黒子のバスケ One Shot!! [END]

Your Happiness Is My Best Happiness (Takao x Readers)

Blessings for your birthday
Blessings for your everyday
Saigo no ichi byou made mae wo muke *Nyanyi*

O-tanjoubi Omedetou, Takao-kun!!
Wish you all the best!

And KenKen make this part specialy for Takao-kun!!

Sebenarnya ulang tahunnya itu tgl 21 yang mana jatuh pada hari Kamis. Berhubung Kamis bukan jadwal update KenKen, terlebih Jum'at kan publish part request, jadi birthday fic ini terpaksa di publish sekarang:)

Okay, Let's start it!!

=~=~=~=~

Gadis bersurai {Hair colour} tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman bahkan sejak ia melangkahkan kaki keluar dari lingkungan sekolahnya. Tangannya meremas pelan kotak berbentuk persegi yang dilapisi kertas kado berwarna {Favorite colour} itu.

Matanya menerawang jauh ke depan. Ia sedang membayangkan apa yang akan terjadi esok hari saat ia memberikan kotak persegi {Favorite colour} itu ke orang yang sangat dicintainya.

Dengan cepat, gadis itu menyembunyikan kotak persegi didalam tasnya saat seorang pemuda bersurai hitam belah tengah memanggilnya dan berjalan menyamai langkahnya.

"Doumo, {First name}-chan!!" Sapanya riang. Kakinya menghentikan sepeda yang tengah di bawanya.

{Your name} menatap sepeda yang di bawa pemuda itu dengan sweatdrop. Terlebih menatap sesuatu yang di tarik sepeda itu.

"Kenapa... Kau membawanya, Kazu?"

"Tentu saja karena aku ingin menjemputmu"

Jawabnya msh dengan wajah riang yang senantiasa menghiasi wajah ovalnya. {Your name} terkekeh sweatdrop.

"Kalau kau menjemputku dengan itu, bagaimana dengan Midorima-kun?"

"Jangan khawatirkan dia. Tadi dia bilang mau jalan sampai ke halte bus. Makanya aku bawa gerobak ini dan menjemputmu. Cepat naiklah"

{Your name} menghembuskan nafas lelah. {Your name} tak akan menang apabila berdebat dengan kekasihnya itu. {Your name} segera melangkahkan kakinya ke gerobak, kemudian menaikinya dengan hati-hati.

"Pegangan ya!!" Takao segera mengayuhkan sepedanya saat sudah melihat kekasihnya mengambil duduk di gerobak.

{Your name} hanya bisa pasrah dengan semua ini.
'Apa Midorima-kun selalu memakai ini ke sekolah bersama Kazu-kun? Tapi ini terlihat memalukan' , pikir {Your name}. Ia berusaha mati-matian menahan malu.

Sementara itu, seorang pemuda bersurai hijau berkacamata mengepal kedua tangannya dengan erat. Perempatan merah imajiner telah menghiasi dahi dan pipinya.

Ia berniat pulang bersama partner yang memiliki kemampuan Hawk eye, tapi setelah mengelilingi parkiran sepeda, tak ada satupun tanda-tanda kalau partnernya itu masih di sekolah. Bahkan kendaraan yang biasa di pakainya (Gerobak) juga tidak ada.

Kalau seperti ini pemuda hijau itu yakin, kalau partnernya sudah pulang lebih dulu dan meninggalkannya sendiri.

"BAKAOOO!!!!!"

=~=~=~=~

Dalam perjalanan, {Your name} sedikit membuka tasnya. Jemarinya mengelus pelan kotak persegi yang masih bersembunyi dalam tas navy blue itu.

Pikirannya melayang. Memikirkan respon Takao setelah ia memberikan hadiah itu padanya.

'Apakah dia akan senang? Apa dia akan berterimakasih lalu memelukku? Atau dia tidak suka dan akan mengembalikannya padaku?' , pikirnya.

Tiba-tiba ucapan Takao membuyarkan lamunannya.

"Nee, {First name}-chan. Apa kau besok ada acara?"

{Your name} terdiam. Ia sedang berpikir jadwal apa saja yang akan ia lakukan esok.

'Tidak ada jadwal apapun selain memberikan hadiah ini pada Kazu'

{Your name} menggeleng. "Tidak ada. Memangnya ada apa?"

"Aku... Mau mengajakmu... Ke suatu... Tempat" jawab Takao dengan nafas terengah-engah.

{Your name} memiringkan kepalanya. Tanda kalau dia sedang bingung sekaligus sedang berpikir.

'Tumben sekali Kazu mengajakku pergi, terlebih di hari spesialnya? Kurasa dia benar-benar lupa dengan tanggal lahirnya sendiri' , pikir {Your name} di susul kekehan sweatdrop nya.

"Soal tempatnya, akan ku beritahu lewat e-mail nanti. Yosh!! Sudah sampai, Hime-sama"

Takao menghentikan sepeda. {Your name} memandang rumahnya dengan tidak percaya. Padahal ia pikir rumahnya masih jauh tapi ternyata sudah sampai. Ingatkan {Your name} untuk memuji Takao kalau dia cukup kuat.