Ketika Murasakibara Puasa... (Special Ramadan)

54 12 6
                                    

Halo minna-chin~
Aku Murasakibara Atsushi. Ken-chin menyuruhku membuat naskah sendiri tapi aku tidak pandai mengetik, jadi kalau ada banyak salah, maafin aku ya~

Oh ya, Ken-chin menyuruhku menulis naskah ini dengan tema puasa. Aku tahu kok apa itu puasa. Aka-chin memberitahuku kemarin.

Soiyeba, aku juga mencoba puasa. Walau cuma 2 hari doang soalnya susah banget. Untuk kalian yang juga menjalani puasa, semangat ya~~

• • • •
Ketika aku mencoba puasa~
Tapi nyerah soalnya aku gak bisa nahan lapar
(Murasakibara ver.)
• • • •

Ken-chin memberitahu aku kalau puasa dimulai tanggal 24 April. Aku rasa Mine-chin dan Aka-chin sudah menulisnya di awalan naskah mereka, benar? Kata Aka-chin untuk formalitas saja makanya aku menulisnya juga ehe~

Oh, pengalaman puasaku dihari pertama itu... Membuatku hampir mati ( ´Д`)
Kalian bertanya kenapa? Itu karena...

*Flashback on*

Malam itu aku dibangunin paksa sama Ken-chin. Tapi aku gak peduli sampai akhirnya Aka-chin datang ikut bangunin aku juga. Karena aku masih sayang nyawa, jadi aku bangun aja.

Ken-chin menyuruhku untuk ke ruang makan. Aku kaget waktu lihat banyak makanan tersedia disana. Pasta, sup tofu hingga makanan khas negara Ken-chin ada semua. Kebetulan aku lapar, jadi aku makan semuanya hehe~
Eh tapi gak jadi soalnya aku dimarahin Aka-chin,-

Habis makan, aku kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurku. Tapi belum meraih knop pintu, Ken-chin memaksaku untuk pergi ke kamar mandi dan menyikat gigiku. Katanya aku harus ikutan puasa. Saat aku tanya kenapa, Ken-chin menjawabnya 'untuk kepentingan naskah.'

[Gak gitu oi!]

Tapi kan Ken-chin memang bilang begitu...

[Ya jangan dikasih tau disini, MurasakibarAHO!!!]

Iya deh huufffttt,-
Oke lanjut.

Puasa itu harus menahan haus dan lapar dari terbit matahari sampai terbenamnya matahari. Jadi aku terpaksa harus minum sebanyak-banyaknya untuk mencadangkan cairan tubuhku.

Sehabis sikat gigi dan minum, aku kembali ke kamar untuk tidur. Baru aja aku tidur 5 menit tapi jam weker ku sudah berbunyi. Aku terpaksa bangun dan melihat jam, ternyata sudah jam 10 siang!!
Kenapa bisa secepat ini!? Padahal kan aku baru tidur 5 menit.

Dengan masih ngantuk, aku pergi ke ruang tamu, soalnya hari ini hari minggu ada acara favoritku tentang memasak. 10 menit berlalu tapi rumah ini sepi sekali. Aku memutuskan untuk mencari Ken-chin.

Aku mencarinya ke semua sudut rumah, bahkan sampai kucari ke bawah meja, bawah wastafel dan bawah mesin cuci, tapi Ken-chin tetap gak ada. Akhirnya aku pasrah dan memilih untuk melanjutkan menonton acara favoritku itu.

Kkrrruuuukkkkk.

Aku menatap perutku lalu mendengus sebal. "Setiap menonton acara ini aku selalu lapar. Kenapa menyebalkan sekali sih?"

Lalu aku bangkit dan menuju dapur untuk mengambil camilanku yang disimpan di lemari khusus. Tak lama aku kembali duduk depan tv sambil mengunyah camilanku.

Kudengar ada seseorang yang baru saja masuk rumah dan rupanya itu Ken-chin. Dia berdiri di sampingku dan menjatuhkan barang bawaannya. Dengan mata masih menatap tv, aku pun menyapanya dengan santai sambil mengunyah makananku.

"Okaeri, Ken-chin~ Kau darimana? Keluar kok tidak bilang-bilang. Omong-omong jangan menjatuhkan bawaanmu begitu saja."

Lalu tak lama Ken-chin memanggilku dengan santai tapi dengan nada yang menyeramkan. "Mu-ra-sa-ki-ba-ra-kun."

Saat aku menoleh, dia langsung meninju wajahku sampai aku mimisan! Aku harap hidungku tidak retak karenanya *mengusap hidung.*

Lalu terjadilah adu bacot sebentar dengan...

"Kau ini lagi puasa, kenapa malah makan!!? Kubilang makannya kalo sudah waktunya kan!!?"

