BAB TIGA PULUH ENAM

2.1K 477 19
                                    

"Left zone right eighty, Monday, blue punch, Hawaii sashimi, Florida to New York—again!" teriak Rex kepada tim ofensifnya yang melihatnya dengan bingung. "Hei, dengarkan aku! Aku tahu apa yang kulakukan. Aku tahu kalian takut, tapi berikan aku kesempatan untuk membuktikannya lagi. They are down by fourteen, let's make sure they are down even more."

"Escara!" Andrew Sr. Reid yang berdiri di tengah lingkaran antara Rex dan anggota tim, meneriakkan nama sang quarterback agar ia berhenti mengatakan strategi permainan yang menurutnya konyol. "What the fuck is this play?" pelatih utama mereka dengan marah bertanya kepada Rex sekarang.

"Coach—" Rex baru saja akan menjelaskan, tapi wasit telah membunyikan peluit memberitahu kalau pemain offensivve line harus kembali ke lapangan dan ke posisi mereka dalam waktu lima belas detik.

"Fucking hell! Stay at eighty, Tuesday tango, left zone wide, dolphin punch karate, tackle baby piranha," kata Andrew mengganti strategi permainan dalam sepuluh detik terakhirnya. Pada saat itu para anggota tim ofensif yang seharusnya mendengarkan kepada Rex, quarterback mereka terlihat bingung.

"Coach," Rex berkata kepada Andrew, tapi pria itu mengangkat papan roster-nya dan berkata, "I'm the fucking head coach, Escara! Pakai strategiku dan mainkan permainan ini."

Mereka kembali ke tengah lapangan mengingat cadence yang baru saja diberitahu dan diperintahkan oleh sang pelatih. Ketika pelatih mereka telah menetapkan strategi permainan, Rex harus menghormatinya dan seketika formasi anggotanya berubah. Tapi dengan perubahan yang begitu tiba-tiba mereka kehilangan momentum untuk membuat tim lawan mencoba untuk membaca permainan mereka—dalam hal ini, tim lawan menjadi lebih cepat mengerti kemana tim Patriots akan bermain.

Andrew mengembalikan strategi permainan dengan cara melindungi sisi blind side Rex. Empat pemain ofensif Patriots dengan segera memosisikan tubuh mereka agar Rex terlindungi. Hal itu membuat Detroit Lions memastikan mereka mempunyai mayoritas anggota mereka untuk menyerang Rex dan timnya. Peliut wasit sekali lagi terdengar dan Rex berteriak kepada center-nya untuk memberikan bola dengan cepat, "White eighty, set hut!" Pada detik berikutnya, Rex terjatuh begitu cepat karena tim lawan dan ia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melempar bola kepada tight end ataupun wide receiver-nya. Detroit Lions berhasil membaca strategi mereka. Strategi Andrew Sr. Reid yang sekarang membuat mereka kehilangan bola.

Bola sekarang berada pada tangan tim lawan dan pemain ofensif Detroit Lions menggantikan tim Patriots. Rex berjalan ke sisi lapangan dan Andrew menarik seragamnya, "You did this, Escara. If you fucking listened to me—"

"You did this, Sir," kata Rex, tapi ia mengatakan kata-katanya dengan dingin dan tidak sekalipun ia menujukkan dirinya marah karena banyaknya kamera yang menyorot mereka. "If you don't want me to be quarterback, you fucking change your fat ass suit and be the quarterback. Let me do my job, Sir. Protect my blind side is just an invitation for the opposing team to tackle me. Such an idiot move."

Andrew menaikkan dagunya dan ia tahu kalau Rex benar, tapi egonya menahannya untuk mengakui hal itu. Rex menunduk dan berkata kepada sang pelatih, "Kalau Anda ingin kalah, Sir, tidak apa-apa. It's on your call. We're up by fourteen and we're about to win the game, but you changed the strategy last minute. Untuk apa membayarku empat ratus juta dolar kalau Anda tidak percaya dengan kepemimpinanku?"

"Aku membayarmu untuk mendengarkanku, Son."

"Karena Anda memenangkan enam piala Super Bowl aku harus mendengarkanmu?" jawab Rex dengan pertanyaan lain kepada pelatihnya. Rex memastikan kamera yang menyorot mereka menunjukkan kalau mereka sedang berbicara dengan kepala dingin dan tidak ada konfrontasi antara dirinya dan pelatih utama. Tapi Andrew terlihat berapi-api ketika menjawabnya, "Fuck yes, I'm the expert here, Son. Ingat siapa dirimu!"

