19.

1.8K 302 88
                                        

Radit termenung menatap gelas ditangannya, akal sehatnya masih belum bisa memproses apapun, otaknya tumpul sekarang..
Yang ia tahu ini akan lebih rumit dari yang ia kira..

Tadi Radit mendatangi rumah Ibunya untuk bertanya beberapa hal tentang keluarga Bu Susan.
Ketika Radit datang, Ibunya sedang duduk merangkai bunga di sofa ruang tamu. Meski dengan bingung, Ibunya meletakkan bunganya dan tetap menjawab pertanyaan tiba-tiba dari Radit.

Ibunya bilang.. Bu Susan memang memiliki anak kembar perempuan dan setelah bercerai dengan suaminya yang pertama, Bu Susan hanya membawa Sagita bersamanya dan untuk anaknya yang lain.. Ibu Radit tidak tahu lebih dari itu.

"Kenapa Abang nanya-nanya soal keluarga Sagita?"
Ibunya bertanya tersenyum penuh arti. "Udah makin deket ya sampe mau tau keluarga satu sama lain? Tanya sendiri dong, bang, yang gentle jadi cowok." Lanjut Ibunya lagi menaik-turunkan alisnya menggoda Radit.

Radit tidak menanggapi godaan Ibunya, pria itu hanya diam menatap lurus pada televisi yang tidak menyala dihadapannya..

"Mam.. Kalo abang punya calon lain, gimana..?"
Tanya Radit pelan, melirik hati-hati menunggu respon Ibunya..
Senyum Ibunya seketika luntur berganti raut wajah tidak mengerti tetapi Radit sudah memperkirakan kemungkinan terburuk untuk ini.
Ia bahkan sudah mempersiapkan telinganya untuk diomeli habis-habisan. Hanya saja yang Radit takutkan adalah kesehatan jantung Ibunya maka dari itu ia bertanya dengan tidak tergesa..

Wanita yang melahirkannya itu terlihat berpikir lalu menatapnya, Radit tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Ibunya saat ini, pandangannya tidak terbaca.

Menghela napas pelan.. Ibunya meraih tangan Radit, menggenggam erat. "Abang tau kan mami sayang banget sama Abang? Mami pilih Sagita juga dengan pertimbangan matang, Abang.. Mami nggak mau kejadian kemarin sama Shania terulang lagi. Tapi gimanapun Abang yang jalanin semuanya.. Jadi kalo Abang emang udah punya calon dan udah pasti, Abang bisa bawa kesini.. Kita bisa tentuin nanti kalo udah liat pilihan Abang. Gimana?"

Radit hanya mengangguk patuh, Ibunya ini memang Ibu terbaik yang pernah ada, beliau tidak pernah memaksakan kehendak padanya maupun Sarah.
Radit tidak pernah menyesal dilahirkan dari rahim wanita yang sedang memeluknya sekarang.

Tapi masalahnya sekarang adalah.. Jika ibunya tahu jika wanita pilihan Radit itu adalah saudara kembar Sagita.. Bagaimana reaksinya? Dan Bagaimana cara Radit menjelaskannya?

Lamunan Radit buyar oleh dering dari ponselnya, Nadira Shahnaz.. Tumben sekali?

"Ha—"

[Lantai berapa?]
Shahnaz langsung menembakkan pertanyaan pada detik pertama Radit mengangkat panggilannya, bahkan sebelum pria itu menyapa.
Wanita itu terdengar tidak sabar.

Lantai berapa apanya maksud Shahnaz ini?
"Hah?"
Akhirnya hanya itu yang jadi jawaban Radit karena tidak mengerti.

[Unit Mas Radit lantai berapa? Oke saya ganti.. Mas Radit dimana?]

"Kamu dimana?"

[Di lobby apartemen Mas Radit.]

"Tunggu saya turun."

Radit mematikan panggilan, meletakkan gelasnya lalu bersiap menuju lobby tapi geraknya terhenti ketika tersadar sesuatu.. Sebentar.. Tadi itu.. Shahnaz meneleponnya? Wanita itu ada dibawah? Dan juga.. Mas Radit katanya? Apa Radit tidak salah dengar?!

 Mas Radit katanya? Apa Radit tidak salah dengar?!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now