Hugging (Midorima x Readers)

70 7 0
                                    

"Aku pulang." Gadis itu membuka sepatu dan membiarkannya di Genka. Ia kemudian berjalan dengan lesu dan langsung menjatuhkan diri ke sofa, menenggelamkan kepalanya dibantal sofa.

Terlalu banyak kesalahan yang dibuatnya hari ini. Dari mulai tidak fokus, lalai, lambat dalam mencerna sesuatu, sampai-sampai ia dimarahi atasan 3 kali hari ini. Kepalanya serasa dipukul berkali-kali dengan batu besar. Begitu berat dan pusing.

"Oh sudah pulang?" Seorang pria bersurai hijau mengintip dari arah kamar yang terbuka.

Curiga dengan sikap sang istri yang tidak seceria biasanya, ia pun menghampiri.

"Kalau mau tidur, bersihkan diri dulu nodayo." Ujarnya sambil duduk di sofa yang lain.

Dengan tenang, ia mengambil koran yang terlipat di meja dan membacanya sambil melipat kaki kanannya ke atas lutut kiri.

10 menit terlewati, namun keduanya masih hening, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Hanya suara gesekan koran saja yang menjadi backsound.

Namun lama-kelamaan, pria bersurai hijau itu jengah. Ia menutup koran, lalu kembali meletakkannya ke atas meja.

"Kubilang kalau mau tidurー"

"Shin..."

Ucapan pria bersurai hijau itu terhenti kala mendengar namanya disebut.

"Apa?" Sahutnya.

"Apa aku tidak berguna?"

Kata-kata yang sederhana namun begitu menusuk. Pria yang dipanggil Shin itupun langsung beranjak dan mengambil duduk di samping sang istri.

"Apa maksudmu bertanya begitu, nodayo?" Tanyanya.

"Benar. Nampaknya aku memang tidak berguna." Ucap [Name] lagi.

"Kubilang kenapa kau bertanya begitu?!" Tanya Shin yang kali ini meninggikan suaranya. Antara kesal dan cemas.

Bukannya menjawab, [Name] justru bangkit, "Aku akan membersihkan diri." Ujarnya lalu sebelum benar-benar pergi, lengan panjang Shin menggapai lengan [Name] dan menahannya.

[Name] hendak melepaskan genggaman tangan suaminya namun percuma saja karena tenaga Shin lebih besar darinya.

Tanpa aba-aba, Shin berdiri dan langsung memeluk [Name] dari belakang. Ia menenggelamkan kepalanya ke leher [Name], walaupun itu membuatnya harus membungkuk.

"Kau itu berguna, nodayo. Tidak ada manusia yang tidak berguna di dunia ini. Jadi tolong jangan seperti ini. Jangan membuat dirimu semenyedihkan ini dihadapanku nanodayo..." Gumamnya.

[Name] mengepal tangannya, menahan isakannya, membiarkan air matanya jatuh begitu saja.

Terkadang sebuah pelukan hangat mampu menghidupkan hati yang hampir mati.

=~=~=~=~

Holaa~ Long Time no C~
Ternyata jadi pelajar menengah kejuruan kelas dua itu sibuk banget ya:")

Well, Aku minta maaf karena ini buku bener-bener seperti kutelantarkan hiks
Padahal aku mau kayak dulu lagi, bisa interaksi sama kalian. Baca komen dan bales komen kalian itu, bagian yang sangat Unforgettable!

Dan gak nyangka ini buku udah mau 2 tahun aja... Hal mustahil yang gak pernah aku pikirin sebelumnya.

Aku bener-bener senang banget jika buku hasil kegabutan jaman kelas 9 SMPku ini bisa menghibur kalian.
Thank you udh selalu stay disini dan menungguku update guys. You're the best!✧

See u next part~!

Kenken✨

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now