1. Meet My Mom

96.7K 2.4K 141
                                    

Sekuel Lelaki Terbaik di Hidupku, Pregnant Because You, & Past Love.

Hello, ketemu lagi di deretan cerita dari Keluarga Mebarak. Kali ini akan membahas mengenai kehidupan remaja anak-anak pasangan Avelo dan Alice. Tapi akan lebih di prioritaskan kepada Asten Mebarak ya. Mudah-mudah'an gak pada bosen hehehe.

Selamat membaca, mudah-mudah'an suka

***

"Assalamu'alaikum, Mah."

Anak Laki-Laki yang akan berusia tujuh belas tahun itu membawa seikat Bunga Mawar Putih yang merupakan Bunga kegemaran sang Mama karena mengingat hari ini adalah Hari Ulang Tahun Wanita yang telah mengandungnya selama sembilan bulan. Dia memandang lekat-lekat Batu Nisan yang telah terukir nama seseorang yang memiliki tempat khusus dan istimewa di dalam Lubuk Hatinya. Bagi anak Laki-Laki itu, sang 'Mama' akan selalu berarti untuknya. Tanggal kematian dan tanggal lahirnya bersamaan karena ketika dia lahir, sang Mama telah meninggal dunia. Kenyataan penting yang tidak akan pernah bisa ia bantah seumur hidupnya. Tentu dia tahu mengapa dia sedikit berbeda dengan semua perawakan Saudara - Saudaranya. Mata Sipit, Rambut Hitam kelam, dan Bola Mata berwarna coklat.

"Mah, aku bawa Bunga untuk Mama. Selamat Ulang Tahun ya Mah."

Setetes Air Mata mengalir dari ujung Mata anak Lelaki itu, dia meratapi kesedihannya tidak pernah sekalipun bertemu dengan sang Mama sejak dia lahir di dunia ini. Selama ini hanya nama 'Alicia' yang selalu ia tahu dan kenal dengan sebutan 'Mama'. Tapi pada akhirnya saat dia berusia tujuh tahun, baik Alice atau Avelo sepakat untuk memberitahu sang Putra mengenai keberadaan Wanita bernama 'Naomi Akira Chan'.

"Asten sayang Mama Alice tapi Asten juga sayang Mama. Sangat sangat sayang sama Mama Naomi."

***

"Asten, bangun Nak sudah Siang. Jangan Tidur terus. Katanya mau bantu Papa sama yang lain untuk Pesta Ulang Tahun nanti malam?" suara lembut dan halus Alice terdengar di Telinga Asten. Anak Lelaki dari Pernikahan Avelo yang kedua bersama Naomi itu memang lebih suka menghabiskan waktunya untuk Tidur jika sedang Libur di Hari Minggu.

"Ngantuk Mah." Asten justru memutar Tubuhnya berlawanan dengan Alice yang kini sudah berada di atas Ranjang Putra nya.

"Hei, gak boleh bilang begitu. Kamu sudah Sholat Dhuhur belum?"

"Belum."

"Ya sudah, ayo Sholat Dhuhur dulu. Sudah di tunggu sama Papa, Kak Ramsey, Freya, dan Kallen. Ayo Nak, bangun dulu." dengan super kesabaran, Alice yang memiliki banyak anak dari hasil Pernikahannya bersama Avelo dan dua anak dari Kekasihnya terdahulu membuatnya tumbuh menjadi seorang Ibu yang luar biasa. Dia tidak pernah memperlakukan anaknya dengan pilih kasih, sebab semua anak baginya sama saja.

"Iya Mah, tapi peluk duluuu." Alice hanya mampu tersenyum melihat Putranya yang sudah dikategorikan sebagai anak Remaja masih selalu suka manja.

Mau tak mau, Alice pun meraih Tubuh Putranya yang masih terbaring lalu memeluknya dengan erat-erat. Alice mengusap Kepala Asten sayang, bahkan sesekali Istri Avelo itu mengecup Kening sang Putra. Baginya Asten masih seperti Anak Balita meski itu terlihat mustahil.

"Udah ya, yuk kamu ambil Air Wudhu dulu. Semua sudah menunggu, jangan lama-lama ya Nak." Alice menyudahi kegiatan peluk memeluk dengan sang Putra. Dia menyuruh Asten untuk segera mengambil Air Wudhu kemudian melaksanakan Sholat berjamaah.

"Siapin Baju sama Sarung aku Mah." teriak Asten kembali. Alice hanya bisa tersenyum sembari ia menyiapkan Baju Koko dan Sarung untuk Asten. Alice melirik Putranya yang berjalan menuju ke Kamar Mandi ingin mengambil Air Wudhu.

Teenager Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang