黒子のバスケ One Shot!! [END]

Everything Is Special [Special White Day]

Yo!
Maaf baru bisa update sekarang hshshs
Terlalu asyik gambar sampai lupa ada wip ketik juga hwhw QvQ

Maa, maa. Yang penting sekarang wip nya udh jadi kan ya~

Saa, let's start!!

=~=~=~=~

Kagami menatap gadis bersurai {Hair Colour} di depannya itu dengan alis bertaut. Kenapa gadis itu harus menatapnya seperti itu? Padahal harusnya ia menatap begitu pada kekasih biru disampingnya.

Ah tapi tunggu. Tatapannya bukan ke diri Kagami melainkan ke arah tumpukan burger miliknya. Kagami menghela nafas lalu melempar satu burger original itu ke arah {Your Name}.

"Setidaknya pesan sesuatu jika kau lapar. Jangan malah pesan Sundae, baka." Ucap Kagami dengan sedikit perempatan di pipinya.

{Your Name} pun berbinar, "Arigatou, Kagami-kun. Selalu peka deh."

"Ekhum!!"

Kuroko yang duduk disebelah {Your Name} langsung berdeham kencang. Merasa tersindir dengan kalimat yang baru saja diucapkan {Your Name} itu.

"Eh? Kenapa Tetsu-kun? Kamu tersedak?" Tanya {Your Name} panik. Sementara Kuroko menggeleng dan dengan wajah datar berkata, "aku tidak apa-apa."

Lalu dengan polosnya {Your Name} hanya menyahut dengan satu kata, "oh." Membuat Kuroko mengumpat dalam hati. Ketahui saja, wajah datar yang dimiliki Kuroko itu berlaku untuk semua ekspresi.

×××

Kagami menutup pintu Maji Burger setelah sebelumnya membukakannya untuk {Your Name}. Ia kemudian menyusul {Your Name} dan Kuroko yang sudah lebih dulu keluar.

"Ah kenyangnya perutku!" Ujar Kagami seraya menepuk-nepuk pelan perutnya. Ia kemudian melirik ke arah dua teman didepannya yang selalu diam-diaman setiap pulang bersama.

"Selalu saja begini padahal sepasang kekasih juga..." Gumam Kagami yang jengkel karena kejadian ini selalu terjadi setiap hari.

Kagami kemudian merangkul Kuroko secara tiba-tiba dan membawanya sedikit menjauh dari {Your Name}. {Your Name} yang melihat aksi tiba-tiba Kagami pun berhenti melangkah. Kagami pun menyodorkan sebuah poster pada Kuroko.

"Ada diskon untuk pasangan yang datang besok. Tadi kasir Maji Burger memberikan poster ini padaku karena mengira aku yang mengajak {Last Name} ke sana."

Kuroko menatap tajam Kagami. Aura menyeramkan mulai mengelilinginya. Sementara Kagami hanya bisa menghela nafas. Kuroko terlalu cepat mengambil kesimpulan, padahal yang sebenarnya ingin dibicarakan Kagami bukan itu.

"Aku tidak ada maksud untuk menikungmu, Kuroko. Makanya ambil poster ini dan manfaatkan waktumu besok."

Kuroko mengambil poster itu lalu Kagami menepuk bahu Kuroko sebelum memilih untuk memisahkan diri dari pasangan kekasih itu.

{Your Name} pun menghampiri kekasihnya. Matanya menatap penasaran kertas yang berada pada genggaman Kuroko.

"Kagami-kun memberimu apa?"

Dengan cepat Kuroko melipat poster itu dan memasukkannya ke dalam saku. Kuroko kemudian segera meraih tangan {Your Name} dan menggenggamnya.

"Hari ini aku antar pulang sampai rumah ya."

{Your Name} yang masih bingung dengan sikap aneh Kuroko hanya bisa mengangguk. Lalu mereka berdua pun melanjutkan perjalanan pulang.

×××

"Ittadakimasu."

Kuroko mengambil sumpit lalu mulai memakan makanan buatan ibunya. Ia memakannya dengan sangat lahap, hingga perkataan dari sang ibu membuatnya hampir tersedak.

"Besok itu tanggal 14 Maret, artinya besok itu White Day. Tetsu tidak mau memberi sesuatu pada {First Name}-chan? Valentine kemarin dia memberimu coklat buatannya kan? Kamu harus membalasnya, Tetsu. Hitung-hitung sebagai bentuk ungkapan cintamu padanya. Yah, ibu hanya sekedar memberi saran kok."

Kuroko terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa pada ibunya sekarang. Hanya ucapan 'terima kasih' saja yang mampu ia ucapkan. Pikirannya sekarang jadi sibuk untuk memikirkan hadiah yang tepat untuk besok.

Bisa-bisanya Kuroko lupa hari White Day. Mau memberi apa untuk {Your Name} jika hadiah saja sama sekali belum menyiapkannya?

Kuroko memilih untuk cepat-cepat menghabiskan makanannya dan kembali ke kamar. Ia butuh waktu untuk merencanakan kejutan White Day untuk {Your Name} besok. Namun getaran dari benda persegi panjang itu membuat atensi Kuroko teralihkan.