"Tapi bukannya sudah waktunya? Soalnya perutku meraung minta makanan terus, Ken-chin. Tsuka, hidungku berdenyut nih. Kalau hidungku patah bagaimana??"

"Puasa itu bukannya makan pas lapar datang tapi puasa itu nahan haus dan lapar sampai malam, MurasakibarAHO!!!"

... Ken-chin yang keluar sebagai pemenangnya. Omong-omong, pipiku ikutan memar nih gara-gara Ken-chin,-

*Flashback off*

Nah jadi gitu hari pertama aku puasa. Aku beneran hampir mati kan? Karena pukulan Ken-chin bener-bener fatal banget. Aku harap aku gak pesek.

Malam berikutnya aku terbangun dengan sendirinya padahal Ken-chin sudah melarangku untuk ikut berpuasa. Karena sudah terlanjur terbangun jadi aku mending ikutan makan aja dan kali ini aku ingin serius menjalani puasa!

Makan sampai kenyang, oke.
Sikat gigi, oke.
Minum yang banyak, oke.
Menyiapkan alarm jam 8 pagi, oke.
Sekarang saatnya tidur dan bangun saat alarm berbunyi. Ini aku skip aja soalnya gak ada artinya kalo aku ceritain. Saat itu aku mimpi berada di dunia makanan dan maiubo sebagai raja makanannya. Aku terus makan deh sampai puas tapi gak lama alarmku bunyi terus aku bangun deh.

.
.
.
.
A?ーAku baru saja menceritakan mimpiku yang gak ada artinya itu ya? Ya sudahlah.

Ekhum! Di hari ini aku memutuskan untuk tidak menyalakan tv seharian. Aku memilih untuk menyibukkan diriku sendiri dengan ーmakanーmembaca manga, membantu Ken-chin atau bahkan menjahili Ken-chin.

Tapi kemudian aku didatangi rasa bosan yang teramat sangat. Aku cuma bisa menidurkan kepalaku di meja kotatsu sambil merenung, memikirkan kapan aku bisa makan lagi. Hingga aku akhirnya tidak bisa menahan kesabaranku lagi.

BRAAAKK!!!

"Udah cukup!! Aku gak kuat lagi terus begini!!!"

Aku menggebrak meja sampai Ken-chin yang lagi asik main handphone terkejut dan hampir saja handphonenya melayang. Dia kemudian menatapku tajam.

"Apa-apaan kau ini, Murasakibara-kun?! Kau mau membuatku mati jantungan hah!??"

Tapi aku tidak peduli dengan perkataannya. Kemudian aku bangkit dan menuju dapur, mengambil semua cemilanku tak lupa juga susu favoritku di kulkas lalu membawa semuanya ke ruang tamu, tepat di depan Ken-chin.

"Kenapa kau membawa semua makananmu ke sini?! Masih 2 jam lagi sebelum buka puasa, Murasakibara!! Sekarang taruh kembali makananmu!!!"

"Mou ii Yo, Ken-chin!! Aku sudah tidak peduli lagi dengan puasa! Aku gak bisa nahan lapar sampai malam!! Aku bisa mati Ken-chin, mati!! Aku bisa pendek kalo gak makan-makan!!!"

Ken-chin yang kayaknya udah marah besar langsung memukulku lagi kemudian aku diusir dari rumah Ken-chin dan Ken-chin menyuruhku untuk tidak pulang sampai puasa berakhir. Untung ada Muro-chin yang baik jadi aku bisa menginap di rumahnya.

Ya begitulah pengalamanku. Aku salut sebenarnya sama Ken-chin dan kalian yang membaca ini yang mungkin juga sedang menjalankan puasa juga. Kalian hebat bisa bertahan sampai malam walau gak makan. Kalo aku sih bisa mati kayaknya atau gak jadi pendek. Karena aku gak mau pendek jadi ya gitu.

Sekian ceritaku. Semoga bisa menghibur minna-chin ya~
Sampai ketemu saat Ken-chin menyuruhku mengetik naskah sendiri lagi~~

=~=~=~=~=~

Gaje banget endingnya_-
Tapi yah maklum. Namanya juga yang ngetik anak basket:'>

Omong-omong ini ceritanya Kisedai itu menyewa apartment 5 lantai milik Ken yang ada di Dunia Perkhayalan KenKen. Kecuali Akashi, dia datang gak diundang sebenarnya/dirajam gunting.

So, Ken gak bermaksud gimana-gimana ya~
Ingat! Husbu kita tuh sudah di cloning dan masing-masing dari kalian memiliki satu di rumah kalian. Lagipula berbagi husbu itu adalah hal yang indah (ㆁωㆁ)

Tungguin versi Kisedai lainnya yaw ( ・ิω・ิ)

KenKen✨

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now