BAB SEMBILAN PULUH TUJUH

1.9K 430 12
                                    

"Oh, terima kasih," kata Benny kepada Rex yang memberikannya jas pria itu untuk dikenakan di bahu ketika mereka berjalan-jalan di pesisir pantai. Mereka meninggalkan pesta yang masih berlangsung sesaat setelah Rex membuat pengakuan kalau ia mencintai Benny. Dengan gugup dan wajah memerah Benny berkata kepada Rex, "Aku... sangat panas... aku perlu berjalan-jalan keluar sekarang."

Rex mengejar Benny yang berlari keluar meninggalkan ballroom mewah resort itu dan ketika ia menyamai langkahnya, Rex meminta wanita itu untuk berhenti, "Bean, apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" tanya Rex. "Can you at least talk to me? I'm so sorry if I said something wrong."

Benny tidak menjawab suaminya dan melepaskan pergelangan tangannya yang dipegang pria itu, "Aku hanya perlu sedikit waktu," ucapnya.

Rex mengikuti Benny dan melihat kalau wanita itu mulai berjalan ke arah pantai. Dengan cepat ia melepaskan jasnya dan sekarang memberikannya kepada Benny. "You're going to catch a cold, Bean."

"Te-terima kasih," kata Benny yang telah mengucapkan kata itu untuk kedua kalinya. Rex menyadari kalau Benny sekarang benar-benar gugup dan tidak menatap matanya sama sekali. Rex membiarkan wanita itu untuk menenangkan diri dan satu-satunya suara yang mereka dengar adalah pasir dan air laut yang berdesir. Angin malam menerpa wajah mereka dan satu-satunya cahaya datang dari arah resort berbintang lima yang begitu gemerlap.

Ketika Benny berhenti berjalan, ia mendongak ke langit malam diatasnya, "Hmm," gumam wanita itu. Rex mendongak karena ia ingin melihat apa yang Benny lihat, tapi tidak melihat apapun. "Ada apa?" tanyanya kepada Benny.

"Tidak ada bintang atau bulan malam ini," kata Benny kepada Rex.

"Mungkin akan turun hujan," kata Rex kepada Benny. "It's always dark before the rain."

"Hmm, ya, mungkin saja," Benny membalas suaminya.

"We should be going back," Rex berkata tapi tidak memaksa.

"Sebentar lagi," Benny meminta dan Rex mengangguk. "Izinkan aku untuk memastikan kalau semua ini bukan mimpi."

"You're not dreaming, Bean," kata Rex yang menyadari apa yang membuat wanita itu menjadi gugup dan menjaga jarak darinya. "Aku membuatmu terkejut, maaf."

"..."

"..."

Benny sekarang memalingkan wajahnya ke arah pantai, di depannya lautan luas yang gelap terlihat begitu menakutkan dan mengintimidasinya. "We never really talked our relationship. How we ended up here, it was just like the ocean that kept on pushing towards the shore. Life pulled me back to you. If we didn't ended up fooling around in Vermont, you would probably be still playing professional football and I would never lose my job. Namun, aku hamil. It all changes then. Satu-satunya hal yang kuinginkan darimu adalah kamu mengenal anakmu. Satu-satunya hal yang kuinginkan adalah untuk kita berdamai dengan keadaan. Instead you asked me to marry you. Kamu memintaku untuk menikahimu, Rex. Setelah itu kamu merawatku ketika aku sakit. Kamu juga merawat ayahku dan membiayai semua pengobatannya. You took him back to Rhode Island after Amara left him in New York. Keluargamu semua menyayangiku, ibumu terlebih lagi memberikanku pekerjaan baru setelah aku dipecat, Rex. Semua adik-adikmu menyayangi Thalia. I didn't ask for all of this. I didn't ask... more. But you gave me more. You even said 'I love you' back.

"Jadi ketika kamu mengatakan tiga kata itu, aku merasa kalau aku telah menjebakmu. Apa Rex terpaksa mengatakannya karena ia sekarang mau tidak mau hidup denganku? Itu yang kupikirkan ketika kamu mengakui perasaanmu kepadaku. How could you be in love with me? I did absolutely nothing to you and everything to ruined your life's plan. How? Why? When?

