Our Togetherness [Special White Day]

39 9 18
                                    

Yo!
Kali ini jadinya agak lama ya...
Makan waktu berapa hari ya?
Hontou ni gomennasai TvT

Seperti biasa, ide tidak berjalan dengan sempurna terlebih seminggu lebih kemarin Ken drop jadi... Ya gitu TwT

Semoga ini tidak mengecewakan Reader-tachi dan bisa menghibur waktu gabutnya Reader-tachi ya~

Ps : Ada yang bisa tebak bagian siapa ini? Dari pict sih harusnya udah tau lah ya :'u

Let's start!!

=~=~=~=~

"Besok main PSP bareng yuk!"

"PSP ku rusak."

"Kok bisa!?"

"Ku banting karena membosankan." Pria berkulit Tan itu menggaruk telinganya dengan santai.

"Jaa, main board game!"

"Sudah dibuang sama ibuku beberapa Minggu yang lalu."

"Jaa, main kartu!"

"Kau kalah terus dariku dan itu membosankan."

"Kalau begitu, bagaimana kalau nonton film? Aku ada kaset baru!"

"DVD ku rusak."

Gadis bersurai {Hair Colour} itu mendengus kesal. Ia pun bergelayut manja di lengan kekasihnya itu. "Pokoknya besok kita kencan! Harus kencan. Ya? Ya?"

Aomine menghentikan langkahnya lalu menatap sang kekasih tajam. "Memangnya ada apa sih? Kau ngotot sekali minta kencan lagi besok padahal hari ini sudah kencan seharian. Besok itu hari Minggu. Aku mau istirahat." Terang Aomine yang kemudian hendak kembali melanjutkan langkahnya namun tertahan kala {Your Name} menghalangi jalannya.

"Pokoknya besok kita kencan! Di rumahmu, pukul sembilan pagi! Aku gak peduli pokoknya kamu harus bangun!!"

"Ha!? Kau iniー"

Perkataan Aomine tidak pernah selesai karena {Your Name} langsung meninggalkan Aomine begitu saja setelah sebelumnya mengecup singkat pipi pemuda itu.

Aomine menggaruk rambutnya kasar. Ia heran akan sikap kekasihnya hari ini. Tapi ia juga tidak mau mengambil pusing.

"Terserah deh. Malah bagus kalau dia agresif seperti itu."

=~=~=~=~

Aomine menatap kekasihnya dengan tatapan yang sulit didefinisikan. Antara kesal dan marah. Tapi disisi lain bingung dan penasaran. Ia sama sekali tidak mengerti, kenapa kekasihnya datang dengan barang bawaan yang begitu banyak? Padahal ia sudah beritahu bahwa ayah dan ibunya pergi ke rumah neneknya hari ini.

Tapi Aomine sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan sang gadis dengan barang bawaan sebanyak itu. Terlebih sang gadis memilih dapur untuk menaruh barang-barang bawaannya itu.

"Daiki~ hari ini aku pinjam dapurmu ya~?"

'Sudah kuduga...', batin Aomine menyahut.

Barang bawaan sebanyak itu sudah pasti bahan makanan. Entah apa yang akan dilakukan kekasihnya itu tapi Aomine tahu kekasihnya akan menjadikan dapur sebagai tempat konsernya hari ini.

"Dan kau harus bantu aku ya, Daiki?"

Aomine buru-buru ke sofa dan merebahkan dirinya disana. Ia pura-pura tidak mendengar ajakan dari kekasihnya barusan dan berusaha mengalihkan perhatian pada majalah Mai-chan yang sudah digenggamnya sejak tadi.

{Your Name} meninggalkan dapur lalu mengunjungi Aomine. Ia menggembungkan pipi kesal saat mendapati pujaan hatinya malah asyik rebahan sambil membaca majalah laknat. {Your Name} pun berjongkok di dekat Aomine lalu mencondongkan kepalanya agar kepalanya menutupi penglihatan Aomine pada majalah yang sedang dipegangnya itu.

Namun Aomine segera berpindah posisi dan mencari tempat lain. {Your Name} pun melakukan hal yang sama hingga akhirnya ia jengah. {Your Name} mengambil majalah itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi, membuat Aomine harus mengubah posisinya menjadi duduk untuk meraihnya.

"Kembalikan!"

{Your Name} menyeringai saat melihat Aomine hanya fokus pada majalahnya. {Your Name} pun segera membalikkan majalah tersebut dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya. Singkat namun dapat dirasakan adalah ungkapan yang tepat saat kedua bibir itu bertemu.

Aomine langsung terdiam dan melongo. Otaknya sibuk memproses kejadian cepat yang baru saja terjadi itu. Sementara {Your Name} tersenyum senang karena berhasil mengelabui kekasihnya dan mencuri satu kecupan di hari ini.

"Aku heran. Kenapa Daiki masih suka baca majalah begini padahal ada yang lebih menggoda. Ah apa aku tidak menggoda ya~?" Tanya {Your Name} dengan nada bicara agak dilebaykan. Ia sengaja untuk menggoda Aomine walau tahu ia akan membangunkan iblis dalam diri kekasihnya itu.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now