Him (Psycho Doll!Akashi x Babysitter!Readers x Brother!Haizaki)

150 16 22
                                    

Niatnya mau bikin yang lain dulu, tapi hati KenKen nyuruh untuk bikin yang ini dulu. Lantas, terciptalah request dari Shion_Soo

Kebetulan juga ini terinspirasi dari sebuah film bernama 'The Boy' yang mana film itu sebenarnya baru tayang dini hari tgl 27 Februari kemarin di channel TransTV. Kalo kalian nonton, Kalian pasti tahu alurnya.

Mungkin cerita kali ini bakal rada mirip sama film nya tapi Ken berusaha untuk tidak benar-benar menyamakan adegan aslinya dengan di sini. Karena itu sama aja dengan plagiat dan Ken bisa di report nanti.

So, pilih tempat membaca yang nyaman, pastikan kalian membaca dalam suasana hati yang bagus, kondisi yang tenang dan jangan lupa siapkan cemilan karena ini akan menjadi part yang lebih panjang dari part lain.

Nikmati alurnya and enjoy.

[Warning! Part ini terdiri dari 5K word. Harap mengisi ulang tingkat kebosanan anda agar tidak langsung terkena serangan bosan di awal cerita]

Saa, Let's Start!

=~=~=~=~

Suara ketukan pintu yang cukup keras merambat ke Indra pendengar seorang wanita muda pemilik nama Haizaki {First name}. {Your name} bangkit dari posisi nyamannya dan bergegas menuju pintu depan.

Pintu pun di buka dan memperlihatkan seorang pria paruh baya bersurai merah berdiri di hadapannya. 5 detik berlalu tanpa ada satupun yang berkata, hingga sang pria paruh baya itu akhirnya buka suara.

"Apa anda yang menulis pesan 'bersedia untuk menjadi pengasuh di keluarga Akashi' pada salah satu postingan di laman pencarian babysitter?"

"Y-Ya. Itu memang saya."

"Saya kepala keluarga Akashi. Saya datang ke sini untuk menjemput anda ke rumah saya jika anda memang benar-benar bersedia untuk menjadi pengasuh putra saya."

{Your name] terdiam sebentar, nampak tak percaya bahwa pria paruh baya di hadapannya ini adalah kepala keluarga Akashi. Ia pikir yang menjemputnya supir atau bawahannya gitu.

"Maaf?"

"A-ah! Maaf saya jadi melamun. Soal itu, saya benar-benar bersedia untuk menjadi pengasuh di keluarga Anda. Saya memang belum memiliki pengalaman mengasuh seorang anak, tapi Anda tak perlu khawatir karena saya sangat menyukai anak kecil." {Your name} menggaruk tengkuknya, berusaha menghilangkan rasa canggungnya pada kepala keluarga Akashi itu.

"Baiklah. Saya akan mengantar Anda ke rumah saya sekarang juga."

Kepala keluarga Akashi itu hendak berbalik berniat untuk menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah sederhana milik {Your name} ini. Namun terhenti kala {Your name} angkat suara sehingga membuat langkah pria itu terhenti.

"Setidaknya berikan saya waktu untuk ganti pakaian! Rasanya tidak sopan jika saya hanya memakai pakaian seperti ini."

"Baiklah."

{Your name} kembali ke dalam rumahnya, lebih tepatnya ke kamar untuk mengganti pakaiannya dan memasukkan beberapa barang yang ia perlukan ke dalam tasnya. Tak lupa juga beberapa pakaian yang hendak di bawanya ke dalam koper. Hei, ini sungguh persiapan yang sangat mendadak.

Setelah 10 menit menunggu, akhirnya {Your name} kembali dan segera saja kepala keluarga Akashi mengajaknya menuju mobil dan tak lama mobil tersebut pun melaju, menjauhi rumah sederhana milik {Your name}.

=~=~=~=~

{Your name} membuka matanya perlahan. Ia baru sadar bahwa selama perjalanan ia malah tertidur padahal niatnya ia ingin melihat pemandangan karena setahu dirinya, mansion keluarga Akashi terletak di suatu tempat yang di kelilingi hutan. Kalian bisa bayangkan betapa indahnya hutan di siang hari. Kalau malam... Jangan di tanya lah ya.

Dua ketukan dari jendela membuyarkan lamunannya yang tengah memandang pemandangan di luar mobil pada jendela yang lain. Oh satu lagi, {Your name} juga baru sadar bahwa ternyata mobil sudah berhenti melaju. Setelah merapikan rambutnya yang agak berantakan, barulah ia turun dari mobil.

"Apa kau menikmati perjalanannya, nona? Maaf kalau perjalanannya membuatmu bosan. Ah! Aku rasa tidak masalah menggunakan obrolan non-formal kan?"

{Your name} tersenyum tipis lalu membalas perkataan kepala keluarga Akashi itu. "Perjalanannya sama sekali tidak membosankan, Akashi-san. Sayangnya aku malah ketiduran dan melewatkan kesempatan untuk melihat pemandangannya. Dan tidak masalah. Aku juga tidak terlalu suka obrolan yang terlalu formal."

Mr.Akashi melukiskan senyuman yang hampir tak terlihat lalu segera berlalu kembali ke dalam mobil. "Maaf aku tidak bisa mengantarmu ke dalam, nona. Aku perlu menjemput kembali seseorang, baru setelah itu kami menjelaskan beberapa hal padamu."

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now