I'm a Murderer (Psycho!Haizaki x Readers)

156 19 6
                                    

Entah KenKen kerasukan apa sampe bikin Psycho!Chara gini :D

Dan entah alurnya cocok atau gak KenKen juga gak tahu :v
Silakan kalian nilai sendiri setelah selesai membacanya ^-^

Btw abaikan judulnya yang mungkin gak sesuai sama isi ceritanya :')

Note : typo bertebaran :')

Saa, Hajimemashou!!

=~=~=~=~

Suara meminta ampun di ucapkan oleh seorang pria paruh baya pada pemuda di hadapannya. Namun pemuda itu tidak menghiraukan ucapannya. Pemuda itu terus saja memukuli pria paruh baya itu. Darah segar bercipratan dimana-mana. Pemuda itu masih terus melayangkan pukulannya dengan sekuat tenaga.

Tak mempedulikan pria paruh baya itu yang kini sudah tak sadarkan diri. Saat merasa sudah puas memukuli nya, Pemuda itu pun berhenti. "Ku bilang aku tidak akan main-main kan, pak tua?" Ujarnya sambil menarik rambut pria paruh baya yang sudah terbujur lemas itu.

Pemuda bersurai sewarna abu itu melepaskan genggamannya dari rambut pria paruh baya itu lalu menatap tangannya yang sudah terkena lumuran darah akibat memukuli pria paruh baya tadi. "Gawat... Sepertinya aku berlebihan lagi hari ini" gumamnya sambil tersenyum menyeringai.

Malam yang dingin sekaligus mencekam itu, berakhir dengan tawa sang pemuda yang terdengar puas karena telah membunuh seseorang lagi.

=~=~=~=~

"Dasar aku bodoh! Kenapa harus pakai kesiangan dulu sih!!? Duh, kelas pertama akan di mulai 20 menit lagi!!!" Kata seorang gadis bersurai {Hair colour} yang nampak terburu-buru keluar dari rumahnya. Saat akan mengunci pintu, dia tak sengaja melihat seorang pemuda yang tertidur di pekarangan rumahnya.

"Hee? Bagaimana bisa dia masuk ke pekarangan rumahku dan tertidur se-nyenyak ini? Apa dia tunawisma? Tapi kasihan juga. Tidur di luar dengan udara sedingin ini tidak baik untuk kesehatan nya" gumam gadis tersebut. Dia kemudian masuk ke rumah lagi dan kembali dengan sebuah selimut.

Tak banyak basa-basi dia segera menyelimuti pemuda bersurai abu-abu itu. "Kalau begini kan sudah tidak terlalu dingin. Aku harap dia sudah pergi saat aku kembali nanti" ujar gadis itu sambil tersenyum.

"Akh!! Kelasku di mulai 15 menit lagi!!! Aku harus segera pergi!!" Pekik gadis itu lalu mengunci pintunya dan segera berlari meninggalkan rumah serta pemuda bersurai abu-abu itu.

=~=~=~=~

Hembusan nafas panjang seorang gadis terdengar dari pagar kecil sebuah rumah dengan marga {Last name}. Gadis bersurai {Hair colour} yang merupakan pemilik rumah tersebut berjalan gontai menuju pintu rumahnya. Aktivitas nya hari ini membuatnya ingin cepat-cepat merebahkan diri di kasur empuknya.

Saat akan memasuki rumah, {Last name} atau lengkapnya {Full name} itu melirik pemuda bersurai abu-abu yang masih tertidur di posisi yang sama sejak tadi pagi dia meminjamkan selimutnya pada pemuda itu.

"Dia masih tertidur?" Gumam {Your name}. "mungkin ada baiknya jika dia ku berikan makan malam" lalu dengan begitu {Your name} pun memasuki rumahnya.

10 menit setelah {Your name} memasuki rumahnya, pemuda bersurai abu-abu itu akhirnya terbangun dari tidurnya. Dia cukup terkejut saat mengetahui dirinya di selimuti oleh sebuah selimut. "Pemilik rumah inikah yang menyelimuti ku?" Tanyanya entah pada siapa.

Suara sirine mobil polisi membuatnya tersentak. Seketika pemuda itu langsung melihat ke arah asal suara. Lalu secara bergantian menatap tong sampah yang letaknya tak jauh dari polisi tersebut. 'Gawat!! Aku lupa kalau di sini sudah banyak polisi berpatroli setiap harinya! Aku akan tertangkap hari ini!!!' , batinnya.

Karena terlalu fokus menatap gerak-gerik para polisi, pemuda itu sampai tak menyadari jika sang pemilik rumah sudah berada di belakangnya dengan se-nampan makanan. "Ano...." Panggilnya. Membuat pemuda bersurai abu-abu itu tersentak lagi.

"Kau tertidur seharian di sini. Jadi aku buatkan kau makan ma--" dengan cepat pemuda itu menarik {Your name} masuk ke dalam rumahnya. Lalu segera menutup pintu. "A-apa yang kau lakukan!!?" Kata {Your name} setelah sadar dari keterkejutan nya.

"Jangan banyak bicara! Sekarang katakan padaku dimana tempat sembunyi paling bagus di sini?" Tanya sang pemuda itu dengan wajah kepanikan.

Kamu mengernyitkan dahi. "Di sini tidak ada tempat--". "Sudah katakan saja dimana Kusso Onna!! Tidak mungkin tidak ada tempat persembunyian di rumah ini!!" Potong pemuda itu dengan sedikit bentakan. {Your name} yang pada dasarnya takut akan bentakan seorang pria --apalagi yang baru di kenalnya-- segera menjawab pertanyaan pemuda tersebut.

"E-etto... Di kamar mandi. Letaknya di sebelah kiri paling belakang. Kau bisa mengunci pintunya dan menyalakan shower kalau tidak mau terdengar deru nafasmu" jawab {Your name} walau sebenarnya dia ragu untuk menjawab.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now