BAB TIGA PULUH

3.2K 520 38
                                    

Benny menurunkan anak berumur tiga tahun dari gendongannya dan menunduk untuk berkata kepada anak kecil itu, "Hei, Mike, apa kamu ingin makan cookies?"

Mata Mike yang berwarna hijau terlihat berbinar dan senyumnya merekah, "I like chocolate cookies with milk, Benny."

"Me too," kata Benny yang sudah mengenalkan namanya kepada anak kecil itu yang sangat pandai. Dengan hangat ia memegang tangan Mike dan sekarang berjalan ke arah kue yang telah ia buat semalaman setelah menyelesaikan shift-nya.

Mike terlihat sangat girang dan meloncat-loncat ketika mencoba melihat kue yang ditaruh di atas meja yang lebih tinggi darinya. Benny baru saja akan menggendongnya lagi tapi Rex berada dibelakang mereka dan berkata, "Come here, Buddy. I'll lift you up."

Benny tersenyum kepada Rex walaupun ia terlihat gugup karena banyaknya wartawan yang meneriaki nama mereka dan mengambil foto. Rex mengedipkan satu matanya dan Benny tahu dari tatapan pria itu, Rex tidak akan meninggalkannya sendiri. Sang quaterback mengangkat tubuh Mike, salah satu anak yatim piatu Boston Children's Orphanage dan mendekatkannya kepada meja penuh dengan kue yang telah dibuat oleh istrinya.

"My wife made this," kata Rex dengan bangga.

"Wife?" tanya Mike.

"Benny adalah istriku," jelas Rex.

"Istri itu apa?" tanya Mike yang tidak mengerti. "Apa Benny juga istriku kalau begitu?"

"Benny hanya mempunyai satu suami—aku," kata Rex dengan posesif, membuat Mike, anak berumur tiga tahun itu mengerutkan dahinya.

"But I love Benny, she gave me cookies," kata Mike yang sudah mengulurkan tangannya untuk mengambil kue yang dibuat Benny. "Benny is my wife," Mike berkata dengan riang ketika ia mengambil kue dari tangan Benny.

"I'm your wife, Buddy?" tanya Benny kepada Mike.

"He's kidding," kata Rex yang tidak mau kalah.

Benny mengerutkan dahinya dan bertanya kepada suaminya, "Kamu akan bertengkar dengan anak tiga tahun, Rex?"

Rex membalas dengan kerutan di dahinya seolah-olah Benny tidak mengerti, "Tentu saja, Bean. I'll fight anyone who dare to claim you."

Benny tersenyum dan Rex lupa bagaimana caranya bernapas. "Rex! Rex! Kenalkan Scott Bennett kepada kami, Rex!" para wartawan berteriak dan terus menerus memanggil namanya.

Rex lalu mengalihkan pandangannya kembali kepada Mike karena anak kecil itu baru saja akan menggigit kuenya ketika ia mendengar suara teriakan dari kerumunan orang-orang. "Berhenti!" suara itu terdengar begitu panik dan marah.

Benny yang berdiri di dekatnya membalikkan tubuhnya ke arah suara itu yang baru saja berteriak menghentikan Mike memakan kue yang ia pegang. Dari tengah kerumunan, tiba-tiba wartawan terbagi menjadi dua dan memberikan jalan kepada Faye Reid yang mencoba menerobos mereka semua. "Just stop!" teriak Faye.

"Faye?" tanya Rex dengan bingung.

"Apa kue yang dibuat Benny aman dimakan oleh Mike? What's inside of the cookies?"

"Chocolate, flour, eggs, sugar, and hazelnut," kata Benny dengan polos.

"Nuts?" tanya Faye dengan nada menuduh.

Benny mengangguk. "Flour?" tanya Faye sekali lagi kali ini dengan nada merendahkan.

Sekali lagi Benny menjawab dengan mengangguk. Sekarang ia melihat dibelakang Faye sudah berdiri beberapa wanita lainnya yang menatap Benny dengan tatapan bertanya-tanya. "Maaf, apa aku seharusnya tidak memasukkan bahan-bahan itu?"

"Maaf?" tanya Faye. "Apa kamu tidak membaca apa yang telah dituliskan oleh ketua komite acara ini?"

"We have a committee?" tanya salah satu teman Faye yang berdiri dibelakangnya.

Tapi Faye meneruskan kata-katanya dengan berkata, "Aku adalah ketua komite acara ini. Most of these children have allergies. Kuemu memiliki bahan-bahan yang bisa membuat anak-anak yatim piatu ini meninggal. Apa kamu akan bertanggung jawab kalau mereka kenapa-napa? We need to throw your cookies before you kill an innocent child."

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang