79. Forgive Me, Ayako (3)

9.6K 1K 121
                                    

"Anak? "

"Iya Anak. Memangnya kenapa? Kamu gak mau punya anak ya?"

"Mau. Tapi kan kita harus Kuliah dulu. Kalau punya anak nanti ribet sama anak loh, sipit. Kasihan kalau dititipin sama Babysitter atau orang tua kita. Seharusnya dirawat sendiri aja lah. Tapi nanti tunggu selesai semua, gimana?"

"Iya udah gampang kalau masalah itu nya. Yang penting nikah dulu aja ya."

"Ehem."

Karena mendapati jawaban yang menyenangkan dari Asten, Asyiela merasa bahagia.

Asten nya seperti kembali seperti biasanya dan hal itu sangat dirasakan oleh Asyiela. 

"Ay?"

"Iya."

"Kalau boleh tanya lagi, jadi kamu ketemu si Logam itu di Fitness nya Opa Zio?"

"Iya. Tapi namanya Logan, bukan Logam, Kamu ini!" protes Asyiela yang enggan ditanggapi oleh Asten sama sekali.

Putra Avelo tersebut justru lebih tertarik mengusap Kepala Asyiela dan membelai Rambut panjang yang terurai bebas itu dengan penuh rasa sayang.

"Aku suka panggil dia Logam." cuek Asten yang tidak peduli apabila Asyiela bisa saja marah kepadanya. 

"Kalau kamu kenal sama dia di tempat Fitness nya Opa Zio, berarti kamu kenal dong sama Opa Zio? Terus kamu sejak kapan juga kenal dunia Fitness. Katanya kamu gak Fitness gak diet tapi hanya main Bola Voli aja. Tiba-tiba malah sekarang aku yang gak tahu kamu sudah kenal dunia Fitness sejauh itu. Siapa yang ngajarin?"

Ketika Asten bertanya seperti ini kepadanya, Asyiela bingung harus menjawab apa sedangkan dia sudah berjanji kepada Viola agar dia bisa menyimpan rapat-rapat rahasia mengenai keberhasilan program diet yang dilakukan Asyiela dengan bantuan Viola, Zionard, Nabila, dan Alena.

"Em..emhh..." Asyiela kesulitan menjawab pertanyaan dari Calon Suaminya.

Kini justru gadis itu ingin mencari topik bahasan lainnya agar Asten tidak bertanya kepadanya.

"Ay, kok diem?" Asten memanggil Asyiela tapi Asyiela pura-pura tidak mendengar.

Cup.

Satu kecupan hangat di Kening diberikan oleh Asten kepada Kekasih hatinya agar Kekasihnya tidak lagi melamun memikirkan hal lain selain dirinya yang sekarang ini sedang bertanya.

"Mengenai itu."

"Iya, kenapa memangnya? Kamu gak mau cerita?"

"Aku cerita tapi gak sekarang ya?"

"Kok gak sekarang, kenapa? Ada sesuatu yang rahasia ya?"

"Ada sih tapi bukan rahasia yang jelek-jelek di belakang kamu."

"Lah terus apa?"

Asyiela kembali diam setelah Asten berkali-kali bertanya tapi tidak dijawab olehnya.

Asten oun terdiam tapi sorot Matanya melihat Asyiela dengan sangat serius.

Putra Avelo itu ingin sekali membuat Asyiela berterua terang sebenarnya ada rahasia apa yang disembunyikan oleh Asyiela di belakangnya.

"Sebenarnya, aku kenal sama Opa Zionard dari Oma Viola." Asyiela menajwab dengan mimik yang kurang sempurna.

Memang dia sengaja melakukan itu agar Asten tidak mendengar suara pengakuannya dengan jelas.

"Oma Viola? Kok bisa?"

Oma Viola, maafkan Asyiela ya karena membocorkan rahasia kita. Maaf ya Oma. Asyiela akhirnya harus bilang ke Asten mengenai rahasia yang selama ini kita simpan sama-sama,- suara Hati Asyiela berkata demikian.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang