41 - Acara Reuni

6.8K 479 95
                                    

Keputusan telah bulat, Lizzy akan di penjara seumur hidup.

Sylvester mau pun Ares akhirnya setuju dengan keputusan yang telah di buat, keduanya pergi meninggalkan pengadilan untuk ke tujuan masing-masing. Di perjalanan, Ares memperhatikan foto Adiknya yang begitu cantik. "Sweetie, kau baik-baik saja kan? Maafkan kami yang sangat terlambat menangkap pelaku atas kematianmu,"

Ckittt ....

Saat tengah bernostalgia membayangkan senyum cantik Adiknya, seseorang secara tidak terduga menyebrang, membuat Ares menginjak rem dengan mendadak sampai bannya berderit di atas aspal. Dia pun buru-buru turun takut yang hampir ditabraknya mendapatkan luka serius.

"Maaf, kamu tidak apa-apa?" Ares membantunya berdiri, yang ditabrak, semula ingin memaki tapi semua makian tiba-tiba tertelan kembali dan digantikan kekaguman pada ketampanan yang terpahat sempurna di depannya ini.

"Tampan sekali,"

"Hei? Kamu baik-baik saja?"

Dia menggeleng dengan menyadarkan diri kembali, "Aku baik-baik saja." Dia tiba-tiba mengulurkan tangan kanannya, "Namaku Jenna!"

Satu alis Ares terangkat, dia hanya melirik tangan Jenna yang terulur tanpa menggapainya. Dia malah mengeluarkan kartu nama dari balik jasnya, "Ini kartu nama saya. Jika kamu mengalami cedera yang cukup serius, langsung hubungi saya atau datang ke rumah sakit yang ada di alamat itu. Saya buru-buru, permisi."

Jenna menyingkir, dia menatap kepergian mobil Ares dengan mulut terbuka. "Tampan sekali, aku sepertinya menyukai pria tampan selain Prof Rayden sekarang." Dia beralih melihat kartu nama yang ada di tangannya, "Dokter Ares? Wah gila! Setelah Profesor sekarang dapat Dokter, Jenna, kau memang sangat beruntung!"

Gadis itu merasa berdebar-debar, dia tidak sabar ingin pamer pada Serena dan Iviana tentang pujaan hati barunya.

Sedangkan di sisi lain, Rayden yang tengah berada di perusahaan tampak sibuk dengan begitu banyak berkas yang tiada habisnya. Pria itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, masalah Lizzy sudah selesai, kini masalah perusahaan yang belum dia selesaikan. Dia akan segera menukar posisinya dengan Kakak pertamanya. Dia yang lebih pantas menjadi presiden direktur di Arter Group tapi tentu, setelah dia menyelesaikan permasalahan di perusahaan.

Masalah hadir di masa dirinya menjabat sebagai Presiden Direktur, maka dia juga yang harus menyelesaikan sebelum penggulingan jabatan tiba.

Ceklek.

"Tuan, pada pukul delapan ada reuni SMA Anda. Apa Anda akan datang?"

"Aku malas, tapi akan datang untuk basa-basi."

"Baik, akan saya siapkan, Tuan."

Rayden mengangguk, dia hanya datang ke perusahaan saat istrinya tidak masuk kampus atau tidak ada jam di kampus. Jika istrinya harus ke kampus, maka Rayden akan fokus sebagai Dosen. Dia hanya ingin menjaga istrinya dan memastikan istrinya untuk tetap aman di bawah pengawasannya.

***

Pada malam harinya, Rayden sudah mengabari Serena jika dirinya akan pulang terlambat dan Serena tidak perlu menunggunya untuk tidur. Sekarang, dia tengah dalam perjalanan menuju tempat di mana acara reuni teman-teman semasa menengah atasnya di lakukan. Sebenarnya malas untuk datang, tapi tidak ada salahnya untuk basa-basi.

Dia tiba di tempat acara dan bercengkerama ringan dengan teman-temannya yang sudah lama tak bertukar kabar, "Ray. Apa kau sudah memiliki seorang kekasih?"

"Hm," Rayden menenggak segelas wine.

"Wah, beruntung sekali perempuan yang menjadi kekasihmu. Bagaimana kalau kita main game? Kita pasti akan sulit untuk bertemu seperti ini lagi," yang lain menyarankan dan banyak juga yang setuju, Rayden sendiri hanya diam mengikuti. "Oke, ini ada botol yang akan aku putar. Siapa pun yang terkena arah botol, dia harus jawab pertanyaan, kalau gagal, harus minum ini, setuju?"

Perpindahan Jiwa Gadis PenggodaWhere stories live. Discover now