BAB DELAPAN PULUH SATU

En başından başla
                                    

Seketika senyum di wajah Andrew menghilang dan tatapannya berubah menjadi bingung, "Richard, apa maksudmu? Jadi untuk apa kamu kesini?"

"I told you, I just want to see the fall of Andrew Sr. Reid."

"Richard, kamu pasti bercanda. Apa polisi sedang mendengar kita sehingga kamu mengatakan kata-kata ini kepadaku? Kamu sebenarnya akan mengeluarkanku dan kita akan bermain ke Super Bowl, bukan?"

Richard terkekeh, "Apa kamu begitu delusional, Andrew?"

"Richard—"

"No one is getting you out."

"Kamu pasti bercanda, Richard."

"You're going to be here for a very long time," kata Richard dengan santai.

Andrew mengerutkan dahinya, ia mendekati Richard dan duduk di kursi berhadapan dengan pria itu terlihat frustasi. "Ada apa, Richard? Kenapa mereka sulit mengeluarkanku? Bukan kali pertama mereka harus menutupi hal seperti ini. Apa yang berbeda dengan kali ini?"

Richard menjawab Andrew dengan berkata, "Kamu ketahuan kali ini Andrew."

"And so what? So, what? Aku adalah pelatih utama yang membawa tim Patriots memenangkan enam piala Super Bowl!" Andrew berteriak. "Keluarkan aku sekarang juga, Richard. Masalah kecil seperti ini seharusnya dapat diselesaikan dengan uang! God, those cheapskates!"

"Oh, dengan uang," kata Richard dengan datar. Lalu ia melanjutkan, "Atau dengan membuat seorang wanita bunuh diri, Andrew?"

"What are you talking about?" tanya Andrew yang tidak mengerti.

"Wanita muda yang membunuh dirinya sendiri karena kamu menganggap semua ini masalah kecil, apa kamu ingat, Andrew?"

"The fuck—what? Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, Richard."

"Elizabeth Escara, nama itu, apa kamu ingat?"

Andrew terlihat sangat bingung dan bertanya, "Adik Reginald Escara? Apa hubungannya adik Rex denganku?"

"Shut up!" Richard kali ini berteriak dan terlihat emosional. "Kamu membunuhnya! Kamu membuatnya mengambil nyawanya sendiri!"

"What?" tanya Andrew semakin bingung. Richard tidak mengizinkannya untuk berpikir atau bertanya karena pria itu sekarang menuduhnya lagi, "Kamu menyentuhnya bukan, Andrew? Kamu menjadikannya bonekamu. Masalah kecil—katamu. Kamu membuat wanita-wanita ini termasuk Elizabeth Escara masalah kecil. Aku tidak akan pernah mengizinkanmu lagi menyakiti wanita-wanita muda ini. I want to see you rot in this hell for a very long time."

Andrew tidak mengerti satu katapun yang Richard katakan kepadanya, "Apa yang kamu coba katakan—"

"Keluarga Escara tidak akan diam, Andrew. You killed their daughter.

Richard Watson berdiri dari tempat duduknya sementara Andrew melihat temannya dengan bingung. Dari semua hal yang ia pikir Richard akan katakan, Andrew tidak pernah berpikir kalau Richard akan menyalahkannya atas kematian adik sang quarterback.

Richard baru saja mengetuk pintu dan meminta penjaga membukanya ketika Andrew berkata, membuat langkahnya terhenti, "Why are you doing this Richard?"

Ia tidak menjawab pertanyaan Andrew dan mengetuk kembali pintu agar penjaga membukanya. Pintu terbuka dan Andrew berteriak, "It's you isn't it?"

"..."

"..."

"It's you who did all this."

"Penjaga!" teriak Richard di depan pintu yang masih tertutup.

Andrew tertawa dan sekarang matanya terbuka, "You're the one who killed—"

Pada saat itu pintu terbuka dan Richard berkata kepada penjaga, membuat apapun yang baru saja akan dikatakan Andrew tidak terdengar, "Kembalikan tahanan ini ke dalam selnya."

Richard melihat Andrew kembali di borgol dan dikembalikan ke dalam sel. Pria itu terus menerus mencoba untuk menyalahkannya. Ia terdiam untuk sesaat sampai pintu disebelah ruang pengunjung terbuka, dimana keluarga Escara, kepala polisi Kapten Holts Martoven, bersama dengan district attorney, Thomas Vincent semua keluar.

"Mr. Watson," Thomas memanggilnya dan Richard mengangguk. "Apa kalian mendapatkan apa yang diperlukan? He admitted it just now, right?"

Thomas menggeleng, "Ia hanya mengakui kalau Patriots menggunakan uang untuk menutupi apa yang selama ini ia lakukan dengan wanita-wanita muda itu. Ia tidak mengakui apapun mengenai Elizabeth Escara."

"Oh," kata Richard. Ia tiba-tiba berlari ke arah Rex dan memeluk pria itu yang menunduk sedari tadi. "Ini pasti berat untukmu, Son. Kita akan mencoba lagi sampai Andrew mengakuinya. Libby akan mendapatkan pembalasan. I'll visit that son of a bitch again tomorrow. We'll get him."

Kembali Richard memeluk sang quarterback tapi Reginald Escara sama sekali tidak bergerak atau mengatakan sepatah katapun. Andrew Sr. Reid telah melakukan banyak hal, tapi membuat adiknya bunuh diri bukan salah satunya.

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin