45.

1.5K 240 61
                                        

Shahnaz terus memainkan jari-jarinya, sesekali mengigiti kukunya. Itu satu dari hal lain yang biasa ia lakukan ketika sedang gelisah atau panik, selain bertindak gegabah dengan tidak mengikuti pikirannya.

Apalagi ulah ibunya kali ini?

Bagaimanapun tidak ingin dipikirkan, tetapi rasa penasaran Shahnaz tidak terbendung. Alasan apa yang membawa Ibunya mengamuk disana?

Meski menyebalkan, Ibunya itu mempunyai ego tinggi, dan gengsi mencapai langit. Sehingga aneh rasanya jika wanita terhormat seperti Ibunya mau merendahkan harga diri seperti itu.

Pasti ada hal penting. Dan Shahnaz ingin segera tahu apa.

Selain itu, beberapa hal lain juga menganggu pikirannya saat ini.. Salah satunya adalah Shahnaz takut jika tetangga lain terganggu dan ia disebut sumber masalah.

Shahnaz mendengus pelan ketika membaca pesan masuk dari Jennie.

Temannya itu mengabarkan bahwa Ibu Shahnaz telah diamankan security karena membuat keributan dan dibawa ke posko keamanan.

Kan, apa Shahnaz bilang. Pikirannya tidak meleset sama sekali.

Menghela nafas berat, Shahnaz memasukkan lagi ponselnya pada tas tangan dan kembali memainkan jari-jarinya.

Seolah mengerti akan apa yang dirasakan Shahnaz..
Radit yang sedari tadi diam, menarik satu tangannya untuk ia isi sela-sela jarinya dan digenggam erat, sementara pria itu menyetir dengan satu tangan lain.

Terkejut, Shahnaz mendongak untuk mendapati senyum manis yang diberikan Radit sebelum fokus pria itu kembali ke jalan. "Gapapa, Didi, semuanya bakal baik-baik aja." Gumam Radit pelan, membawa tautan tangan mereka kedepan bibirnya untuk dikecup.

Ya, selama Radit bersamanya, semua akan baik-baik saja.

Shahnaz bergegas turun menghampiri Ibunya yang langsung berdiri melihat Shahnaz sampai disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shahnaz bergegas turun menghampiri Ibunya yang langsung berdiri melihat Shahnaz sampai disana.

"Darimana saja kamu, hah?! Ponsel nggak bisa dihubungi! Gara-gara kamu saya sampai diseret ke tempat sialan ini!" Ucap Ibunya marah dengan mata nyalang.

Orang-orang disana menatapnya aneh, "Apa lo semua?!" Sewot Ibu Shahnaz tidak terima, ia menendang kasar kursi yang tadi didudukinya.

Wanita itu mencoba bergerak mendekat pada Shahnaz sebelum melihat Radit datang dan memegang erat bahu kekasihnya. Seolah memberikan perlindungan.

Ibu Shahnaz berhenti melangkah. Dengusan kesal lolos dari mulutnya, salah satu ujung bibirnya naik menciptakan senyum miring mengejek, "Ck, pantes. Orang lagi sibuk, eh ini asik pacaran. Gitu kok pengen dipeduliin sama orang lain. Tapi yaa, nikmatin aja lah sebelum pisah nanti ya kan."

Shahnaz mematung ditempat menerima kemarahan Ibunya. Ia seketika ingat, ia berhenti membawa ponsel khusus keluarganya setelah pertengkarannya dengan sang Ibu beberapa waktu lalu.

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now