"Kamu pernah mengatakannya kepadaku, kalau kamu tidak mencintaiku. Apa yang berubah? Apa karena aku mengatakan tiga kata itu terus menerus kamu menjadi merasa bertanggung jawab untuk membalasnya?

"Aku tidak ingin kamu merasa terjebak, Rex. Aku tidak ingin kamu berpikir karena aku mengatakan kepadamu keputusanmu untuk keluar dari Patriots dan menjauh dari Richard Watson adalah keputusan terbaik untuk bisa melepaskan Libby... ini—aku dan kamu—juga sama. Please don't settle down for me, Rex."

Sesaat kemudian suara gemuruh petir terdengar dari langit di atas mereka. Benny mendongak sementara Rex tertawa. "I think the sky is angry at you for saying those words, Bean."

Benny menatap suaminya dengan bingung dan Rex melanjutkan kata-katanya, "I'm angry at you too. Bagaimana kamu bisa berpikir aku tidak memiliki pilihan dan aku terpaksa memilihmu, Bean? Satu-satunya pilihanku adalah kamu. Satu-satunya yang aku inginkan adalah kamu. Itu bukan terpaksa, Bean. Itu yang kuinginkan. Kamu yang kuinginkan.

"Aku mencintaimu," kata Rex dan detik berikutnya air hujan turun bersamaan dengan dua kata pria itu. Rex tertawa dan melihat langit diatas mereka yang mulai mengeluarkan suara gemuruh lebih keras bersamaan dengan air hujan. "We need to go, but Scott Bennett, please do not ever think you're just a mere closure, you're my god damn epilogue, Bean. You're my happy ending. Aku bersyukur kamu melakukan satu-satunya hal yang kamu pikirkan. You walked in to my apartement and tell me you're pregnant. It was easier for me to fall in love with you because you're near to me.

"Bagaimana tidak aku mencintaimu, Bean? Kamu menyelamatkanku. You saved me from myself and you gave me the world—my source of hapiness is you and will always be you. Apa yang lebih penting dari karier NFL-ku? Kamu. Apa yang lebih penting dari menjadi quarterback? Kamu. Apa yang lebih penting dari melupakan apa yang Richard Watson telah perbuat? Kamu. Apa yang lebih penting dari masa lalu? Kamu. You, My Bean. You are. You saved me, so I'm giving my all to you."

"Rex," bisik Benny.

Hujan membasahi kedua tubuh dan wajah mereka dan Rex tahu kalau mereka harus segera kembali ke arah resort, tapi ia mendekat untuk meraup wajah Benny yang masih terlihat cantik di bawah air, "It's you and me, Bean. Aku akan berada bersamamu setiap saat. Aku akan berada di hari kamu mendapatkan gelar dokter spesialismu. Aku akan berada di hari kamu sakit—your autoimmune disease, we'll fight it together. Aku akan berada bersamamu untuk membesarkan Thalia bersama-sama. Aku juga akan berada bersamamu ketika kita akan mengajak William berjalan-jalan di taman. We'll take your dad and Thalia to the park for a walk every afternoon, okay? Atau ketika kamu sibuk bekerja, aku akan memasak untukmu. I can't cook, but I will try. I'll be a corporate man with a tie and a vest, but I will drop and pick up Thalia from school every single day until the day she gets her driving license. I'll tell her 'Mamá's busy saving lives' in the meantime. I'll be your husband and a best friend to walk through life."

"Bean, tidak ada yang tidak bisa kita lalui kalau kita bersama-sama. You're never just an option, you're the only option. I hope you know this, but if you need more convincing I'll do that every single day of our lives. Menikahlah lagi denganku."

"Apa?" tanya Benny yang sekarang sangat terkejut.

Rex berpikir kalau Benny tidak bisa mendengarnya di tengah hujan dan berteriak, "Menikahlah denganku."

"We're married already."

"I haven't seen you in white, Bean."

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Where stories live. Discover now