Protect Her (Aomine x Readers x Kagami)

168 18 8
                                    

Holla!! KenKen back again :3

Part ini akan jadi part yang panjang yang mana KenKen mah ingetin Reader-tachi agar gak bosan bacanya :')

Saa, Hajimemashou!!

=~=~=~=~

Kalian tahu bunga Dandelion?

Bunga dengan benih yang ringan sehingga dapat terbang jika tertiup angin. Benih-benih yang berterbangan itu terlihat sangat indah. Seperti salju ketika jatuh.

Namun apa jadinya jika benih dandelion yang terkontaminasi sebuah virus tertiup angin lalu berjatuhan di seluruh kota?

=~=~=~=~

{Your name} POV

Aku menatap langit. Terlihat masih cerah walau sudah pukul 3 sore. Serbuk-serbuk putih masih saja berjatuhan. Sejak tadi pagi hingga sekarang tak sedetikpun serbuk ini berhenti jatuh.

Serbuk-serbuk putih yang berjatuhan ini mengingatkan semua orang pada indahnya kepingan salju yang turun di musim salju. Membuat semua orang lupa kalau sekarang masih musim gugur.

"Jangan menatap langit, baka! Kalau serbuk nya ke hirup bagaimana!? Kau sendiri yang bilang serbuk itu berbahaya kan?" Ujar seseorang sambil menundukkan kepalaku dengan paksa.

"Sakit, Daikidiot!!" Protes ku seraya melepaskan genggaman tangannya dari kepala belakang ku. "Lagipula kita kan pakai masker. Gak akan terhirup lah. Dasar Aho!" Umpat ku seraya menatapnya dengan tatapan mengejek.

Pemuda berkulit Tan pemilik nama Aomine Daiki itu berdecih lalu mengacak rambutku. "Dasar keras kepala!! Padahal kau sendiri yang dengan seenaknya menyuruh kami memakai masker bodoh ini"

"Jauhkan tanganmu dari kepalaku, Aho!" Ujarku sambil melepaskan tangannya dari puncak kepalaku.

"Omatase!!!" Pemuda bersurai merah kehitaman datang menghampiri kami sambil membawa kantung plastik putih berlogo Kazoku Mart. Bisa ku tebak kalau itu bahan makanan. Di lihat dari kotak telur yang menyembul keluar.

"Osoi yo, Bakagami!! Kau pikir berapa lama kami menunggumu, hah!!?" Kata Daiki. Wajahnya semakin berlipat saja melihat pemuda itu baru datang setelah hampir setengah jam kami menunggu.

Pemuda bersurai merah kehitaman pemilik nama Kagami Taiga itu langsung membalas perkataan Daiki yang kurasa terdengar menjengkelkan di telinganya "Aku tidak bicara padamu, Ahomine!! Dan lagi aku lama karena aku beli bahan makanan dulu. Bahan makanan ku habis jadi aku perlu membelinya" jelasnya sambil menatap Daiki tajam.

"Kenapa beli bahan makanan lebih dulu? Seharusnya kau membeli nya sepulang dari sini" tanyaku.

"Aku tak mau ke Kazoku Mart saat hari sudah gelap, {Last Name}. Itu menyusahkan untukku" sahut Kagami.

Aku dan Daiki bertatapan. Jujur, kami sama sekali tak mengerti dengan alasan Taiga itu.

"Sudahlah. Lebih baik kita segera ke game center" ujarku. Yang di setujui keduanya.

Ya. Tujuan awal kami memang ingin pergi ke game center. Taiga dan Daiki bilang mereka mau mengajakku bersenang-senang. Walau aku tahu sih tempat itu --Game Center-- pasti yang akan menjadi tujuan mereka.

Oh ya, aku {Full name}, sahabat dari kedua pemuda tampan nan gagah ini. Walau kadang sedikit menyebalkan.

Aku dan Daiki sudah bersahabat sejak SD. Terus bersama hingga SMP dan berpisah saat masuk SMA. Daiki masuk Akademi Touo dan aku masuk SMA Seirin.

Di Seirin lah aku bertemu dengan Taiga kemudian berteman. Karena kami sekelas dan mempunyai hobi yang sama, yaitu bermain basket, akhirnya aku memutuskan dia untuk menjadi sahabat ku saja.

Oh, aku rasa Taiga juga memiliki teman dekat. Pria bersurai baby blue yang keberadaannya seperti hantu. Aku tak ingat namanya tapi kurasa kami sekelas.

Dan akhirnya kami pun sampai di game center. Taiga dan Daiki membantuku mencoba semua permainan. Tak kusangka pergi jalan-jalan bersama dua sahabat cowok ternyata menyenangkan juga.

=~=~=~=~

Author POV

Setelah asyik bersenang-senang di game center selama kurang lebih 2 jam, ketiga remaja itu kini berada di Kazoku Mart. Jika kalian tanya untuk apa? Jawabannya ada pada Aomine.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt