47. Past Time, Past Love, and Problem

12.7K 1.1K 119
                                    

Part selingan yang membahas kisah cinta Ramsey ^^

***

Ramsey

Sudah lima belas menit menunggu di depan Kantor An tapi An tidak juga keluar.

Mungkin dia masih memiliki banyak pekerjaan tapi tidak apa-apa aku akan tetap menunggunya sampai dia keluar.

Jam sudah menunjukkan pukul lima lebih dua puluh lima menit.

Ingin ku Telepon atau menghubunginya tapi aku tidak bisa.

Emh, bukan tidak bisa tapi aku tidak mau mengganggunya sama sekali.

Biasanya An sudah keluar pukul lima sore tapi entahlah kenapa hari ini dia lumayan terlambat.

Ku buka Pintu Mobilku lalu beregas keluar untuk menuju ke Lobby Kantor An.

Aku memutuskan untuk menunggu An di Lobby tersebut karena aku ingin memastikan An tidak terlewat olehku.

Memang untuk hari ini pengecualian aku tidak memberitahunya karena aku ingin memberikan kejutan akan kehadiranku disini.

Mengenai An masih marah atau tidak aku tidak tahu.

Tapi sejauh aku melihat dari caranya berbicara kepadaku atau memandangku, aku tahu dia masih marah namun masih ada banyak cinta di Mata itu.

Harapanku An tidak selamanya marah seperti ini agar kami bisa segera menikah.

Apalagi yang harus ditunggu ketika aku sudah mencintainya dan dia mencintaiku.

Ada satu masalah timbul diantara kami yaitu ketidakpercayaan nya kepadaku.

Dia tidak mempercayaiku jika aku mencintainya dan berharap dia mau menjadi Istri, menemani diriku melewati hidup yang keras ini.

Tidak ada yang ku minta darinya selain dia mau belajar mencintaiku kembali dan menjadi Istriku. Sebab tanpa dia, aku bukanlah siapa-siapa.

Dia yang membuatku sekuat ini menjalani masa pengenalan kami dan melupakan dirinya di masa lalu ku.

Ya, masa lalu yang juga membuat An sangat marah hingga serasa membenciku sepenuhnya.

Tidak lama aku menunggu, aku melihat sosoknya keluar dari dalam Lift.

Seperti biasa, dia selalu cantik dan anggun mirip sekali dengan Mamaku.

Caranya berjalan, berbicara, bahkan tatapannya begitu lembut.

Ya sangat lembut, setidaknya sebelum dia mengetahui sesuatu hal yang penting di masa lalu ku.

An berjalan menuju ke Pintu Keluar tanpa melihat ke arahku karena sepertinya memang dia tidak melihat keberadaanku disini.

Ingin ku sapa dia tapi tiba-tiba aku melihat seseorang berjenis kelamin Laki-Laki mendekatinya.

An pun berhenti melangkah dan sejenak menanggapi Laki-Laki itu.

Selama aku mengenal An, aku tidak tahu siapa sosok Laki-Laki yang berada di dekatnya.

Entah Temannya, entah Sahabatnya, Rekan Kerja, atau bisa saja dia Lelaki yang menyukai An.

Siapa juga yang tidak menyukai Gadia seperti An. Dia cantik, pintar, cerdas, dan anggun.

Semua Lelaki ku rasa akan menyukainya bahkan tergila-gila padanya bukan hanya aku tentunya.

Dengan alasan itu juga beberapa hari setelah aku bertemu dengannya untuk pertama kali di Kereta dalam perjalanan ke Surabaya, aku langsung memintanya menikah denganku.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang