🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
Undangan mantan? Dateng ke nikahan mantan? Yang benar saja! Walaupun Shahnaz tidak pernah berpacaran tetapi jika mantannya menikah, ia pasti akan menolak untuk datang!
"Mantan?" Shahnaz mengulang kembali memastikan bisa saja ia salah dengar. Dari undangan ditangannya, kini netranya menatap Radit yang fokus pada jalanan.
"Hm." Radit menganggukkan kepalanya dan menoleh sekilas pada Shahnaz yang masih memandangi dirinya.
"Saya nggak mau ikut." Putus Shahnaz meletakkan kembali undangan di laci mobil lalu menyilangkan tangannya dan menjawab tegas.
"Kamu ada acara tanggal segitu? Mau kemana? Ngapain?"
"Nggak ada."
"Terus kenapa?" Tanya Radit tidak mengerti. Jika Shahnaz tidak ada acara, mengapa tidak mau menemaninya?
Mendengar jawaban Radit, Shahnaz lebih tidak mengerti lagi. "Kenapa?!" Tanyanya dengan nada yang mulai naik mengulangi kalimat Radit. Shahnaz lalu mendecakkan lidahnya, "Masih tanya kenapa?! Nikahan mantan?! Kenapa kita harus pergi ke nikahan mantan?!" Shahnaz masih tidak habis pikir maka ia masih belum mau menurunkan intonasi suaranya.
"Lho, kok sewot? Mantan saya tuh nikah bukan ngajak balikan. Nggak perlu cemburu gitu lah." Radit berujar santai sekali sambil mengulum senyum membuat Shahnaz mendelik tajam.
"Siapa yang cemburu?! Kali ini beneran bukan cemburu, jangan sembarangan! saya juga nggak bodoh ngapain cemburu sama orang mau nikah!" Wanita itu menjelaskan dengan menggebu-gebu menyangkal yang Radit katakan. Apa-apaan ia dibilang cemburu?!
Kali ini mobil berhenti.. Radit menepikan besi roda empatnya di taman kota.
Setelah mematikan mesin mobil dan melepas seatbelt akhirnya Shahnaz melihat pria itu menganggukkan kepalanya. Ia sempat akan menghela napas lega sebelum ucapan menyebalkan Radit mengaburkan kelegaannya. "Oh.. Yang ini ga cemburu ya.. Kalo cemburu beneran tuh berarti Sagita kemaren ya.." Gumam Radit pelan.
Pria itu menyandarkan kepalanya pada setir lalu menoleh kearah Shahnaz dengan senyum manis yang membuat Shahnaz rasanya ingin menampar pria itu sekarang. Menyebalkan sekali!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.