BAB EMPAT PULUH EMPAT

1.7K 440 14
                                    

"Can you wear your shirt? Aku tidak bisa berbicara denganmu ketika kamu ya... menunjukkan abs-mu. I'm a pregnant woman with hormones, okay? Just wear a shirt," kata Benny yang menyadari kalau Rex bertelanjang dada dan ia tidak bisa berkonsentrasi untuk berbicara dengan pria itu. Setelah Rex melepaskan pergelangan tangannya dengan cepat Benny berdiri untuk membalikkan tubuhnya.

"Bean?" Rex memanggil namanya ketika sekarang ia berdiri tegak membelakangi pria itu.

"Y-Ya?"

"I really can't wear my shirt. You need to help me," kata Rex kepada Benny. "Aku juga tidak tahu kemana kausku yang kulempar ke wajah Saint."

Benny dengan cepat berlari ke arah kamar utama dan meninggalkan Rex. "Bean?" teriak Rex dan ia terkekeh karena melihat kepanikan wanita itu.

Tidak lama kemudian Benny keluar dengan salah satu kemejanya dan melemparkannya dengan cepat. "Apa kamu bisa memakai kemeja sendiri?"

"Tidak bisa," jawab Rex yang sekarang terdengar merajuk.

Rex terlihat tidak berdaya ketika Benny berbalik menghadapnya. Ia sudah berdiri dari sofa yang ia tiduri dan Benny berkata, "Berbaliklah."

Rex menuruti kata-kata Benny dan berbalik, wanita itu lalu membantunya memakai kemeja. "Apa mengancingkannya juga tidak bisa?" tanya Benny ketika ia telah memastikan kedua lengan kemeja terpasang dan menutupi kedua bahu bidang pria itu.

Tentu saja Rex akan menggunakan kesempatan itu untuk memastikan wanita itu tidak pergi dan berkata, "Tidak bisa, ouch, jariku sakit."

"Jarimu sakit?" tanya Benny dengan kerutan di dahinya.

"Jariku sangat sakit," jawab Rex.

Benny menatap mata biru itu yang terlihat manja dan berkata, "Kancingkan sendiri, QB."

Rex kembali terkekeh tapi ia merajuk dengan berkata, "Apa kamu tidak ingin membantuku sama sekali?"

"No," jawab Benny yang telah berjalan pergi.

"Karena kamu akan tergoda untuk menyentuh abs-ku, bukan?" tanya Rex kepada Benny.

Benny memutar kedua bola matanya, lalu menghindari kata-kata pria itu dengan memerintahkannya, "Reginald Escara, kancingkan kemejamu dan kita akan berbicara."

Rex berjalan mengikuti Benny ke meja makan dan wanita itu mengambil tempat duduk berhadapan dengannya. "Duduklah."

"Yes, Ma'am," kata Rex menuruti apa yang Benny perintahkan.

"Do you want to eat? Saint meninggalkan sisa pasta yang ia buat—"

"Aku lebih baik mati kelaparan," kata Rex kepada Benny.

Benny menarik napasnya dan berkata, "Fine, I'll cook you after we talk then. Kita harus menghentikan timmu yang sepertinya berniat untuk membunuhmu, Rex."

Rex mengangguk, "Ya, mereka sepertinya sangat membenciku."

"Rex, kenapa mereka membencimu?"

"Faye," jawab Rex kepada Benny.

"They are on Faye's side."

"Their wives are on Faye's side," Rex memperbaiki kata-kata Benny. "Mereka berpikir kalau aku tidak layak untuk menjadi quarterback mereka karena telah menghamili Faye dan kamu. Tapi aku memutuskan untuk menikah denganmu. Faye tidak hamil, Bean. Aku juga tidak menghamilinya. She just spread lies every single day."

Benny menatap Rex dan bertanya kepada pria itu, "Kenapa Faye sangat menginginkanmu, Rex? Apa wanita itu benar-benar mencintaimu atau ia hanya ingin menginginkanmu karena obsesinya?"

"Karena Andrew," balas Rex. "She followed what her dad wants. Including the time she went to Harvard to scout me for the starting quarterback position. Andrew berpikir kalau Faye dan aku adalah pasangan—ia akan lebih mudah mengontrolku."

"But you don't want to follow his rules and strategies," kata Benny yang dapat membaca pikiran Rex. "Because of Libby. Apa yang kamu ketahui mengenai kematian Libby dan Andrew, Rex?"

"..."

"..."

"Someone told me that she died because of Andrew. I should keep myself close to Andrew and joined the Patriots so I could found out what he did to her, Bean. I didn't tell you... because we've tried so hard to make this work and I came back to the same problem—my sister. I don't want you to think that I am still the old me that pitied you. You're not Libby. I know that now. Aku tidak ingin kamu tahu, Bean. Aku tidak ingin kamu berpikir aku tidak bisa membedakanmu ketika masalah keluargaku belum selesai. Aku pikir aku bisa menyelesaikannya sendiri. With you pregnant—I just can't make you think I'm stuck where I am before."

"Rex, aku tidak pernah berpikir sedikitpun ke arah sana ketika aku tahu kalau kamu berada di tim New England Patriots untuk menyelesaikan masalah mendiang adikmu. I hated every second you pitied me and think I was Libby, but I understand why you're staying in this team. Aku mengerti kenapa kamu harus melakukan ini. You're not stuck where you are before, Rex. Look at you telling me that you're trying so hard to make us work. Menurutku kamu tidak berada di posisi yang sama seperti dulu. Tapi Rex, apa aku boleh tahu—siapa yang memberitahumu kalau Andrew adalah orang dibalik kematian Libby? Why is this person so sure about Andrew?"

"..."

"..."

Rex mengerutkan dahinya, "Richard Watson memberitahuku, Bean."

"..."

"..."

"Why would Richard do that to his own best friend?" tanya Benny dan Rex menyadari kalau wanita itu menanyakan pertanyaan sangat penting yang terlewatkan oleh pikirannya. 

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02حيث تعيش القصص. اكتشف الآن