🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
Kan, bisa Shahnaz tebak suaminya itu mulai dilanda panik. Radit tidak menemukan kata yang pas maka berakhir hanya permintaan maaf.
Duh, tapi jika seperti ini Radit akan lebih defensif akan pernyataan selanjutnya dna permainan tidak akan menyenangkan lagi. Hm, sepertinya ini salahnya, baru fakta pertama sudah melempar bom seperti ini.
Shahnaz jadi berpikir mungkin banyak yang berakhir bertengkar karena sama-sama tidak sabar mengungkapkan unek-unek yang selama ini terpendam.
Tidak, Shahnaz tidak akan seperti itu. Ia sudah bertekad bahwa ini hanya akan menjadi permainan.
Baiklah, Shahnaz akan mengembalikan kembali suasana.
Shahnaz menatap langit-langit cafe, mengingat bagaimana awal-awal ia mengenal Radit kemudian tersenyum sendiri.. Ah rasanya baru kemarin..
Mengecap Radit memiliki sugar baby karena pertemuan mereka di Mall dengan Sarah ketika awal-awal perkenalan mereka..
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Shahnaz melebarkan bola matanya, ini fakta yang baru ia tahu. Selama ini bahkan selama mereka berpacaran, Shahnaz jarang sukarela untuk berkunjung ke tempat pria itu, terutama bagian kamar. Jujur saja ia sempat mengalami trauma menyambangi kamar Radit. Shahnaz takut jika ia tidak sadar atau sengaja ada hal-hal yang ia lakukan tidak baik dan akan ada footage dari cctv yang bisa di retas.
Sial. Radit cukup menyebalkan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.