Extra - Another one [3]

2.3K 235 55
                                        

Shahnaz mematut diri di cermin yang lebih tinggi dari badannya.

Menelisik dengan cermat penampilan dari atas rambut hingga bawah kaki, lalu tersenyum puas.

Sudah baju ke tujuh yang ia coba hari ini, dan tidak ada yang mengecewakan. Setidaknya menurutnya, dan seharusnya menurut Radit juga. Dan Shahnaz memutuskan akan membeli semuanya.

Tujuh baju kira-kira bakal cukup nggak ya? Kayaknya cukup sih ya lagian kayak bakal banyak dipake aja..

Seketika pikiran Shahnaz sudah melanglang-buana, memikirkan hal-hal menyenangkan yang bisa ia lakukan dengan Radit. Duh! Belum apa-apa saja jantung Shahnaz seakan melompat keluar karena terlalu antusias. Shahnaz tiba-tiba merasa geli dan tertawa sendiri karena mendapati dirinya begitu mesum. Duh gini amat lama nggak disentuh suami..

Shahnaz berencana untuk memberi Radit kejutan liburan bersama. Ini bukan rangka anniversary atau merayakan ulang tahun satu sama lain. Hanya saja beberapa minggu belakangan ini, pria berkacamata yang menjadi suaminya itu terlalu sibuk.

Shahnaz hampir-hampir lupa jika ia memiliki suami. Bahkan kedua anak mereka juga merasakan hal yang sama..

Maka dari itu, berbekal jadwal Radit yang ia tahu dari asisten suaminya, seharusnya minggu ini Radit tidak begitu sibuk dan bisa mengajukan cuti.

Ibu dua anak itu memeriksa lagi apa-apa saja yang telah ia siapkan dan belum siap.

Tiket check, penginapan check, transportasi aman, itinerary.. Hm.. Bisa disesuaikan. Terakhir, perlengkapan dinas.. Shahnaz melirik baju-baju yang baru saja ia coba.. Oh perfect!

Rencananya begini, dalam satu minggu kedepan, Shahnaz akan membiarkan dirinya dan Radit pergi lebih dulu selama empat hari, sementara kedua anaknya akan menyusul di hari kelima. Karena selain Asisten Radit, Shahnaz juga dibantu oleh Ibu mertua yang mengajak Dimitri dan Diandra untuk mengisi waktu libur sekolah.

Shahnaz merasa bahagia karena rencananya seakan dimudahkan kali ini! Ia benar-benar tidak sabar untuk itu!

Dering ponsel menghentikan Shahnaz dari pikiran liarnya. Shahnaz merogoh ponsel dari tas tangan dan menemukan Ginanjar, Asisten Radit sebagai pemanggil.

"Bu Nadira.."

"Kenapa Ginanjar?

"Bapak Bu.. Pak Radit.."

Shahnaz seketika dirundung panik ketika nama suaminya disebut. "Bapak kenapa?"

"Bapak baik-baik aja, lagi meeting." jawab Ginanjar gamang. "Tapi.."

"Tapi apa?"

"Anu.. Itu Bu.."

Mendengar Ginanjar yang terbata-bata, Shahnaz tiba-tiba menjadi kesal dan tidak sabar. "Kamu kalo nggak jelas saya matiin ya?!"

"Ini, Bu, soal cuti Pak Radit.."

"Nggak dapet Acc?"

"Dapet sih Bu, tapi.." Ginanjar kembali menggantungkan kalimatnya membuat kesabaran Shahnaz benar-benar akan habis. "Ginanjar!" bentak Shahnaz marah.

Mendengar bentakan Shahnaz, Ginanjar menjawab dengan cepat. "Itu Bu Nadira, Bapak malah Acc project lain."

"Yang bener aja?!"

"Yang bener aja?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now