BAB TUJUH PULUH DUA

1.5K 417 16
                                    

"Hei, QB," teriakan itu membangunkan Rex. Untuk sesaat ia berpikir kalau dirinya sedang bermimpi dan pada detik berikutnya sesuatu yang besar terjatuh ke pangkuannya. Rex menunduk dan melihat boneka beruang berwarna cokelat tua dengan pita berwarna merah muda di pangkuannya sekarang.

"We heard you welcomed your daughter," kata Barron Mason kepada sang quarterback yang terlihat terlalu terkejut akan kedatangannya.

Rex menegakkan tubuhnya dan berdiri dari sofa kecil yang telah menjadi tempat tidurnya. Ia menyisir rambutnya yang berantakan dan seketika menjadi defensif, "My wife is recovering and my daughter is barely seen the world. Bagaimana kalau kita melakukan ini ketika aku kembali berlatih? Whatever this is, I am not okay with you guys barging in to my family territory. Ini sudah keterlaluan, bukan?"

Barron tertawa karena mendengar kata-kata konyol itu, "Apa yang kamu kira kami akan lakukan, Rex?"

"Memukulku," kata Rex yang mengatakan kata itu dengan pasrah.

Barron tertawa dan membalikkan tubuhnya kepada sembilan belas anggota tim Patriots lainnya. Mereka semua tertawa ketika Barron bertanya, "Boys, are we here to hurt our quarterback?"

"Pergilah," kata Rex yang sekarang memajukan tubuhnya dan siap untuk mengusir setiap orang di dalam ruangan itu. Pada saat itu ia baru saja menyadari kalau Benny dan Thalia tidak berada di kamar rumah sakit itu. Ia menyipitkan matanya dan berteriak, "Where the fuck is my wife and daughter?"

"They are—"

"Dimana Benny dan anakku?" Rex sudah mendorong tubuh Barron dan sekarang mencoba untuk mendorong anggota timnya yang lain agar ia dapat keluar dari kamar itu. Kamar dimana istrinya dan anaknya yang baru saja lahir sekarang penuh dengan anggota tim Patriots. Rex sama sekali tidak mengerti dan menjadi sangat panik.

"Rex, tunggu, Benny dan Thalia..." kata Ty Hendricks kepadanya, tapi Rex tidak ingin mendengarkan penjelasannya. "Fuck off!" Rex menyingkirkan tangan yang mencoba menenangkan dirinya. Ia tidak peduli dengan siapa pun dan berjalan keluar, tapi sebelum ia berhasil, langkahnya terhenti karena Benny dan Thalia berdiri di hadapannya.

"Bean," Rex memanggil nama istrinya dan ia terlihat mengembuskan napas dengan lega karena menemukannya. "You're okay? Apa mereka menyakitimu? Mereka menyakitimu? Aku akan memastikan semua orang di dalam ruangan ini berhenti bernapas—"

"Reginald Escara," kata Benny menghentikan pria itu.

"Bean," kata Rex. "Mana yang sakit? Apa Thalia baik-baik saja? Aku akan membunuh merek semua...."

"Rex, balikkan tubuhmu," kata Benny kepada sang quarterback.

"I will deal with them, Bean. Kamu dan Thalia harus pergi dari sini."

"Rex, balikkan tubuhmu," Benny berkata sekali lagi. "Lihat apa yang setiap anggota timmu pegang di tangan mereka."

"Bean, I don't really care. Mereka tidak akan pernah lagi melihat dan mendekati lagi keluarga kita," kata Rex yang terlihat sangat marah karena anggota timnya semua berada di rumah sakit tanpa sepengetahuan dan seizinnya.

"Rex," kata Benny sekarang mulai kehilangan kesabarannnya. "See what they are holding."

"Bean—"

"Rex!" kali ini Benny berteriak. Baru Rex membalikkan tubuhnya dengan cepat dan melihat apa yang sedari tadi sedang dibicarakan Benny. Rex mengerutkan dahinya dan melihat setiap orang di dalam ruangan itu memegang boneka beruang. Setiap tubuh pemain Patriots yang besar dan kekar, sekarang berhadapan dengan Rex memegang boneka beruang, membuat pria itu bingung. "What is this?"

Ronan Wilde yang berdiri tidak jauh darinya, memajukan boneka yang ia pegang dan berkata, "For your daughter. We're just here to give her this."

Carlos Ram lalu mendekat dan berkata, "We heard that you fell in love with your wife when you're both in Harvard and she's the mascot of the team. A bear—so well, we thought it's only fitting to give Thalia bears. Twenty bears to be exact. To remind her that daddy loves mommy when she's a bear."

"Ya, semua toko mainan hari ini bingung karena semua anggota tim Patriots membeli boneka beruang," kata Chris Savino yang juga memajukan bonekanya ke arah Rex.

Barron berdeham dan berkata kepada Rex, "You're our quarterback. We work for Andrew, but we play for you. I know you don't trust us yet—and we'll prove it later on the field, but for today, we just wanted to congratulate you. QB, you're a dad now to the most beautiful daughter. Apa kamu perlu bantuan, QB? Karena kami sangat yakin Thalia akan membuat para pria mencintainya, we'll definitely tackle any boys that wants to be near her. Jangan khawatir, QB. We got your back."

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα