75. Bad Condition

7.3K 965 75
                                    

Sudah dua hari selepas pertikaian besar Asten dan Asyiela saat mereka ingin menonton Film, Asten mendapati Bangku milik Asyiela kosong.

Dua hari tepat Asyiela tidak masuk Sekolah dan Asten tidak tahu apa alasannya.

Dia ingin sekali menghubungi Asyiela tapi selalu dia urungkan niatnya karena takut. Ya lebih sekedar takut, ada rasa gengsi yang bercampur menjadi satu.

Berkali-kali Asten melihat ke arah Pintu Kelas tapi tidak juga di balik Pintu itu ada sosok Kekasihnya yang datang sehingga membuatnya tidak lagi khawatir.

"Fa." Asten memutar Kepala dan Tubuhnya bersamaan ke arah belakang dimana Meja di belakangnya adalah milik Asyiela dan Arfa.

"Hm." jawab Arfa bergumam. 

Arfa saat ini sedang asyik-asyik nya melakukan Private Chat dengan gadis mungil berusia tiga tahun dibawahnya.

Gadis yang selalu diimpikan Arfa untuk menjadi seseorang yang menemaninya di masa depan itu berada dalam perjalanan menuju ke Sekolah diantar oleh sang Ayah yang berprofesi sebagai seorang Dokter.

Untuk beberapa kesempatan melakukan Private Chat  dengan gadis yang memiliki kemampuan seni bela diri khususnya Taekwondo tersebut sangat lah menyenangkan untuk Arfa.

Dalam hatinya terdalam, dia berharap gadis itu selamanya hanya bisa melihat ke arahnya bukan ke arah lain.

Arfa tahu pasti akan banyak laki-laki yang mengincar gadisnya tapi dia yakin dia mampu bersaing karena menurut sang Bunda, perempuan ketika sudah menginjak usia dewasa yang dicari dari seorang laki-laki adalah kemapanan, kesetiaan, tanggung jawab, dan tentunya yang paling penting adalah seorang ber Akhlakul Karimah.

"Lo tahu Asyiela kemana?"

"Dia gak masuk."

"Iya gue juga tahu dia gak masuk. Tapi ini udah dua hari, Fa!" kesal Asten yang merasa tidak dipedulikan oleh Arfa. 

Ketika Mario yang duduk di sampingnya sedang asyik bermain Game dan tidak mempedulikannya, Arfa juga seperti sama-sama enggan berbicara banyak dengannya karena memilih sibuk ber Chat  ria dengan seseorang yang masih memiliki ikatan saudara dengan Asten.

"Lo kan Tunangannya, masa lo gak tahu?" Arfa menjawab sekaligus bertanya tapi tanpa melihat ke arah Asten sama sekali.

Sebenarnya Putra Affan dan Isti itu sedikit kesal tapi lebih mendominasi kepada rasa kecewa ketika dia mendengar langsung apa yang telah terjadi diantara Asten dan Asyiela kala mereka kebetulan bertemu dalam satu tempat namun masing-masing sedang bersama orang lain.

Kemarin Arfa dan Mario sudah menjenguk Asyiela yang sedang sakit.

Asyiela tidak bisa pergi ke sekolah karena fisiknya benar-benar tidak mendukung sama sekali.

"Lo nyindir gue?" tanya Asten sinis. 

Karena mendengar Asten yang terlihat serius membicarakan hal ini, Arfa pun meletakkan Ponselnya sejenak di atas Meja dan menghentikan aktivitas Chat  nya bersama dengan gadis pujaan hatinya.

"Gue gak nyindir lo, Asten. Kalo lo kesindir berarti lo ada salah sama cewek lo." tegas Arfa yang membuat Mario dan beberapa siswa lain di dekat mereka menghentikan aktivitas individu sejenak untuk melihat apa yang terjadi dengan Asten dan Arfa.

"Apa salah gue?" Asten kembali bertanya tapi Arfa hanya menjawabnya dengan tersenyum miring seolah dia sedang mengejek Asten.

Tawa kecil yang keluar dari Bibir Arfa juga terdengar di Telinga Asten dan semakin membuat Asten merasa tersindir.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang