The Last Art (Imayoshi x Readers)

117 18 3
                                    

Wohoho!! First time pake pairing Imayoshi kayaknya ya :D

LttAck125 dan zoe_ozuka, si Imayoshi sudah siap neh :D

Sebenarnya ini bukan termasuk request sih. Soalnya kebetulan aku ada ide dan kebetulan juga pairingnya Imayoshi, jadi pas deh sama permintaan dari Artanti-san dan Nai-san :D

Mungkin KenKen akan sedikit berkontribusi pada part kali ini. Jadi maaf kalau rada aneh atau gimana (>▽<)

Warning! Sediakan tissue sebelum membaca :'>

Let's start!!

=~=~=~=~

{Your name} mempunyai kekasih bernama Imayoshi Shoichi. Menurut pandangan orang-orang, kekasihnya itu galak dan menyeramkan. Itu karena matanya yang terlalu sipit dan juga senyumannya yang seperti orang psiko.

Tapi {Your name} gak mempedulikan hal itu karena baginya, kekasihnya lah yang terbaik.

Begitupun imayoshi yang sangat perhatian dan sayang pada kekasihnya yang lebih muda setahun darinya itu. Sulit rasanya membagi waktu antara kuliah, kerja paruh waktu dan waktu untuk kekasihnya. Namun Imayoshi berusaha agar tetap bisa menjadi kekasih idaman untuk {Your name}.

Imayoshi sangat menyukai basket bahkan sampai sekarang pun ia masih bermain basket. Jabatannya sebagai mantan kapten di Touo gakuen itu membuat dirinya agak terkenal di kampusnya.

Namun entah apa yang di pikirkan Imayoshi, ia malah mengambil ekskul seni di kampusnya.

{Your name} tahu Imayoshi memang hobi gambar namun {Your name} juga tidak bisa menyangkal kalau gambar buatan Imayoshi bahkan lebih buruk dari gambaran anak SD. Tapi biar begitu, Imayoshi tetap bersikeras untuk menjadi anggota klub seni.

{Your name} sendiri tidak melarangnya karena : "selama itu masih baik untukmu, aku tidak akan melarangnya."
Itu yang {Your name} katakan saat Imayoshi menjelaskan keputusannya masuk klub seni.

Makanya setiap kencan dengan {Your name}, Imayoshi selalu menyempatkan sedikit waktu untuk mengasah keterampilan menggambarnya.

"Kau ini menggambar terus. Untuk apa sih?" Tanya {Your name} pada Imayoshi karena kekasihnya itu malah mengabaikannya padahal sedang kencan.

"Ah, warui, warui. Aku hanya mengasah kemampuan menggambar ku sedikit demi sedikit, {First name}-chan. Siapa tahu nanti aku bisa menggambar dirimu." Sahut Imayoshi masih serius dengan pensil dan buku gambarnya.

"Kata Susa-senpai juga, gambaranmu itu memang jelek, Shoichi."

Imayoshi menghentikan kegiatannya lalu menatap {Your name} dengan tatapan sedih.

"Teganya..."

{Your name} menghela nafas panjang lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Di depanmu lapangan basket. Kenapa kau tidak mau berlatih sebentar?" Ucap {Your name} sambil menyodorkan bola basket.

"Hee~ kau tidak bilang dari awal kalau kau membawanya."

Imayoshi mengambil alih bola basket di tangan {Your name} lalu bergegas bangkit menuju lapangan street basket di depannya.

"Aku akan menunjukkan shoot 3 point yang selalu kau rindukan itu, {First name}-chan~" sambung Imayoshi.

{Your name} tersenyum menatap sang kekasih yang kini sudah berada jauh di depan sana. Manik {Eye colour} itu menoleh ke arah tempat sang kekasih duduk tadi. Terlihat pensil dan buku gambarnya di biarkan begitu saja. {Your name} mendengus kesal.

Tangannya mengambil buku gambar dan pensil tersebut, berniat merapikannya. Namun tertahan kala melihat gambaran sang kekasih yang nampak belum jadi itu.

"Pfft-!! Apa ini pemandangan street basket itu? Payah sekali." Gumam {Your name} seraya tertawa pelan.

{Your name} akui memang Imayoshi tidak bisa menggambar namun entah kenapa apapun yang sedang di gambar Imayoshi selalu bisa membuat {Your name} tertawa.

=~=~=~=~

"Halo, {First name}-chan?"

"Halo, Shoichi. Ada apa?"

"Ramai sekali. Kau sedang dimana?"

"Di perpustakaan umum. Aku sedang belajar untuk ujian kelulusan."

"Bersama siapa?!"

"Temanku."

"Perempuan atau laki-laki?"

黒子のバスケ One Shot!! [END]Where stories live. Discover now