12. Love you, Asyiela

16.7K 1.2K 49
                                    

"Maaf." satu kata yang bisa diucapkan oleh Asten ketika dia melepas pelukannya pada Asyiela kemudian menatap Wajah cantik Gadis jelmaan Aira tersebut.

"Kenapa kamu cium aku?" pertanyaan yang membuat Asten kelabakan.

Dia bingung harus menjawab apa mengenai ciuman yang baru saja dia lakukan kepada Asyiela.

"Aku sayang kamu. Boleh kan aku menyayangi kamu?" Asten balik bertanya dan pertanyaan itu membuat Asyiela tersenyum geli.

"Aku rasa semua Perempuan juga kamu sayangi, bahkan Pachira dan Keysa. Benar kan?" Pertanyaan Asyiela seolah menohok diri Asten tapi Asten meraih Tangan Asyiela lalu menggenggamnya erat.

"Sudah berkali-kali aku menceritakan tentang kamu ke Mama Alice dan Mama Naomi. Mereka mengetahui tentang dirimu. Emh, Asyiela kalau boleh aku mengatkan sesuatu, sebenarnya aku menyukai kamu sejak dulu. Aku tidak tahu deskripsi kata cinta, oleh karena itu mungkin kamu mau mengajarkannya kepadaku?"

Asyiela kembali tersenyum tapi kali ini dia nampak tersipu dengan ucapan seorang Asten Mebarak.

Baru kali ini juga Asyiela merasa seperti Hatinya dipenuhi oleh ribuan Kupu-Kupu yang berterbangan.

Rasanya bahagia, senang, dan entah tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata satupun.

"Aku juga tidak tahu apa itu Cinta. Mungkin kita bisa sama-sama belajar?"

Pertanyaan demi pertanyaan yang terlontar dari keduanya membuat Asten atau Asyiela sama-sama malu.

Waktu pertama, cinta pertama, dan ciuman pertama.

"Ciuman itu pertama kali aku lakukan dengan seorang Perempuan dan itu dirimu?"

"Benarkah? Bukankah kamu menjalin hubungan lebih dengan seorang Pachira? atau mungkin Gadis lainnya di Sekolah?"

Asten menggelengkan Kepalanya menolak semua pernyataan Asyiela yang sedikit banyak meremas Hatinya.

Seperti ada Luka disana saat Asyiela mencurigainya.

"Kenapa semua orang berpikir aku memiliki hubungan lebih dengan Pachira?"

"Karena kalian kan dekat. Bahkan sangat dekat. Oleh karena itu aku enggan berdekatan denganmu saat kamu bersama dia." ujar Asyiela yang cukup membuat Asten terkejut.

Anak Laki-Laki itu nampak tidak percaya. Jadi selama ini dia berpikir Asyiela cuek dan dingin kepadanya bukan lantaran Asyiela membencinya, namun lebih seperti perasaan yang tidak suka atau mungkin bisa disebut dengan kata 'Cembur'.

"Cemburu ya?" celetukan Asten yang tiba-tiba membuat Asyiela memalingkan Wajahnya yang sudah seperti Kepiting Rebus.

Gadis itu malu jika harus selalu melihat ke arah Asten.

"Sorry. Gak ada kata 'cemburu' di Kamus hidupku!" tegas Asyiela membuat Asten bergidik ngeri.

Asyiela yang sekuat ini cukup menakutkan untuk seorang Asten.

"Kalau gak cemburu kenapa suka menghindar? Kenapa lebih suka nongkrong di Perpustakaan terus gak barengan di Kantin?"

"Hah kamu mempertanyakan itu ke aku? Perlu aku menjawabnya?"

Asten semakin pusing jika harus bermain tebak menebak.

Kenapa semua Perempuan suka tebak menebak jika sudah berkaitan dengan Perasaan.

Bukankah lebih baik di utarakan daripada di pendam yang nantinya akan menjadi Kanker atau Penyakit Jantung.

"Oke, aku tidak akan bertanya kepada kamu mengenai hal itu. Yang jelas aku menangkap sinyal jika kamu tidka menyukai kebersamaanku dengan Pachira atau Gadis lain kan? Jadi kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu di Perpustakaan daripada melihatku berdekatan dengan Gadis lain? begitu?" Asten mencoba menebak-nebak dan tebakan Asten begitu mengena di Hati Asyiela.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang