🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
Shahnaz tersenyum sopan ketika pelayan membawakan pesanannya. Menyendok sejumput tiramisu dari piring kecil, mata bulat Shahnaz berbinar merasakan tiramisu itu meleleh di mulutnya.
Lalu ia kembali melirik ke arah ponsel yang sempat terabaikan ketika pelayan tadi datang.
Shahnaz meletakkan sendok. Menggigit bibir karena rasa tidak sabar. Ia merasa ragu tapi ia tidak bisa dibiarkan penasaran.
Menarik nafas panjang, jemarinya menari diatas layar pipih itu.
Ah, baiklah, ia memantapkan diri untuk mencoba saja.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Shahnaz tersenyum membaca pesan yang dikirim Radit, suaminya bahkan hampir tidak pernah menutupi apapun termasuk jika tidak menyetujui sesuatu. Radit berusaha untuk menolaknya tanpa menyakiti perasaan Shahnaz.
Duh, gemes banget!
Jari-jari lentik Shahnaz kembali melesat diatas layar ponsel membalas pesan suaminya. Setelah merasa cukup berbasa-basi, Shahnaz akan mulai saja pada intinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baru saja menyuap cheesecake, Shahnaz seketika tersedak melihat balasan yang dikirim Radit.
Dengan tergesa tangannya meraih botol minum didalam tas.
Setelah satu tegukan, dan cheesecake tadi sudah turun tanpa hambatan dari tenggorokannya. Shahnaz kembali membaca pesan yang dikirim sang suami.