🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
"Ih, Cha, lo baru mandi jam segini? Jorok ih! Apa ga takut masuk angin lo!" Seloroh Shahnaz ketika melihat wajah Acha memenuhi layar ponselnya dengan rambut yang masih dibalut handuk, tanda temannya itu tidak lama baru selesai mandi. Padahal ditempat Shahnaz sekarang telah lewat tengah malam.
Acha menyimpan gawainya di tempat tidur dan menyalakan speaker sementara tubuhnya berjalan menjauh dari ranjang untuk memilih pakaian.
"Aw anjir!" Aduh Shahnaz ketika sebuah toyoran dari Jennie melesat dengan mulus dikepalanya. "Dia ini nggak di Indo ya tolol! Disana baru pagi!" Omel Jennie, "Lagian kalo mandi malem juga emang kenapa? Mungkin Acha abis dinas." Kikik Jennie kemudian yang lalu dibalas cengiran tidak bersalah oleh Shahnaz dan kekehan Acha atas tingkah mereka berdua disebrang sana.
Malam ini Jennie menginap ditempat Shahnaz.
Tidak ada alasan khusus, hanya saja mereka cukup lama tidak menghabiskan waktu bersama karena kesibukan masing-masing. Lalu tadi saat selesai makan malam, panggilan video dari Acha muncul, jadilah sekarang mereka mengobrol bersama.
"Suami lo mana, Cha? Ga abis mandi juga?" Tanya Jennie jahil.
Dari tempatnya Acha menjawab sedikit berteriak, "Ngga, Mas Bagas udah dibawah lagi breakfast sekalian angkat panggilan. Gue nanti nyusul."
Shahnaz masih belum selesai dengan topik sebelumnya, dan lanjut menambahkan. "Kasian amat jadi Acha, cuti juga tetep harus lembur."
Setelah berpakaian, Acha mendekat pada layar, mengambil gawainya dari tempat tidur, membawa ke udara, lalu meletakannya pada meja rias.
"Nanti juga lo paham, Naz, cepet makanya kawin." Ledek Acha seraya membubuhkan skincare pada wajahnya.
Karena ledekan itu Shahnaz mendengus dan merebahkan diri malas, "Halaah, kawin kawin mulu!" Jawabnya acuh mulai tidak tertarik, menyerahkan gawai ke arah Jennie.
Berbeda dengan Shahnaz, Jennie langsung menyambar gawai itu kemudian mengubah posisinya menjadi duduk dan berseru antusias. "Lo harus tau apa yang si tolol ini lakuin kemaren!"
"Apa? Apa?" Tanya Acha penasaran.
"Ngajak Radit kawin!"
Kening Acha mengerut, "Kawin yang mana? Satu kaki dibawah pegang cincin?"
"Yang kawin ya dinas kayak lo! Bukan ngelamar ya bego."
Acha melebarkan matanya tidak percaya, "Ah yang boneng lo?! Terus terus?!" Sahutnya terbawa suasana yang Jennie ciptakan.
Acha meninggalkan meja riasnya, kemudian beralih pada sofa. Wanita itu meletakkan gawainya di pangkuan, menyamankan diri untuk mendengar cerita dari Jennie mengenai Shahnaz dan melupakan niatnya berdandan untuk turun menyusul suaminya.
Biarlah sarapan bisa menunggu, suaminya juga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.