26 : : REJECT

1.5K 104 9
                                    

Sepele memang, tapi apabila perkataan itu menusuk hati sekali, maka seumur hidup dapat menjadi salah arti.

-Boy Under the Rain

...

Ketika kata tak dapat terucapkan maka musik mampu mengungkapkan. Bukan hanya musik begitu juga dengan tulisan serta lukisan. Ya, seni begitu indah, mengandung estetika yang tak dapat dibataskan, memiliki makna yang mendalam, dan membawa manusia ke dalam dunianya.

Namun sayang tak semua orang dapat menerima. Ada yang lebih mengutamakan angka dan menganggap orang-orang yang bergulat dalam seni adalah orang-orang yang melarikan diri dari dunia nyata. Ya, dunia pelarian ketika manusia lelah dengan kegiatannya.

Jarang ada yang netral, jarang ada yang menganggap seni dan dunia nyata sebagai kehidupan yang seimbang. Padahal keduanya itu dibutuhkan bukan? Ketika kita menganggap dunia terlalu serius maka kita akan mati, kita takkan pernah tahu bagaimana cara untuk jujur kepada hati.

Begitu juga sebaliknya ketika kita hanya fokus kepada seni, maka kita akan lelah, lelah termakan ekspetasi dan khayalan yang tak selamanya dapat terwujudkan dengan mudah.

Dan jujur saja, Radin bersyukur dapat merasakan keduanya sekarang. Hidupnya seakan ada, jiwanya seakan ada, begitu juga dengan batinnya.

"Terimakasih telah mencintaiku..."

Suara bass mengalun dari kamar bernuansa klasik itu. Radin menggenggam gitar dengan erat seraya bersandar di antara bantal kepalanya, perlahan anak itu memejamkan mata dengan erat, menelan ludah.

Rambut hitam yang tertutup dengan tudung jaket biru itu tampak berantakkan begitu pula dengan kedua matanya yang tampak sayu, menahan lemas di tubuhnya. Pusing? Tentu saja masih. Untuk pulang dari sekolah hingga rumah ini saja rasanya butuh keajaiban dan bagusnya lagi Bibi tidak mengetahui keadannya sekarang.

"Bagaimanapun hal itu juga takkan terkatakan..."

Suara petikan mengalun indah, berhasil menikmati angin malam yang berhembus pelan. Radin tersenyum samar. "Karena aku bahagia saat di sampingmu."

Suara getaran hp terdengar seketika. Radin menoleh, masih dengan gitar dipangkuannya,Radin mencondongkan tubuh, meraih alat komunikasi itu di atas meja.

Rain a Rein (=^^=)
Radin...

Radin Anggana
Ya?

Rain a Rein (=^^=)
Kupikir kamu tidur. Kenapa belum istirahat?

Radin Anggana
Nanti, lagi latihan. Gue gugup buat band seminggu lagi.

Rain a Rein (=^^=)
Istirahat, aku maksa nih.

Radin Anggana
Iya. Sebentar lagi.

Rain a Rein (=^^=)
Radin, aku dapat pertanyaan dari Dhei. Kenapa Dora temanan sama boots?  Kenapa kalau ikan-ikan di SpongeBob banyak yang enggak bisa berenang? Terus kenapa Dora kepo?  Rein enggak tahu jawabannya, Rein butuh pencerahan  :( 

Kedua mata Radin membulat, tak lama tertawa pelan, membalas pesan kembali.

Radin Anggana
Jawabannya karena boots makan pisang, pertanyaan kedua karena ikan nya mendadak lupa cara berenang, terus karena kalau enggak kepo bukan Dora namanya. 

Boy Under The Rain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang