My Enemy (Aomine x Readers)

222 21 4
                                    

Yo Minna! Kenken comeback lagi nih bersama mantan cahaya nya Kuroko, Aomine Daiki!!!

Sebelum kita mulai ceritanya, mari kita sama-sama mengucapkan Happy birthday to Daiki Aomine!!!
Wish you all the best aja lah ya~

Jangan kelamaan basa-basi nya!

Saa, Ikimashou!!

Note : mengandung unsur Gaje, typo ,dll.

=~=~=~=~

"Berhenti kau!!" Teriak seorang gadis bersurai (Hair colour) sambil terus berlari mengejar seorang pria bersurai navy blue yang berusaha menjauh darinya.

"Tidak akan!" Kata si pria bersurai navy blue sambil terus menambah kecepatan larinya.

"Aku tidak akan memaksamu untuk latihan! Jadi berhentilah berlari dariku, Aomine Daiki!!!" Kata gadis bersurai (Hair colour) yang di ketahui bernama {Your name}.

"Bohong!! Kau akan menarikku paksa menuju gym kalau aku berhenti!!" Kata Aomine yang menyempatkan diri untuk menatap {Your name} yang masih mengejarnya di belakang.

Karena terlalu fokus menatap {Your name}, Aomine pun tidak melihat garis pembatas yang berada di hadapannya.

"Hentikan langkah mu, Aho!!!!" Kata {Your name} mencoba mencegah Aomine agar tidak menerjang garis pembatas. Namun Aomine sudah terlambat satu detik untuk menghentikan langkahnya. Sehingga dia pun menerjang garis pembatas dan berhenti saat dinding menghentikan tubuhnya yang terseret akibat lantai yang basah.

{Your name} berdiri tepat di hadapan Aomine yang kini sedang telungkup dengan posisi yang susah di definisikan (?) "Dasar... Aho! Bagaimana bisa... Kau menabrak... Pembatas yang jelas-jelas tertulis... 'Hati-hati Lantai basah'...?" Kata {Your name} sambil mengatur nafas nya setelah lelah berlari.

Namun tidak ada jawaban dari pria bersurai navy blue yang masih tergeletak dengan posisi susah di definisikan itu. Lantas {Your name} pun berjongkok untuk melihat Aomine lebih jelas. Karena penasaran, maka dia pun mendorong tubuh Aomine sampai dia jatuh ke samping. Dan terlihatlah Aomine terkapar dengan wajah menahan sakit. Seketika {Your name} pun speechless.

"Dia pingsan..."

=~=~=~=~

Sekali lagi {Your name} mengatur nafasnya. Setelah sebelumnya dia membopong tubuh berat milik Aomine menuju ruang kesehatan. Sekarang Aomine tengah berbaring setelah dokter sekolah memeriksanya.

"Dia hanya luka ringan dan akan siuman sebentar lagi. Anda tidak perlu khawatir" kata dokter setelah selesai melapisi 2 bagian memar di wajah Aomine dengan plester. "Ah begitu" kata {Your name} tidak terlalu peduli dengan penjelasan yang di berikan sang dokter.

"Baiklah. Saya harus pergi sebentar" Dokter tersebut bangkit dan bergegas meninggalkan ruang kesehatan. Belum sempat {Your name} membalas perkataannya, dokter tersebut sudah menghilang. 'memangnya dia hantu?' , pikir {Your name}.

{Your name} berjalan mendekati Aomine yang masih terbaring di ranjang. Lalu menghembuskan nafas panjang sambil sedikit menggaruk tengkuknya. "Kalau dipikir, buat apa aku membawanya ke sini? Menolong musuh ku sendiri? Astaga... Aku pasti sudah tidak waras" Gumam {Your name} pada dirinya sendiri. Dia mengacak rambutnya pelan. Merasa frustasi dengan apa yang sudah dia perbuat.

{Your name} dan Aomine memanglah bermusuhan. Kalian sudah tidak akrab sejak pertama kali kedatangan {Your name} ke Akademi Touo sebagai anak pindahan.

Awalnya baik-baik saja, sampai saat Momoi Satsuki yang tak lain adalah sahabat {Your name} datang sambil menangis dan mengatakan kalau Aomine Daiki membentaknya hanya karena masalah sepele. {Your name} yang menjunjung tinggi 'persahabatan' pun tidak terima dengan apa yang di lakukan Aomine pada sahabatnya.

Alhasil {Your name} mencari Aomine dan memberinya pelajaran saat menemukannya. Dan di saat itulah Aomine membenci {Your name} begitu pun sebaliknya.

Getaran Handphone menyadarkan {Your name} dari lamunannya. Dengan cepat dia mengambil Handphone berwarna {Favorite colour} itu dan melihat siapa yang menghubungi nya. Ternyata itu adalah Momoi Satsuki, sahabatnya.

"Ya, sat-chan? Oh si ahomine? Maaf tapi sepertinya dia tidak bisa latihan hari ini. Apa? Aku tidak bercanda. Dia tadi terjatuh setelah berlarian menghindari ku. Alhasil sekarang dia sedang terbaring di ruang kesehatan dengan sedikit wajah memar" jelas {Your name} saat Momoi di seberang sana menanyakan posisi Aomine sekarang.

Momoi menjawab dengan nada penuh kekhawatiran. Namun hanya di balas tanggapan biasa dari {Your name}. Yah... Karena {Your name} memang tidak terlalu peduli pada pria bersurai navy blue itu.

"Kau tidak perlu datang ke sini. Pria menyebalkan itu pasti akan baik-baik saja. Selesaikan saja tugasmu dulu. Jaa..." Kata {Your name} saat Momoi berkata akan menemuinya di ruang kesehatan. {Your name} melarangnya datang karena dia tahu kalau sahabatnya itu sedang bertugas menganalisis data para anggota klub basket. Dan dia juga tahu kalau menjadi manager klub basket sangatlah tidak mudah. Maka dari itu dia tidak mau menganggu tugas sang sahabat.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now