78. Forgive Me, Ayako (2)

9.6K 1.1K 125
                                    

Seneng banget buka Wattpad hari ini, Teenager Time ratting nya naik ke #8 dalam Teen Fiction 😁 yeaaay terima kasih ya semuanya yang udah suka cerita abal-abal ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seneng banget buka Wattpad hari ini, Teenager Time ratting nya naik ke #8 dalam Teen Fiction 😁 yeaaay terima kasih ya semuanya yang udah suka cerita abal-abal ini.

Gak papa yee sombong dikit 😂 karena ini pencapaian tertinggi saya selama nulis di wattpad. Makin love banget sama Asten-Asyiela 😍

Oh ya yang kangen ceritanya Rachel sama Abang, tuh ada cover foto nya keliatan dikit wk wkw wk 😂

***

"Akh..buka Mulutnya." dengan super telaten, Asten menyuapkan satu sendok demi satu sendok Bubur yang dibelinya sebelum menuju ke Rumah sang Kekasih.

Nyam..nyam...

"Enak gak?" Asten bertanya kepada Asyiela yang sekarang ini sedang menempel erat di Tubuhnya bak anak Koala kepada si Induk.

Tidak bisa dipungkiri jika Asyiela memang merindukan suhu hangat Tubuh milik Asten.

Biasanya dia akan merasakan hal itu setiap hari jika dia mau, tapi karena beberapa hari hubungan mereka sedang bermasalah, maka Asyiela tidak bisa melakukannya lagi.

"Gak juga. Kalau sakit gak enak makan apa-apa. Kemarin Bunda masak Rendang tapi rasanya gak enak di Mulut aku. Padahal kata Abi rasanya enak banget, huft." Asyiela merasa sebal karena sakit yang menderanya sekarang membuat seluruh syaraf di tubuhnya melemah.

Untuk mandi saja dia kesulitan melakukannya sebab ketika dia mulai bangkit dari Ranjang dan menjuntaikan Kakinya menyentuh Lantai, tiba-tiba sakit langsung menyerang bagian Kepalanya.

Akibatnya Asyiela menjadi tidak bisa dan tidak boleh mandi selama dua hari ini di kamar mandi.

"Rendang? Sakit kok makan Rendang?" tanya Asten ingin tahu.

"Bosen kalau pagi siang sore malem makannya Bubur terus. Kamu juga bawa Bubur lagi. Kalau kesini bawa Kwetiau Goreng Seafood atau Ayam Mentega gitu."

"Iya nanti dibawain ya. Tapi percuma juga kan kalau bawa makanan enak-enak tapi Mulut kamu tetep pahit. Makanan seenak apapun juga akan pahit kan kalau masuk ke Mulut kamu."

"Itu kan semua karena kamu!!" jawab Asyiela dengan suara yang melengking tinggi.

"Iya, iya. Aku yang salah." Asten menyadari kesalahannya yang berakibat Asyiela sakit.

Dia tahu dia tidak boleh mengulanginya untuk kesekian kalinya nanti. Cukup sekali dan tidak untuk nanti-nanti.

Sesaat sebelum Asten pergi ke Rumah Asyiela, Asten membelikan semangkok Bubur lengkap dengan seikat Bunga Mawar dan satu Boneka Beruang berwarna coklat dengan ukuran yang cukup besar.

Boneka itu masih ada di Mobil Asten karena dia takut jika dibawa Boneka itu akan basah terkena Air Hujan.

"Tapi kamu udah gak marah sama aku kan?"

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang