mencari tahu lebih.Meski dia memikirkan hal yang sama tapi mereka belum menemukan bukti apapun.

"Aku tahu betul apa yang ada dirumahku.Dan jika anda menyadari,
kamarkulah yang paling berantakan. Meski berantakan,tapi tak ada yang hilang.Tidak.Ada yang hilang.Dokumen identitasku,"ucap parisya dan saat mengatakan kalimat terakhir dia menjatuhkan pandangan ke james.Dan meyakinkan kalau apa yang dia katakan itu benar.Dan sudah cukup membuktikan kalau itu jesline.

"Anda tahukan,hanya anda dan jesline lah yang mempunyai pikiran seperti itu",ucap parisya dengan nada dan ekspresi dingin.Tatapannya kosong,
ekspresinya menampilkan kelelahan.

"Tetap saja,pernyataanmu ini hanya sekedar hipotesa.Kecuali kalau kau punya buktinya",ucap james dengan mencoba tak jatuh dalam permainan parisya.Parisya terdiam,kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap lurus kedepan.

"Bukti ya?.Anda benar,seandainya saja saya menyembunyikan kamera,
pasti itu bisa dijadikan bukti",gumam parisya.Bibirnya sedikit bergerak keatas.Kata seandainya yang ia gunakan sebenarnya bukan sekedar seandainya.Karena sebenarnya memang ada kamera yang ia sembunyikan dikamarnya untuk berjaga-jaga.Tapi sayang sekali itu tidak bisa dia ungkapkan,karena tentu saja itu merekam semua tindakannya,semua sikapnya dan semua perkataannya,saat dengan sendiri dikamar.Dan selain lucy,itu adalah salah satu alasannya buru-buru pulang.Dia tidak berpikir jesline akan menyusup kerumahnya dan membuat kekacauan.Percakapan mereka berhenti disitu.Dan menjadi hening beberapa saat.

Tapi sudah jelas sekali kalau james tidak akan membiarkannya begitu saja.Parisya tahu ada banyak pertanyaan dikepala james.Tapi dia tak memusingkannya,dan mengelus-elus lucy.Yang menikmatinya sambil memejamkan matanya dan menggerak-gerakan ekornya.

"Apa aku boleh memegangnya?",
celetuk james membuat gerakan elusan parisya terhenti.Dia terdiam sebentar sebelum menatap james.
Alasan james mengatakan itu buka semata dia ingin atau iseng mencoba mencairkan suasana.Tapi menurut yang james perhatikan,parisya sangat menyayangi kucing itu.Dan sangat sensitif jika menyangkutnya.Itu mungkin bisa dibilang normal bagi seorang yang memang sudah menyukai sesuatu.Tapi tetap saja,
james merasa ada yang menjanggal dengan sikap parisya.Seolah kucing itu lebih berharga dari segalanya,
apalagi ada yang menarik perhatiannya dan membuatnya ingin memastikannya.

"Tentu",ucap parisya singkat sambil memberikan kucing itu.James menerimanya,dan melihat parisya yang mengamati setiap detial gerakannya saat mengambil kucing itu.James mengelus-elus kucing itu,tapi ekspresi yang ditampilkan lucy berbeda dengan yang dia lihat saat dipangkuan parisya.Tatapannya cenderung waspada dan tajam.James sampai berpikir kalau itu kucing lain.

"Kenapa ekspresinya menyeramkan",
gumam james dan konyolnya parisya masih hisa mendengar gumamnya hingga membuat parisya memalingkan wajah dengan berusaha menahan kekehannya.Dan tentu saja james tahu,tapi meski demikian dia tidak menegurnya.Tujuannya adalah mengamati kucing itu.

"Sebenarnya aku penasaran dengan tato yang ada dilehermu.Apa ada,,arti khusus?",tanya james dengan menekankan kalimat terakhir dan sedikit memenggalnya.Itu adalah tujuannya.James sengaja tidak menatap parisya saat menanyakannya dan malah mengamati kucing itu.Dan dia juga sadar kalau parisya menoleh kearahnya saat dia mengatakannya tadi.

Tato itu membuatnya penasaran dan yakin kalau ada hal khusus dibalik tato itu.Setidaknya itu yang sedang james pikirkan.Dan James baru menoleh kearahnya dengan tersenyum.

Aku penasaran jawaban apa yang akan kau berikan?,batin james tanpa menghentikan senyuman.Meski sedikit,dia melihat sorot mata keterkejutan dari parisya.

MY LITTLE SECRET Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz