BAB SATU

11.9K 1K 150
                                    

"I'm so sorry, Rex," kata wanita itu yang membalikkan tubuhnya dan setengah berlari ke ujung lorong di mana lift berada. Rex yang sama sekali tidak mengenakan sepatu berlari untuk mengejar wanita itu dan menarik pergelangan tangannya. Memegang wanita itu dengan keadaannya yang hamil sekarang bagaikan memegang barang yang rapuh dan secepat mungkin Rex memperhalus pegangannya. "Maaf, apa sakit?" tanya Rex dengan kepanikan dimatanya. "Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Apa aku menyakitimu?"

"Tidak," kata wanita itu dengan lirih.

"Bean," bisiknya. Nama panggilannya untuk Scott Bennett—Bean.

Wanita itu menutup matanya, "Biarkan aku pergi, Rex."

Rex lalu berkata dan ia merasa sangat emosional ketika ia mengatakan kata-katanya, "Bagaimana bisa aku melepaskan kamu pergi setelah apa yang baru saja kamu katakan? You're pregnant with my child, Bean! Aku tidak akan bisa melepaskanmu sekarang dan tidak akan pernah melepaskanmu."

"Ka-Kamu percaya dengan kata-kataku?" tanya Benny kepadanya.

Sang quarterback menatap wanita yang tengah mengandung anaknya dengan serius, "Bean, apa yang menurutmu aku lakukan sedari tadi? Mencoba untuk mengelak kalau aku menghamilimu?"

"No, but the way you looked at me—"

"Bagaimana aku melihatmu, Bean? Berikan aku penjelasan bagaimana aku melihatmu, tapi mungkin kamu ingin mendengarkanku terlebih dahulu. Aku terkejut, takut dan panik—itu reaksi awalku. Aku terkejut karena usia kehamilanmu sudah empat bulan. Aku takut karena selama empat bulan, apa yang telah kamu lakukan tanpaku. Aku panik, karena aku memikirkan kamu! Aku memikirkan pasti sulit bagi kamu melewati medical school dengan kehamilanmu. Lalu aku menjadi lebih panik memikirkan apa kamu masih bekerja di Alfredo's dan Ho-Ho Bar. Semua terlintas sesaat kamu mengatakan kabar kamu tengah hamil dengan anakku di dalam kandungan kamu, Bean."

"Bagiku kamu melihatku bagaikan aku berbohong, Rex. But it doesn't matter, you know what—it doesn't matter. Kalau kamu tidak percaya, mungkin lebih baik."

"What the fuck, Bean? Bagaimana mungkin aku tidak percaya? Kamu mengatakan kalau kamu tengah hamil dan usia kehamilanmu empat bulan. I'm no math genius, but I fucking know when exactly four months ago I made you pregnant. We did it in Vermont, Bean. I didn't use any safety back there. I was stupid and shouldn't do that to you."

"..."

"..."

"Aku mengira aku memimpikan malam itu. Kamu menyentuhku, menciumku dan bercinta denganku," bisik Benny. "Kamu sangat marah kepadaku karena aku memutuskan untuk keluar dari Crimson High dan tidak lagi menjadi maskot. I fell asleep and dreamed of you."

"Well, Bean, I came back to that fucking tent because Benito Mendez was so mean to you. I knew that you're going to be cold and I hugged you all night. Until your lips found mine, and we made love afterwards."

Kedua pipi wanita itu yang sekarang jauh lebih berisi sekarang berwarna merah, membuatnya sangat cantik di mata Rex ketika menatapnya. Ketika Benny kembali mendongak, ia berkata, "Maaf, aku akan pergi sekarang. Aku hanya ingin kamu tahu kalau ini anakmu. Aku tahu kamu memiliki tekanan media setelah menjadi starting quarterback bagi Patriots. Aku juga tahu kamu dan Faye... bersama. I just don't want to hold you down, but it wouldn't be fair for this child...." Benny memegang perutnya ketika ia mengatakan kata-kata itu yang membuat hati Rex terenyuh dan satu-satunya hal yang ia inginkan adalah memeluk wanita itu.

"Maaf, Rex," bisik Benny.

Rex melepaskan pegangan tangannya dari pergelangan Benny dan menutup jarak di antara dirinya dan wanita itu yang sekarang berdiri di lorong panjang apartemennya. Jari-jari menelusuri rambut cokelat tua milik Benny dan turun ke sisi wajahnya, "Look at me, Bean," Rex meminta ketika ia menyentuh dagunya.

Benny mendongak dan ia melihat mata biru muda itu menatapnya, dan Rex berkata, "Kamu mengatakan kepadaku kalau aku tidak perlu meresponmu, tapi aku akan melakukannya. Memberikan responku kepadamu. First—tidak ada hubungannya kehamilanmu dengan aku menjadi starting quarterback Patriots. Aku akan bermain baik-baik saja. Second—Faye Reid dan aku sama sekali tidak punya hubungan apapun. Ayahnya mengontrol naratif yang berbeda, tapi aku tidak akan membiarkannya sekarang. Terakhir, aku serius dengan kata-kataku ketika aku berkata tidak akan melepaskanmu. Aku akan bertanggung jawab, Bean. So, Scott Bennett, will you marry me?"

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Where stories live. Discover now