"Aku ingat siapa diriku, Coach."

"And remind me again, who are you out there?"

"The fucking greatest quarterback that will bring this team to another Super Bowl," kata Rex dengan percaya diri. "Sekarang, setelah kita mendapatkan kembali bola, biarkan aku bermain dan membawa Patriots kepada kemenangan pertama season ini. Sit the fucking down old man—mungkin Anda ingin mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menutupi jejak kematian adikku, Libby, dari pada memikirkan permainan yang dapat kumenangkan sendiri."

"What the fuck, Escara?" tanya Andrew dengan bingung.

"Sit down, old man," balas Rex.

Andrew berkata kepada Rex, "You better win the fucking game!"

"I will," kata Rex. Pada saat itu salah satu anggota tim pertahanan Patriots berhasil mencegat lemparan bola Oliver Jack, quarterback Detroit Lions dan waktunya bagi Rex untuk bermain kembali. Kali ini Rex bebas memberikan strategi permainannya kepada tim ofensif Patriots dan ketika ia telah selesai mengatakannya, ia menambahkan, "Let's bring it to the endzone, gentlemen!"

Mereka berlari kembali ke tengah lapangan dan Rex memosisikan setiap pemainnya. Formasi yang ia berikan kali ini lebih kuat dan tidak terbaca oleh tim lawan. Pada saat peliut berbunyi, ia berteriak kepada Ty Hendricks, "White eighty, set hut!" Bola seketika berada di tangannya dan dengan cepat ia berlari beberapa langkah kebelakang dan dari kejauhan menunggu hingga Barron Mason siap untuk mengambil bolanya.

Tidak ada yang mengejarnya ataupun mencoba menjatuhkannya karena bukan hanya timnya berhasil untuk melindunginya, tapi tim lawan berpikir Rex akan mencoba mengarahkan bolanya kepada Hardin Lark, tight end yang berada di sisi kiri dan mereka telah sibuk menyerbu pria itu. Rex dengan cepat memosisikan tubuhnya ke arah berlawanan dan melemparkan bolanya kepada Barron. Pada saat itu Barron berada di garis endzone dan tepat detik itu juga menjatuhkan dirinya untuk mendapatkan skor touchdown.

Sorak sorai para penonton terdengar dan Rex tersenyum dengan puas. "We fucking won the game, QB!" teriak salah satu anggota timnya dan mereka memukul helm-nya karena bangga akan dirinya.

Rex berlari untuk mendekati Barron Mason di ujung lapangan dan mengulurkan tangannya kepada sang wide receiver. "Good job," kata Rex dengan hormat.

Barron menjabat tangan Rex dan berkata dengan kaku, "You too."

Sementara itu Andrew Sr. Reid melihat kemenangan timnya dengan diam. Mereka menang—tentu saja ia senang. Tapi ia tidak suka ketika kemenangan itu tidak terjadi karena dirinya. Semua orang tahu kalau Andrew Sr. Reid adalah pria yang membawa timnya kepada kemenangan. Strateginya selama bertahun-tahun adalah apa yang membuat New England Patriots tidak terkalahkan. Tapi hari ini Reginald Escara menggantikannya.

Ia tidak pernah menyangka sang quarterback yang ia kira akan mendengarkannya dan ia jadikan pemain yang patuh sekarang mengambil posisinya. Anak perempuannya tidak bisa memegang kendali Rex dan Andrew mulai berpikir dirinya juga tidak bisa melakukan hal yang sama.

____

Malam itu Andrew menelepon temannya untuk bantuan. Hal pertama yang ia katakan kepada temannya adalah, "I need him to be a dog with a tight leash in his neck. He's out of control. Faye tidak bisa mengontrolnya dan hari ini kamu lihat sendiri—aku tidak bisa melakukannya juga. He stole my fucking spotlight!"

"Kalau begitu Andrew, kamu harus menemukan kelemahannya."

"..."

"..."

"Benny?" tanya Andrew.

"Ya, wanita itu adalah kelemahannya."

"What do we do with her?"

"Aku dengar ada seorang pria lain yang sangat mencintai Benny."

"Who?"

"A player you want to add to your roster, Coach."

"Siapa namanya?"

"He's undrafted and a free agent player—his name is Saint Michael Jr. Get him to your team. Saint? He's going to fucking make your quarterback madly crazy. Make your quarterback 'busy' with his own jealousy. Make him weak. His ego couldn't survive the fact another guy is in love with his woman."

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Where stories live. Discover now