60. Nice Night

10.8K 1K 59
                                    

Sampai di kediaman Keluarga Barellio Gunawan, Keluarga Kecil Avelo disambut oleh Indra dan beberapa sanak saudaranya.

Indra sendiri sebenarnya tidak menyangka jika Keluarganya besarnya khususnya dirinya bisa nantinya akan berbesan dengan Keluarga Emiliano Mebarak.

Avelo didampingi oleh Istrinya bersama Putra tampan mereka, Asten berdiri di barisan paling depan.

Di belakang mereka ada pasangan Akira dan Istrinya kemudian Rachelta berserta Suami dan anak-anaknya ada di belakang.

Lalu Ramsey dan An di barisan paling belakang.

Mereka semua nampak bahagia dan bersemangat untuk menjalin Tali Silaturahim yang nantinya akan terjalin sampai selama-lamanya.

"Assalamu'alaikum Wr. Wb." Avelo mewakili Keluarganya memberi salam kepada Keluarga Barellion Gunawan yang sudah menyambut mereka di depan Pintu Rumah.

"Wa'alaikumsalam Wr. Wb." jawab Keluarga Barellio Gunawan serentak.

Setelah salam terjawab, mereka saling bersalaman satu sama lain menjalin ramah tamah antara kedua Keluarga yang ada disini.

"Kai, kenapa sih Nak kok cemberut terus?" Suami Rachelta berbisik di dekat Telinga Putranya yang kini berada dalam gendongannya.

Tadi Rachel sudah berpesan kepada Suaminya agar Sang Suami menggendong Putra mereka.

Rachel hanya tidak ingin si Sulung Kaivan mengacaukan acara sepenting ini.

"Enggak." tolak Kaivan yang masih saja memasang Wajah cemberut dan sedikit ada pancaran rasa marah dari sorot sepasang Mata bermanik Biru kehijauan itu.

Manik itu adalah manik Mata yang dipercaya banyak orang turunan dari seorang Kelano Arian Lubis.

Note: yang gak kenal Kelano Arian Lubis berarti gak baca cerita Keluarga Mebarak dari awal hihihi #abaikan.

"Kenapa? ayo bilang sama Daddy? Kalau kamu gak bilang sama Daddy nanti Daddy gak tahu Kai Kai maunya apa?" tanya Pria itu kepada Putranya.

Pria itu memang sengaja berbisik-bisik dengan Putranya dan jalannya sedikit memalan agar dia tahu apa yang diinginkan oleh Putranya saat ini.

Bagaimanapun juga Pria itu enggan sama sekali membuat anak dan Istrinya bersedih.

Dia bahkan sudah berjanji di depan semua orang jika dia akan membuat Keluarga kecilnya selalu bahagia.

Sekecil apapun Pria itu tidak akan membiarkan anak dan Istrinya bersedih seperti sekarang ini.

"Gak papa, jangan takut. Mommy gak tahu kok. Bilang sama Daddy, Nak." pinta Suami Rachelta kembali kepada Putranya.

Di depan, Rachelta nampak serius mengikuti prosedur cara melamar ala budaya Jawa bagaimana sebab dia belum pernah merasakan moment seperti ini.

Rachel sekarang sedang menggandeng si cantik Kiyomi beriringan dengan pasangan Suami Istri Akira jadi Ibu Kaivan dan Kiyomi tersebut tidak mengamati Suaminya yang menggendong anak mereka berjalan memelan sampai berada di barisan paling belakang.

"Kai...Eng, mau Cok-lat." ujar Kaivan lirih berbicara di depan Wajah Ayahnya.

Kakak dari Kiyomi itu begitu malu-malu mengungkapkan isi Hatinya dan keinginan terpendamnya sejak masih berada di Rumah.

"Coklat?" tanya sang Ayah mempertegas.

"Iya." bocah kecil tampan buah cinta Rachelta dan Suaminya itu menganggukkan Kepalanya pelan sebanyak dua kali.

"Tapi Kai takut Mommy marah. Gigi Kai nanti berlubang lagi Daddy." kini suara Kaivan berubah menjadi menyerak seperti ingin menangis ketika dia berusaha untuk jujur kepada Ayahnya sendiri.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang