BAB TUJUH BELAS

3.1K 680 41
                                    

"Well, you better marry her now," kata Laura Montana, perawat Massachusetts General Hospital yang mengenali sang quarterback. "You would want to watch the TV, young man."

Laura Montana mendengar pembicaraan pasiennya dengan sang quarterback sesaat sebelum ia masuk untuk memberitahu hasil tes yang baru saja keluar. "Miss Bennett, you're good to go home. But if I'm not imagining anything just now—the Patriots starting quarterback just asked you to marry him. Getting out of here will be a frenzy. So, I suggest the both of you to get out of here married."

"Apa?" tanya Benny dengan bingung.

Rex mengerutkan dahinya dan mencari remote TV yang terletak di nakas sisi ranjang Benny. Ia menyalakannya dan seketika ia melihat wajahnya sendiri di layar. "...starting quarterback New England Patriots, yang baru saja menandatangani kontrak empat ratus juta dolar, kontrak termahal di NFL season ini, terkena skandal...."

"...Reginald Escara diduga memerkosa seorang mahasiswi kedokteran dan menghamilinya. Sekarang mahasiswi itu hamil empat bulan dan menginginkan sang quarterback untuk membayar child support sebesar dua juta dolar setahun. Miss B inisial mahasiswi itu dikabarkan juga tengah menjalani masa magangnya sebagai dokter muda di Boston Children's Hospital. Miss B bukan wanita pertama yang diduga diperkosa oleh sang quarterback...."

"...beberapa bulan yang lalu seorang mahasiswi berinisial I juga melaporkan sang quarterback ke Dekan Universitas Harvard karena telah melakukan kekerasan seksual terhadapnya di ruang teater...."

"...tapi Faye Reid, tunangan sang quarterback, tidak percaya dengan dugaan tersebut. Kami menemuinya di Gillette Stadium dan membela Reginald Escara...."

Lalu Faye Reid terlihat menangis di depan layar kepada wartawan yang mengerumuninya, "...no, no, my Reginald is not a bad man! Ia tidak mungkin melakukan semua hal yang dituduh wanita-wanita jahat itu! Aku akan membuktikannya! Aku akan selalu bersamanya...."

"...kami belum bisa berbicara langsung dengan sang quarterback, tapi kami tahu sekarang ia berada di dalam Massachusetts General Hospital bersama dengan Miss B—mahasiswi yang diduga diperkosanya...."

"...dikabarkan kalau Miss B mencoba untuk membunuh diri dan sekarang dalam masa kritis...."

"What the fuck?" kata Rex dengan bingung ketika ia melihat wajahnya berulang kali muncul di layar dan skandal yang diberitakan sama sekali tidak benar.

Laura Montana menarik napasnya dan berkata, "Young man, aku tidak percaya sedikitpun apa yang diberitakan setelah tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan Miss Bennett. You're a good person, I know that. But people will twist stories to fit their own narratives."

Benny meraih tangan Rex yang tidak jauh darinya, membuat pria itu membalikkan tubuhnya dari layar televisi kepadanya, "Aku akan menjelaskan kepada semua orang, Rex. Ini semua tidak benar. You did not raped me. Aku tidak tahu bagaimana mereka dapat sampai ke kesimpulan ini dan menjelekkan namamu. Maafkan aku, Rex. I should have not come to you last night."

Rex mempunyai seribu pertanyaan di dalam pikirannya tapi ia melihat wajah pucat Benny yang panik dan ketakutan. Ia berdiri berdekat ke arah wanita itu dan menunduk untuk mengecup keningnya. "Hey, Bean," bisiknya. Lalu ia mundur selangkah untuk berkata kepada wanita itu, "Here's your ring."

"Rex!" Benny berteriak dengan kesal. "Kita harus keluar dari rumah sakit ini dan memberitahu semua orang kalau kamu tidak salah."

Rex menggeleng, "We deal with them later. Tapi aku harus menyelesaikan tugasku melamarmu dengan benar. I'll change this paper ring later, okay, Bean?"

"Rex—" Benny berkata dengan lirih. Kertas yang telah berisi janji mereka sekarang terlipat bagaikan cincin yang sangat besar dan Rex tersenyum hangat, "Will you let me put them on your finger, Bean?"

"Ini tidak penting sama sekali, Rex."

"Ini sangat penting, Bean."

Rex mengangkat tangan kanannya dan memasukkan cincin kertas itu ke jari manis wanita itu. "There, it fits perfectly, Bean."

Laura Montana yang menjadi saksi keduanya memegang dadanya dan melihat terharu. Dengan cepat ia menghapus air matanya dan berkata kepada Rex dan Benny, "Maaf, aku bukan ingin mengganggu kalian. Tapi aku serius ketika mengatakan kalian harus menikah sekarang. I can ordain the both of you, if you want to."

Benny memikirkan kata-kata Laura dan berkata kepada Rex, "Laura benar. Kita harus menikah sekarang, Rex. If they know we're married, we will definitely clear some things up—you never raped me, that's for sure. Tidak ada yang menikahi pemerkosanya sendiri, bukan?"

"Bean, no."

"Rex."

"Bean, I'm not marrying you because of a scandal."

"You're marrying me because you want to, just we need to speed it up, QB," kata Benny.

"Kita tidak akan menyelesaikan banyak hal, Bean. Menikah hari ini tidak akan menyelesaikan semuanya," kata Rex.

"I don't know how to be a good wife, yet, Rex. But let me prove my promise to you by saving your reputation today. You're the best quarterback. You're my quarterback.

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt