14| Kembali ke sekolah

Comenzar desde el principio
                                    

Pak Rizal biasanya akan izin jika berhalangan hadir, tapi anehnya kini guru itu belum menunjukkan kabar apapun.

Galang melirik ke kiri dan ke kanan, berharap pak Rizal datang."Mana sih pak Rizal? Dari tadi udah kita tungguin kok gak adaa ya,"

Dinda melirik Galang yang hanya terduduk manis di sana, padahal laki-laki itu adalah ketua kelas."Lang, Lo kan ketua kelas,sana cari,"

"Dih ogah," Tolak Gilang mentah-mentah.

Mereka memutuskan untuk menunggu karena tidak ada seorang pun yang mau bertanya ke ruang guru karena letak ruang guru lumayan jauh dari lapangan tempat mereka duduk. Duduk di dalam kelas pun bisa di pastikan mereka akan di tuduh membolos oleh Bu Iren.

Saat mereka masih menunggu dengan melakukan kegiatan masing - masing, tiba-tiba pak Amir berjalan dengan membawa bola basket di tangannya.

"Loh? Kalian gak olahraga?" Tanya pak Amir pada mereka.

Serempak semuanya menggeleng. "Pak rizalnya belum datang deh kayanya pak,"

" Loh kan pak Rizal lagi izin , yasudah kalian gabung sama kelas 11 IPA A aja ," Ucap pak Amir yang di setujui mereka semua.

Alysa bersama yang lainnya akhirnya bergabung dengan kelas 11 IPA A , kelas Alana dan Nadila juga Diga, tapi anehnya tidak ada Diga bersama temannya di sana. Itu sedikit aneh.

Alana yang melirik ke sampingnya, melihat Alysa mengedarkan pandangannya di antara murid kelasnya sedari tadi. Sudah pasti seseorang yang dicarinya tidak ada di sana. "Nyari Diga?"

Tebakan Alana tepat sasaran, Alysa menggeleng mengelak."Hah? Gak kok,"

"Udah lah al ngaku ajaa," Ucap Alana yang menahan senyumannya dengan kelakuan sahabatnya kini.

"Tuhh Diga," Ucap Alana sembari menunjuk ke ujung lapangan.

Alysa sontak berjinjit setelah mendengar ucapaan Alana dan diantara bahu-bahu yang memehuni pandangannya Alysa bisa menemukan Diga dan teman-temanya yang sedang berdiri di ujung lapangan. Sebelah tangan yang terangkat di atas alis layaknya orang yang tengah menghormat tiang bendera.

" Mereka ngapain?" Tanya Alysa bingung.

"Senam pagi ya lagi di hukum Alysa," Ucap Alana kesal dengan kelemotan Alysa.

"Yaa maksud gue di hukum karena apaa?"

" Ya lo kira gue nyokap mereka, tau segalanya,"

"Baru selesai hukuman kemarin eh sekarang ada lagi,"

"Baik sekarang kita mulai pemanasan ya,Galang kamu tolong pimpin ya ," Ucap pak Amir yang di patuhi Galang.

"Bapak ada urusan, jadi kalian bebas ," Ucap pak Amir.

Mereka melakukan pemanasan sesuai dengan yang Galang peragakan di depan. Mulai dari kepala hingga ke kaki.

Setelah selesai dengan pemanasan, Alysa bersama temannya memutuskan untuk pergi ke kantin untuk sekedar membeli air mineral. Jujur saja, meskipun olahraga belum dimulai sepenuhnya, tapi sinar matahari hari ini sangat menyengat.

Setibanya di kantin mereka lansung mengambil air mineral dingin dan mencari kursi kosong untuk sekedar mendinginkan badan.

Membayangkan kembali kelapangan kembali membuat Alana sangat malas sekarang, masa bodoh jika Bu Iren akan menghukumnya sekarang. "Duduk di sini aja deh yuk, mager gue ke lapangan,"

Semuanya mengangguk setuju, itu saran yang sangat mereka butuhkan sekarang. Kembali ke lapangan lagi? Membayangkannya saja sudah membuat malas.

Alysa yang baru membeli minum kembali ke meja tempat sahabatnya berada. "Gue ke lapangan bentar deh ya,"

AREGA [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora