BAB ENAM PULUH SATU

2.3K 480 18
                                    

"Benny, apa kamu masih bernapas?" tanya Nick.

Pertanyaan konyol itu tidak dijawab Benny dan Nick melihat wanita itu memperbaiki bagian kepala maskotnya. "Benny, aku bersamamu, apa kamu bisa melihat?"

"Nick, for the love of God, Benny sudah menjadi maskot Crimson High bertahun-tahun. Ia tidak akan punya masalah mengenakan maskot New England Patriots," kata Germaine yang meminta kakaknya untuk berhenti.

Nicholas Escara tidak mendengarkan adiknya sama sekali dan menahan Benny untuk tidak keluar ke stadion. "Benny, bagaimana kalau aku panggil Rex kesini agar kamu tidak perlu keluar ke lapangan?"

"Aku baik-baik saja Nick," kata Benny yang dengan kesal membuka wajah elang maskotnya agar Nick dapat mendengar jawabannya dengan baik. "Jangan menghalangi aku, Nick. Atau aku akan menyerudukmu dengan perutku."

Nick mengangkat kedua tangannya menyerah, "Benny, hati-hati, oke?"

"Nick, kakakmu akan berada di lapangan. Ia aka menjagaku."

"Aku dan Germaine juga akan berada di lapangan—"

"Berhenti bicara Nick, come on, the team just ended their practice for a short break. Kita harus menggunakan kesempatan ini," kata Germaine yang sudah terlihat kesal. "Ayo Benny, kalau Nick mengatakan sepatah katapun lagi untuk melarangmu keluar, aku sendiri yang akan menjatuhkannya dan memastikan kakakku yang bodoh itu tidak bisa lagi berdiri ataupun berbicara."

Benny mengangguk dari balik maskotnya dan berjalan keluar ke stadion dimana semua anggota tim sedang beristirahat oleh perintah Andrew Sr. Reid pelatih utama mereka.

Germaine dan Nick berjalan terlebih dahulu dan untuk sesaat tidak ada yang memedulikan mereka sampai Benny keluar dengan kostum maskot New England Patriots. Mortis Caleb, middle linebacker yang tengah meneguk air minumnya berhenti sejenak dan berkata kepada temannya, "Why is the eagle out?"

Ronan Wilde membalikkan tubuhnya yang berkeringat dan memberikan tatapan yang sama seperti Mortis ketika melihat maskot tim mereka berada di tengah lapangan membawa senampan kue cokelat. "Eagle is giving out cookies," Ronan berkata dan ia berlari ke arah maskot itu.

"Free cookies!" teriak Ronan kepada semua anggota timnya yang kelelahan. Seketika mereka mengerumuni maskot dan dengan panik Nick mencoba untuk memberikan ruang bagi Benny untuk bernapas. "Okay, give space, please! Maskot juga perlu bernapas!"

Tapi tidak ada yang mendengarkan Nick yang jauh lebih muda dari semua anggota pemain profesional NFl lainnya dan tidak ada satupun yang mengenalnya. Nick sekarang berteriak kepada adiknya Germaine yang berada di sisi lain Benny, "Germaine! Kamu harus melindunginya!"

Chocolate chip cookies yang dibuat Benny sekarang hampir habis karena diambil oleh anggota tim dengan sangat cepat. Mereka terus mengerumuni Benny sampai sang quarterback mendekat. "Is there one left for me, Eagle?"

Maskot di hadapannya mengangguk dan memberikan satu cookie kepada Rex yang menerimanya dengan senyum lebar. "Thank you. Didn't know the Eagle will be out today."

Benny hanya mengangguk di balik kostumnya dan ia pikir dirinya berhasil mengelabui sang quarterback sekali lagi sampai Nicholas Escara—pria menyebalkan itu berteriak kepada kakaknya, "Hei Bodoh! Kamu sedang berbicara kepada Benny!"

Benny menginjak kaki Nick dan pria itu berteriak, "Benny! Kenapa kamu menginjak kakiku! Rex adalah pria bodoh! Bagaimana ia tidak tahu kalau dirimu di dalam kostum maskot ini?" "Bean?" panggil Rex dengan bingung. Rex mendekat dan membuka bagian atas kostum tersebut. Rambut panjang wanita itu terjatuh dari bagian atas maskot dan ketika Rex melepaskan kepala kostum tersebut, ia dapat melihat wajah Benny seluruhnya.

"Kamu datang," kata Rex.

Benny tersenyum lebar dan membalas suaminya, "You asked."

"I did," kata Rex dan untuk sesaat ia hanya bisa menatap Benny dengan terpukau. Walaupun wanita itu mengenakan kostum burung elang besar, bagi Rex, Benny terlihat sangat cantik dan memukau. "I—" Baru saja Rex akan mengatakan tiga kata itu ketika Nick menghentikannya. "Sudah?"

Rex menatap Nick dengan kesal dan adiknya dengan santai berkata, "Benny harus beristirahat."

"What the fuck penguin head?" tanya Rex.

"Aku akan menjadi paman sebentar lagi, Rex. Keponakanku tidak boleh kenapa-napa."

"The fuck—"

"Tapi Benny, ayo kita ambil foto terlebih dahulu," kata Nick yang sekarang tiba-tiba mengeluarkan handphone-nya. "Speaking of penguin, I need to update you and the quarterback."

"Nick!"

"Rex, berhentilah marah-marah. Foto ini penting. Apa ada yang lebih penting dari foto ini?" tanya Nick kepada Rex. Ya, jawab Rex dalam hatinya. Aku harus mengatakan tiga kata itu kepada istrinya.

"Okay, one, two, three, touchdown!"

@TruthfortheQB Halo penyebar rumor Benny dan Rex! Kemana dirimu? Well, kami tidak benar-benar peduli dengan keberadaanmu. But here's the newest photo of Benny and the quarterback. They are doing fine and expecting a baby soon. We take your silence as a truce to the couple.

— The Penguin Club Crimson High (@PenguinClub)

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Where stories live. Discover now