Bagian 13

4.5K 330 3
                                    

"Al, bangun dong." Ujar Shila sambil menggenggam tangan Vano dengan air mata yang terus menetes dipipinya.

Shila sangat takut jika jantung Vano tiba tiba berhenti seperti kemarin.

Hingga tiba tiba pintu ruangan terbuka.

Shila menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang datang.

"Gita?" Ujar Shila lemah.

"Mau ngapai lagi lo disini? Karena lo, Vano jadi kaya gini!" Bentak Gita kepada Shila.

"Git--maaf. Maafin gue." Isak Shila.

"Lo ga berubah ya. Dari dulu masih sama. Tetep bego." Ujar Gita tajam kepada Shila.

"Maksud lo?"

"Dari dulu gue suka sama Vano. Gue sayang sama dia. Tapi dia gapernah suka gue lebih dari sahabat. Cuma lo yang ada dihati Vano, Shil." Lirih Gita.

"Vano.Cuma.Sayang.Sama.Lo.Shila." Ujar Gita penuh penekanan disetiap katanya.

"Tapi dengan bego nya, lo milih Arez. " ujar Gita yang kemudian tertawa hambar.

Air mata Shila semakin deras, "Kenapa sih kalian selalu bilang itu?" Ujar Shila yang tadi berdiri dihadapan Gita, kini terduduk diatas kursi disebelah ranjang Vano.

"Gue--Gue gangerti Git. Lo bilang Vano sayang sama gue, tapi kenyataannya gue gapunya 1 bukti pun buat liat kenyataan Vano sayang sama gue."

Gita pun menarik nafasnya pelan dan menghembuskannya kasar ke udara, "Bukannya lo sendiri yang bilang ke Vano, lo kasih waktu 3 tahun ke dia? Dan nyatanya lo ga nepatin janji lo."

Shila pun mengerutkan dahinya, ia kini semakin bingung.

Hingga ia mengingat satu kejadian. Diatas rumah pohon, Shila mengatakan satu hal yang membuatnya menyesali segalanya selama bertahun tahun.

#FLASHBACKMODEON

Senja itu, Shila bermain dengan Vano di sebuah rumah pohon yang telah menemani mereka sejak kecil hingga saat ini sudah duduk di bangku SMP.

"Al," ujarnya kepada Vano yang kini terlihat menatap mentari yang hendak tenggelam dihadapan mereka.

"Hm?" Gumam Vano yang kini mengarahkan pandangnya ke Shila.

"Jangan pernah berubah ya." Ujar Shila sambil menatap lurus ke arah matahari tenggelam.

"Berubah?"

"Iya." Jawab Shila.

Alis Vano terangkat sebelah, ia berpikir keras maksud Shila saat ini.

"Gue takut aja. Lo bakal berubah setelah Gita pergi."

Vano pun menatap gadis disebelahnya itu dengan tatapan semakin bingung.

"Tadi-- Alex nyatain perasaannya ke gue." Ujar Shila.

Jantung Vano seketika berhenti sejenak.

"Tapi gue belum kasih jawabannya."

"Ke--napa?" Tanya Vano ragu-ragu.

'Dasar Vano bego! Gue kan sayangnya sama lo!' Batin Shila.

"Karena Alex bukan tipe gue."

"Kenapa ga langsung lo tolak?"

"Ga tega Al." Ujar Shila tertunduk.

'Syukurlah, lo ga nerima dia. Jadi gue masih punya kesempatan.' Batin Vano.

"Terus?"

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang