17 : : PRINCE

1.9K 130 0
                                    

Mencintai dalam diam adalah salah satu bentuk cinta yang menenangkan sekaligus menyakitkan.

-Boy Under The Rain

...

Ia berbeda
Ia bukan seperti kebanyakkan orang yang kukenal
Ia pendiam, kaku, dan terlalu sibuk dengan pikirannya.

Ia bukan pria yang suka mengumbarkan kata-kata
Dan ia juga bukan orang yang hobi memberikan bunga kepada setiap orang.

Ya, cara ia mencintai begitu sederhana. Hanya memberikan sedikit tingkah kecil yang tak terkira.
Senyumnya, tanyanya, perhatiannya.

Ya, seperti itulah ia. Hebat, kuat, dan sederhana dalam caranya.

Kedua sudut bibir berwarna merah muda itu terangkat tulus. Begitu juga dengan mata bulatnya yang mengerjap memerhatikan pemandangan langit malam melalui kaca jendela.

Tampak beberapa rintikan hujan turun membasahi kaca. Perlahan namun pasti, hujan yang tadinya reda sejenak kini malah semakin lebat. Membuat malam yang tadinya dingin kini semakin mencekam.

Rein. Cewek yang tengah duduk di hadapan meja belajarnya itu menunduk sejenak, membaca kembali tulisan tangan yang begitu indah terukir di dalam diary-nya.

Diary? Ingin rasanya Rein tertawa pelan. Yah... tidak juga, dirinya bukan orang yang secara gampang menceritakan aktivitas sehari-harinya secara langsung apalagi bila sudah melibatkan perasaan.

Jangan heran, jika di dalam buku dengan pita merah sebagai pembatasnya itu terlihat aneh, seperti tidak beraturan. Begitu banyak ilustrasi, begitu banyak lagu serta puisi lalu...

Rein mengusap halaman buku yang terbuka itu sejenak. Entah kenapa akhir-akhir ini ia begitu sering menuliskan apa yang tengah-tengah sahabatnya itu lakukan sekarang.

Terlebih lagi Radin.

"Hah?"

Rein mengangguk puas, mendadak saja dirinya tertawa begitu memerhatikan wajah tegang Radin. Terlihat lucu, mata yang bundar itu tampak membulat, bersamaan dengan wajah tercengang, serta titik hitam di bagian dagunya. Manis, begitu manis.

Rein mengangguk meyakinkan. "Iya, dare-nya kamu harus ungkapkan perasaan kamu ke cewek itu sekarang."

Dapat Rein lihat, cowok itu menelan ludah, berusaha mungkin mengedarkan pandangan memerhatikan rintik hujan yang membasahi jendela kelas.

Tampak Rein harus bersyukur sekarang. Seingatnya, cowok mempunyai gengsi yang begitu tinggi, mungkin jika tantangan itu diberikan oleh Dhei mungkin bisa saja Radin menepisnya, meminta ganti dengan tantangan yang lain.

Tapi bila berhadapan dengan cewek? Ya tentu saja, cowok itu tak ingin menepisnya. Bagaimanapun rasa ego itu begitu tinggi dan selalu ingin terlihat kuat di hadapan seorang wanita membuat tantangan itu menjadi begitu sulit dihindari.

Radin menoleh, memastikan. "Harus sekarang?"

Rein mengangguk. "Iya, kamu suka sama orang itu kan?" Tak ada jawaban Rasin, Rein tertawa pelan, berhasil menampilkan gigi putihnya.

Boy Under The Rain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang