Just Friend (Izuki x Readers)

108 18 4
                                    

Ehh... KenKen balik lagi bawa si penggila pun dari Seirin!!!

Dan sebelum mulai, mari kita ucapkan Happy (late) birthday untuk Izuki Shun!! Lagi-lagi KenKen telat ngucapinnya,-

Saa, Hajimemashou!!

Note : Ini seluruhnya dari pandangan Izuki, ini birthday fic tapi sama sekali gak ada kesan birthday nya ( ´△`)

=~=~=~=~

Kalau bagi kalian cinta itu menyenangkan, bagiku tidak. Cinta itu tidak menyenangkan tapi menarik. Apalagi mencintai orang yang kita sendiri tak tahu apakah dia cinta pada kita atau tidak.

Aku Izuki Shun. Kelas 2 dari SMA Seirin. Aku akan berterus terang saja kalau aku menyukai {Full Name} sejak tahun pertama ku di sekolah ini. Dia cantik, pintar dan perawakannya sempurna. Yah, aku melihatnya begitu.

Tapi bukan hanya fisiknya yang membuatku jatuh cinta. Kebaikan hatinya, sifatnya yang Friendly serta mudah di ajak bercanda membuat siapapun bisa dengan mudah berteman dengannya. Seperti aku yang sudah menjadi teman akrabnya selama setahun ini.

Aku mencintainya. Sangat sangat mencintainya. Dan entah sudah berapa kali aku menyatakannya dari setahun terakhir sampai sekarang namun dia tidak pernah menganggapnya dengan serius.

Dia selalu menganggap kalau itu hanyalah lelucon ku yang baru. Aku memang suka membuat lelucon namun ketahui saja kalau menyatakan perasaan bukanlah hal yang main-main. Namun aku bisa apa saat ia mengatakan hal tersebut sambil tersenyum. Senyuman yang bisa membuatku hanya terdiam.

Aku dan {Your name} sekelas. Maka tak heran banyak sekali waktu yang terkadang kami habiskan bersama. Kami tertawa dan bercanda bersama namun aku tak pernah tahu siapa orang yang di sukainya. Terakhir kali ku tanyakan dia menjawab : "Intinya aku mempunyai orang yang ku suka di kelas ini. Tapi untuk namanya... Itu rahasia~"

Aku selalu berdoa sebelum tidur dan berharap kalau orang yang di maksudnya adalah aku. Tapi aku baru menyadari kalau orang yang ia maksud adalah Kiyoshi Teppei, teman satu team ku dalam basket dan dia juga sekelas dengan kami.

Seketika hancur sudah harapan yang selama ini ku bangun. Setiap kami berbincang ia selalu saja membicarakan Kiyoshi. Ia juga menanyakan hal-hal tentang Kiyoshi padaku. Sebagai teman yang baik, aku hanya bisa menjawabnya sambil mengukir senyuman palsuku.

Aku tahu kalau dia menyukai Kiyoshi tapi aku belum berhenti berharap. Itu karena tingkah lakunya seakan memberikan ku harapan kalau dia pun memiliki rasa padaku.

Berkali-kali ia selalu membanggakan Kiyoshi ketika berbincang padaku. Ia bahkan khawatir saat Kiyoshi memar parah dalam pertandingan melawan Kirisaki Dai Ichi beberapa minggu yang lalu. Dia bahkan tak menyerukan namaku dari bangku penonton padahal akulah yang selama ini selalu berada di sisinya.

Terkadang aku berpikir... Apakah {First name} pernah memikirkan ku walau hanya sebentar saja? Apakah namaku pernah terlintas di pikirannya walau hanya sekilas? Dan sebenarnya ia menganggap semua yang sudah kami jalani selama hampir dua tahun ini apa?

Winter cup sudah berhasil di lewati olehku dan semua teman-teman satu team basket ku. Namun Kiyoshi harus pergi ke Amerika untuk menjalankan rehab akibat kakinya yang cedera dan tak ada peralatan medis yang cocok di sini.

Kau terlihat sangat sedih mengetahui hal itu. Kau bahkan memaksa ingin ikut mengantar Kiyoshi ke bandara. Kau menahan Kiyoshi sesaat sebelum ia hendak pergi. Saat itu kau mengungkapkan perasaan mu dengan lantang membuat satu team basket kelas 2 yang ikut mengantar terkejut mendengarnya. Termasuk aku.

Namun lihatlah jawaban yang Kiyoshi berikan padamu. Orang yang selama ini mati-matian kau cintai, yang selama ini selalu kau banggakan, dan yang selama ini kau khawatirkan, dengan santainya menolak perasaan mu.

Aku hancur seketika saat melihat tangis di wajahmu bukanlah tangis haru melainkan tangis kesedihan. Wajahmu berusaha kau tegarkan walau terlihat rasa yang amat menyakitkan dari wajahmu itu.

Kau tahu? Seandainya saja orang yang kau cintai adalah aku, maka semua ini tak akan terjadi. Tangis kecewa mu itu, tidak akan pernah mengalir dari kelopak mata indah mu.

Semua harapan serta semua impian yang sudah ku bangun agar bisa memilikimu hancur dalam hitungan detik. Kini aku menyadari kalau perlakuan yang kau berikan padaku tak lain hanyalah perlakuan sebagai teman dan kau tak pernah menganggapku sebagai orang yang lebih dari teman.

Kalau begitu sudah saatnya aku mengganti mindset ku tentangmu. Kalau kau hanyalah Teman ku. Hanyalah teman dan tak bisa lebih dari itu.

Biarkan aku terus di samping mu sebagai seorang teman. Walau aku tahu melakukannya tak akan semudah mengatakannya.

=~=~=~=~

Huwaaaa ini part paling pendek di antara yang lain!!

KenKen antara seneng juga sedih bawanya. Seneng karena berhasil buat part pendek tapi sedih karena takut membuat Reader-tachi jadi kecewa karena part ini gak sepanjang biasanya.

Shoganai naa.... Ide yang terlintas hanya segini. Kayaknya berbanding terbalik banget sama part sebelumnya yang panjangnya naudzubillah :v

Kasihan ya Izuki. Cuma berharap dan bermimpi padahal gak bisa memiliki. Persis kayak KenKen :') /Plakk --gak deh. Ken sudah punya Daiki  ( ˘ ³˘)♥ *di gebukin fans Aomine*

Oh ya, sekedar mengingatkan. Buat pembaca setia Webtoon pasti tahu dong Webtoon dengan judul Eggnoid?
Nah ada kabar gembira nih. Yang menyatakan kalau Webtoon tersebut akan di filmkan!!!

KenKen sekedar memberitahu. Siapa tahu ada yang belum tahu gitu /di lemparin granat

Oke intinya KenKen cuma promosi walau gak dapet endors /eh?

See you next part!!

KenKen✨

黒子のバスケ One Shot!! [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن