BAB EMPAT PULUH

2.1K 494 25
                                    

Benny mendorong tubuh Saint ketika ia mendengar suara Rex dan sosok pria itu yang berdiri di tengah mereka. Benny melangkah mundur dan Rex menatapnya, tapi kembali pria itu mengarahkan pandangannya kepada Saint.

"You fucking tarantula, in what world do you think I will not kill you for kissing my wife?" tanya Rex kepada Saint. Benny tahu kalau pria itu marah sekarang. Ia tahu seharusnya Saint tidak menciumnya. Tapi Saint melakukan hal itu karena adrenalinnya yang mendapatkan kabar dirinya dapat bermain untuk New England Patriots. Benny berjalan ke arah Rex dan memegang lengan pria itu, "Rex, I didn't kissed him back, okay?"

"Bean," Rex menunduk dan memanggil namanya dengan hangat. "Let me handle him."

"Rex, aku tahu kalau ia menciumku dan aku tahu kamu marah, but please—"

"You can kill me, I like kissing Benny," kata Saint dengan santai. "Tapi kamu akan kehilangan wide receiver barumu, QB."

"I don't give a damn you koala head," kata Rex dengan marah.

Saint mengedikkan bahunya, "Well you should, karena aku tidak menyukai pria yang mengambil Benny dariku."

Rex menarik napasnya karena sekarang kesabarannya sudah habis. Benny berpikir kalau Rex sekarang akan menerjang Saint di tengah pelataran rumah sakit dan membuat keributan. Tapi ia salah besar. Hal berikutnya yang dilakukan Rex adalah menunduk dan salah satu lengannya menarik Benny untuk mendekat. Lalu ketika Benny baru saja mendongak untuk bertanya apa yang Rex lakukan, pria itu sudah menutup bibirnya dengan bibir pria itu. Rex menciumnya di hadapan Saint.

Benny tahu kalau Rex ingin menunjukkan dan mengklaim dirinya di depan Saint dengan menciumnya sekarang. Tapi berbeda dengan Saint, Benny membalas ciuman Rex. Ia sangat mengenali bibir pria itu. Ia tahu setiap lekukannya dan rasanya. Hanya bibir Rex yang Benny inginkan dan tidak sulit untuk membalas ciuman pria itu sekarang. Benny menggigit bibir bawah Rex ketika ia menjauh dan pria itu menyunggingkan senyum lebar penuh dengan kemenangan.

Rex memperdalam ciumannya dan Benny membalasnya. Ketika akhirnya mereka menyadari kalau Saint tengah berdeham dengan canggung menatap mereka, Benny menarik dirinya dengan malas dan memisahkan bibirnya dengan bibir Rex.

Rex sekarang menatap Saint dan dengan bangga berkata, "She kissed me back, little pony. Did she kissed you back? I don't think so. She's my wife. She loves me."

"Baiklah, aku sudah menjadi tarantula, koala, dan little pony dalam waktu kurang dari sepuluh menit, terima kasih QB."

"Enyahlah dari dunia ini, Saint."

"Well, it wouldn't be fun without me," kata Saint. "Oh, aku hanya ingin menambahkan saja—Benny juga pernah membalas ciumanku."

"Enough boys," kata Benny yang mulai kehilangan kesabarannya karena perdebatan dua pria itu semakin terdengar konyol ditelinganya. Benny berbalik dan berkata kepada Saint, "Congratulations once again, Saint. Aku sangat bahagia untukmu. Aku akan menantikan permainanmu, aku tahu kamu bisa—"

Rex yang berada disebelahnya tiba-tiba kehilangan keseimbangannya membuat Benny mengalihkan perhatiannya. "Rex?" tanya Benny dengan panik. Seketika Benny menahan berat tubuh sang quarterback dengan tubuhnya karena Rex sekarang terlihat kesakitan.

"Rex, ada apa?" tanya Benny yang merangkulnya. "Apa mereka memukulmu lagi?" Pertanyaan itu dengan spontan keluar dari mulut Benny ketika melihat Rex memegang perutnya.

Saint mendekat dan bertanya, "Ada apa?"

"I'm fine," kata Rex yang sama sekali tidak terlihat baik-baik saja.

"Kamu tidak baik-baik saja, Rex," kata Benny mengatakan fakta itu dengan amarah dan lalu ia berteriak kepada Saint, "Saint, please, tolong Rex."

Rex mendorong tubuh Saint menjauh ketika pria itu mendekat dan berkata, "Kalau kamu mendekat kuda poni aku akan menendangmu."

"Rex, ini bukan waktunya kamu mengeluarkan kebun binatangmu."

"Get your hands off me you donkey."

"Saint!" teriak Benny yang panik karena tubuh wanita itu tidak bisa menopang tubuh sang quarterback yang besar. Saint lalu melangkah maju tidak peduli dengan Rex yang mencoba untuk menendangnya, lalu ia memindahkan berat tubuh pria itu kepadanya. "She's pregnant, Rex. Apa kamu ingin Benny terjatuh dan kamu menindihnya?"

Rex menahan rasa sakitnya dan ia melihat Benny yang sekarang menahan tangisnya, "Ma-maafkan aku."

Benny menggeleng dan berkata dengan cepat, "Kita akan merawatmu di unit gawat darurat sekarang, Rex." Saint mengangguk dan Benny baru saja akan berputar untuk berjalan kembali ke arah rumah sakit, tapi Rex menahan tangannya dan berkata, "No, Bean. Mereka akan bertanya-tanya dan media...."

"Rex, tapi kamu terluka!" kata Benny yang tidak peduli kalau satu dunia tahu. Mereka sudah berada di depan rumah sakit, tidak ada alasan untuk tidak merawat Rex di dalam dan memastikan pria itu baik-baik saja.

"No, just take me back home."

"Rex!"

"Take me home, Bean. Kamu bisa merawatku di rumah."

Saint lalu bertanya kepada Benny dan Rex, "Ada apa sebenarnya? Siapa yang memukul Rex? He is the most expensive player in NFL, who the fuck hurt him?"

Benny menatap Saint Michael Jr. dan berkata, "His own team, Saint."

"..."

"..."

"Help," bisik Benny.

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang