Sore itu terasa sama seperti biasa bagi Gita.
Membosankan.
Kini Gita tengah berbaring menatap langit langit kamarnya.
Hingga tiba tiba notif di handphone-nya berbunyi.
Alvano : Masih marah?
Gita tak mampu menahan senyumnya ketika menatap layar notifnya itu.
Dengan cepat Gita membaca pesan dari Vano tadi dan berniat membalasnya.
Namun tiba tiba niatnya terhenti.
"Kalo gue bales cepet, keliatan murahan banget dong." ujar Gita yang kemudian mematikan layar ponselnya kembali.
"Tapi-- kalo kelamaan ntar Vano ga jadi lagi traktir gue di cafe feranza." Gumam Gita.
Hingga tiba tiba hp gita berbunyi.
Alvano calls you...
"Astaga! Vano nelfon. Gue--gue aduh gimana nih. Oke git. Tenang. Lo harus santai kaya biasa."
Gita pun menggeser tombol berwarna hijau di layar.
"Git?"
"Apa?" Ujar Gita ketus.
"Chat gue diread aja. Beneran masih marah?"
Gita diam.
"Git-- marah?" Tanya Vano lagi.
"Hm." Jawab Gita singkat.
'Anjir, sok cuek banget gue. Najis yeu.' Batin Gita kepada dirinya sendiri.
"Gue traktir di cafe frenza malam ini."
"Oke!" Jawab Gita antusias.
Vano pun terkekeh pelan mendengar respon Gita.
"Yaudah, nanti malam kita ketemuan disana."
"Oke. Udah deh, gue pengen lanjut ngambek! Bye!" ujae Gita yang kemudian menutup sambungan telfonnya.
Setelah memutuskan sambungannya, kini senyuman terukir diwajah gadis cantik itu.
*****
"Malam,mbak. Mau pesan apa?"
"Em-- nanti aja deh mas. Tunggu temen saya datang." Ujar Gita.
Kemudian sang pelayan pun pergi.
"Gue harap malam ini, gue bisa ngabisin waktu bareng Vano. Ya, walaupun cuma dengan status sahabat." ujar Gita sambil berkaca di layar handphone-nya sendiri.
Dilain sisi, Gita bertemu para penggemarnya dari sekolah lain.
Memang Gita merupakan salah satu selebgram terkenal di Jakarta.
"Eh, liat deh. Itu kak Gita kan??"
"Bukan deh kayanya. Cantik banget itu mah."
"Emang ka Gita cantik bege."
"Eh iyaya. Huaa cantik bangett!! Liat deh, kulitnya putih, badannya woy, body goals banget."
"Iyaa," ujar salah satu penggemar gita tadi, "Eh, tapi dia mau ngapain disini?"
"Ya mana gue tau. Kencan kali."
"Kencan sama siapa? Bukannya kak gita gapunya cowok ya."
"Iya sih," hingga tiba tiba sebuah ide terlintas dibenak para abg labil tersebut, "Kita live ig yuk. Apalagi nanti kalo cowoknya datang, gue yakin bakal jadi hot news nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen Fiction[Sequel : Promise] Aku tak tahu, mana yang benar. Yang ku tahu pasti, bahwa cinta tak terbalas memang menyakitkan. Apalagi ketika harus memilih bertahan atau pergi ketika cinta yang dulu kau nanti kini kembali disaat hati ini telah terbiasa dengan...
