36. Nice Body

13.7K 1.1K 47
                                    

"APA? MENIKAH?"

Uhuk uhuk

"Zioo, minum Zio..."

Viola tidak tahan lagi karena tiba-tiba Dadanya menjadi sesak dan Pernapasannya mulai tidak teratur.

"Nih." Zio menyodorkan segelas Air Putih kepada sang Kakak yang kebetulan ada di Meja dekat dirinya.

Viola pun langsung meminumnya hingga tanda masuk ke dalam Kerongkongan.

"Alhamdulillah." Viola merasa lega, segelas Air Putih sangat bermanfaat untuk meredakan kesulitannya bernapas.

Baru saja Asyiela mengatakan kepada Viola, Zionard, dan juga Nabila yang ada di Halaman belakang.

Keempatnya baru saja menyelesaikan Latihan hari ini.

Sekedar melepas lelah dan mengeringkan Keringat sambil mengobrol-ngobrol, Viola mengajak adik, Menantu, dan Asyiela menuju ke Halaman belakang. 

"Asten ngajak kamu nikah?" karena penasaran Nabila langsung bertanya kepada Asyiela.

Gadis itupun menganggukkan Kepalanya menjawab pertanyaaan sekaligus rasa penasaran dirinya akan keberanian seorang Asten.

"Kamu serius?" Zionard juga tidak percaya mendengar hal itu langsung dari Bibir Asyiela.

"Tapi kamu gak boleh ke Kyoto ikut Asten. Kalau nikahnya boleh, tapi ke Kyoto nya gak boleh. Kasihan kalau Mama Papa nya Asten sampai keras memikirkan Asten. Lagipula kamu kan tahu sendiri Nak kalau Tante Alice sakit meski sekarang sudah pulang sih." potong Viola tiba-tiba.

"Kak! Kakak serius membolehkan Asten nikah muda?" pertanyaan konyol Zionard mendapat pelototan sepasang Mata Viola yang tajam.

Mata itu adalah Mata warisan Sofia yang memiliki sorotan tajam milik Sandy Fergian.

"Psthh... diem!" peringat Viola kepada Adiknya. Zionard pun hanya bisa diam saja tanpa pemrotesan apapun. 

"Inget janji ke Oma ya? Jangan dilanggar. Kalau dilanggar, Oma nanti marah sama kamu." ujar Viola memperingatkan Asyiela.

Seorang Wanita bernama Viola memang terkenal tegas dalma pengambilan sikap.

Tapi dirinya mampu mengendalikan situasi dan emosi karena sudah banyak hal yang dia lalui selama ini.

Apalagi jika menaklukkan Pejantan dari Mebarak, itu pekerjaan yang tidak begitu sulit untuk dilakukan olehnya.

"I..iya Oma." jawab Asyiela takut-takut.

***

"Ilmu nya bermanfaat banget untuk saya Tante. Terima kasih ya."

"Sama-sama, Asyiela. Sepertinya kamu akan menjadi Cucu Menantu kesayangan Oma Viola ya." sindir Nabila blak-blak'an.

"Eh tidak Tante. Gak begitu juga sih." semburat merah kembali muncul dan membekas di kedua Pipi Asyiela.

Wajahnya yang semakin lama semakin menirus membuat Nabila cukup bangga.

Usahanya bersama sang Mama Mertua dan sang Om Mertua bisa dikatakan sukses.

Gadis yang berdiri di depannya dan ingin berpamitan pulang itu sudah memiliki Tubuh yang indah.

Mungkin tiga sampai lima kilogram lagi, akan semakin menambah keindahkan Tubuh Asyiela.

"Jangan malu-malu. Kamu lucu banget, serius. Pantes ya kalau Asten suka banget sama kamu." Nabila menambahkan tapi justru Wajah Asyiela semakin lama semakin memerah.

"Mana sekarang sudah cantik lagi, seksi gitu. Tinggal Kak Alena nih yang belum mengerjakan tugasnya." spontan Nabila saat melihat sang Mama Mertua keluar dari Kamarnya.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang