DEEP [EMPAT PULUH LIMA]

Mulai dari awal
                                    

Abel mengerutkan dahinya samar. Dia bingung dengan arah pembicaraan Alya. Namun dia tetap mendengarkan apa yang mau di ungkapkan oleh Alya. Abel menatap lekat-lekat. Mendengarkan setiap suara yang keluar dari wanita di depannya.

Mendengar detail demi detail cerita yang akam diutarakan dengan gamblang.

Seketika itu juga hati Abel miris mendengar setiap kata yang di katakan Alya. Hatinya tersayat dalam.
Saat itu juga Abel tahu jika masa kecil Quinta itu kelam. Saat itu juga Abel tahu jika Quinta sejak kecil bukan di rawat oleh mama kandungnya, melainkan oleh mama angkatnya.

Yang menambah Abel terluka adalah bagian ketika Alya menceritakan bagaimana perlakukan mama kandungnya ketika Quinta kembali bergabung di keluarga aslinya. Bagaimana mama kandungnya menganak tirikan Quinta. Dan sikap kasar mama Quinta terhadap Quinta ketika dia melakukan kesalahan kecil.

Abel masih mendengarkan dengan seksama apa yang diceritakan Alya.

Sekarang Abel tahu kenapa Quinta sering terlihat capek. Itu karena ternyata setiap pulang sekolah dirinya dibebani pekerjaan rumah yang sangat banyak. Belum lagi dia akan dapat marah dari mamanya jika pekerjaannya tidak sesuai yang diminta mamanya.

Sekarang Abel tahu jika Quinta suka dibanding-bandingkan prestasinya dengan adeknya yang mungkin lebih unggul dari Quinta.

Abel tak menyangka, jika senyum lebar itu ternyata banyak menyimpan sayatan luka yang mendalam. Dan seorang Quinta ternyata juga pemain drama yang hebat. Yang mampu menyembunyikan apik setiap luka yang ada.

Hari semakin sore, namun Alya masih bercerita. Sedangkan Abel masih setia mendengar. Sesekali Abel menyeka air matanya yang akan jatuh.

Alya menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba mengumpulkan segala kekuatan untuk menceritakan bagian intinya.

Dan mengalirlah cerita yang selama ini dipendam Quinta sendirian. Rahasia itu membuat Abel lagi-lagi membungkam mulutnya sendiri. Dia sama sekali tidak menyangka jika Quinta menyembunyikan hal besar seperti itu. Bahkan orang tua kandungnya saja tidak tahu jika Quinta mempunyai masalah itu.

"Nak Abel, tolong kamu cari Quinta ya. Tante sepertinya tahu dia ada di mana. Kamu cari ke alamat ini." Alya menyerahkan selembar kertas kecil berisikan alamat.

Abel mengambil kertas itu. Dia menganggukkan kepalanya. Menyanggupi permintaan Alya. Segera Abel keluar dari rumah itu dan menancapkan gas.

Di tengah perjalanan, Abel menepikan mobilnya. Cerita demi cerita tadi berputar terus di otaknya. Dia tidak bisa tinggal diam. Sudah cukup penderitaan Quinta selama ini. Abel harus meluruskan segalanya. Dia harus menjelaskan dengan detail apa yang harus diketahui oleh orang di sana. Agar pintu hatinya terbuka. Agar matanya tak memandang sebelah mata seorang Quinta.

Dia juga harus menghubungi dia di sana yang lain. Dia tidak bisa mencari Quinta sendirian. Karena alamat ini cukup jauh dari sini.

Sekarang Abel ingin pulang. Otak dan tubuhnya sudah lelah. Dia harus beristirahat agar pikirannya jernih kembali. Dua rencana tadi akan di lakukannya besok.

🌊🌊🌊

Akhirnya Abel sampai di depan rumahnya. Rencananya dia akan mandi lalu tidur. Saat dia akan membuka pintu rumahnya, kaki kanannya serasa ada yang menganjal. Seperti menginjak sesuatu. Abel menundukkan kepalanya. Mengangkat kaki kanannya. Ternyata di bawah kaki kanannya tadi terdapat sebuah amplop coklat.

Abel mengambil amplop itu dan membawanya masuk. Sampai di kamar, Abel membuka amplop coklat itu. Dan ternyata isinya adalah dvd. Abel semakin mengerutkan dahinya dalam.

Dengan rasa penasaran yang membuncah, Abel memutar dvd itu dengan laptopnya. Abel mengamati dengan seksama apa yang di putar dvd itu. Begitu selesai menonton, Abel di buat bungkam dan lemas. Air mata Abel jatuh satu-satu. Lagi-lagi hatinya mencolos dari tempatnya. Lagi-lagi hatinya tersayat dalam. Dia tidak menyangka bahwa sahabatnya itu mendapat perlakukan yang kejam.

Abel menyambar kunci mobilnya lagi. Membawa laptopnya juga. Rasa lelah pikiran dan tubuhnya lenyap begitu saja. Dia harus menemui seseorang di sana. Dia harus menjelaslan semuanya. Sepertinya dia tahu akar permasalahan sahabatnya bisa sampai melakukan hal yang paling di larang oleh agama.

Dengan kecepatan di atas rata-rata dia membelah jalanan Yogyakarta. Berharap dia cepat sampai ke tujuannya. Dia harus menjelaskan semuanya. Agar titik terang itu terbongkar. Agar semua tahu apa yang terjadi dengan gadis itu.

Abel memutuskan untuk menunda kepergiannya. Dia harus menyelesaikan semuanya sampai tuntas. Dia tidak bisa pergi jika masih ada masalah yang sepatutnya dia juga ikut membantu. Apalagi ini berurusan dengan para sahabatnya. Abel harus menyelesaikan semuanya, meluruskan semuanya. Ketika semua sudah beres, barulah Abel akan pergi dengan tenang tanpa beban. Yah. Abel telah membuat keputusan ini. Dan pastinya seorang Abel tak akan ingkar janji dengan tekatnya.

🌊🌊🌊

Salam jomblo!

-DEEP-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang